DaisypathAnniversary Years Ticker
Lilypie 6th to 18th PicLilypie 6th to 18th Ticker
Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker

Jumat, Desember 21

Pindah Rumah

Sudah satu bulan keluarga somantri tinggal dirumah barunya.
BDI, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Letaknya tidak begitu jauh dari pusat kota, ke bandara juga lumayan dekat, kemana-mana dekat, kepantai juga, oh..oh senangnya.
Tidak seperti waktu tinggal di Duri, kalau ingin menikmati pusat kota, harus tabah melalui perjalanan darat selama kurleb 3 jam, melewati daerah yang gersang, dan rumah-rumah kumuh ditengah ladang yang tandus, belum lagi jalannya yang banyak berlubang, ughh... belum apa-apa sudah cape duluan jadinya.
(bersambung)

Baca selengkapnya......

Selasa, September 18

Kabar dari abah

Senin siang, saat abah pulang untuk istirahat jam makan siang, abah memberi kabar "bu surat pindah kerja-nya sudah keluar, tadi abah dipanggil HR perusahaan, dan tgl efektif kerjanya yaitu tanggal 1 okt" sahutnya, "tapi abah sudah kirim email (pd boss baru-nya abah), agar hari kerjanya bisa diundur setelah habis lebaran" lanjut abah lagi.

***

Akhirnya berita itupun datang juga, setelah sekian lama ibu (dan tentunya abah juga) merasa diombang-ambing oleh ketidakpastian kepindahaan kerja abah ke balikpapan. Tidak beberapa lama, telepon rumah berdering, "mbak, jadi suamimu, ikut pindah juga tho ke balikpapan" tanya ghesti temannya ibu terdengar ujung telepon, "soalnya tadi suamiku bilang, saat di kantor HR ketemu sama mas aprie, duh koq ndak bilang-bilang sih mau pindahan, kata suamiku efektif kerjanya tanggal 1 okt, sama ya mbak...? lha pindahan saat puasa koq ya ribet ya, itu bisa diundur nggak sih?... dst.. ", ceroscos ghesti dengan logat jawanya yg kental. Dengan tidak begitu yakin ibu berusaha menjawab pertanyaan itu. Tidak beberapa lama kemudian telepon kembali berdering, dan lagi-lagi dari teman ibu, yang memberi ucapan selamat atas kepindahannya itu. Wah duri memang kecil, kabar sebesar apapun pasti cepat tersebar.

Baca selengkapnya......

Jumat, September 14

Puasa pertama keluarga somantri

Jauh-jauh hari ibu sudah banyak bercerita tentang puasa pada bang fathir, tujuannya agar bang fathir tahu dan tertarik untuk menjalaninya. Dan responnya sangat positif, bang fathir tampak senang dan ga sabaran untuk segera ikut berpuasa, "jadi aku boleh ga makan dan minum ya bu..?" tanyanya sumringah, "iya...bang..., kita tidak boleh makan, minum, juga tidak boleh marah2 sampai maghrib, tapi kalau bang fathir mah gapapa sampai dzuhur saja puasanya" sahut ibu menerangkan, "nggak ah.... aku mau puasa sampai maghrib juga..." katanya lagi sambil terlihat sedikit melamun, lalu mulutnya tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang kecil-kecil. Tentu saja bang fathir senang ketika diceritakan puasa, karena selama ini bang fathir selalu disuruh terus -bahkan dengan sedikit paksaan- kalau makan atau minum susu, jadi fikirnya dengan berpuasa bang fathir bisa dengan bebas bermain tanpa harus makan dan minum :)

***

Hari rabu, sehari sebelum puasa ramadhan, bang fathir tidak biasanya mau tidur siang, oh mungkin karena abang ingin ikut teraweh bersama di mesjid ushuludin kali, fikir ibu.
Dan memang selepas shalat maghrib, setelah abang fathir menyelesaikan makan malamnya, abah, ibu, abang dan adek pluzt oman, sudah bersiap-siap untuk sholat taraweh di MAU duri. Sajadah, mukena, botol susunya bang fathir, jus buah nya adek, baju ganti untuk abang dan adek, handuk kecil, semuanya sudah tersimpan rapi dalam tas ibu. "sekalian aja bu bawa kasur-nya juga.." canda abah, ketika melihat bawaan ibu yang berjibun. "wah kalau ada kasur seukuran adek, ibu mau bawa juga tuh hehe.." jawab ibu sambil tersenyum.



Tiba di MAU, azdan isya mulai berkumandang di speaker mesjid tersebut. Adek melonjak-lonjak gembira dipangkuan oman ketika mendengarnya, selama ini adek, sering mendengar azdan tersebut di televisi saja. Maklumlah ini pertama kalinya adek dibawa kemesjid. Mudah-mudahan adek tidak nangis saat sholat nanti, harap ibu berbesar hati.

ketika abah, abang dan oman mulai berderet rapi di shaft laki-laki, adek mulai tampak rewel, "naaaa...naaaaa...!!" jeritnya sambil menunjuk kearah tempat laki-laki sholat. "adek disini aja sama ibu" bisik ibu, tapi bukannya diam, adek malah menjerit nangis ketika ibu pangku untuk diajak sholat isya berjamaah. karena ibu takut menggangu jamaah lainnya oleh tangisan adek, akhirnya ibu mengurungkan niatnya untuk sholat berjamaah dimesjid, kemudian ibu memutuskan untuk pulang lebih awal, meninggalkan abah, abang dan oman yang sedang khusuk sholat berjamaah. Ibu tampak sedikit kecewa tapi mau gimana lagi, adek rupanya belum bisa diajak kemesjid :(

***

jam 3. 30 ibu sudah bangun untuk mempersiapkan sahur, ibu hanya tinggal memasak sayurannya saja, karena lauknya sudah ibu buat dari kemarin sore, jadi hanya tinggal dihangatkan saja.
tidak beberapa lama, satu-persatu penghuni KRT 313 mulai bangun, dengan wajah yang masih terlihat ngantuk, semuanya mulai menghabiskan sahurnya masing-masing. Setelah menghabiskan sahur-nya, ibu bergegas kekamar tidur untuk membangunkan bang fathir. "bang bangun, kita sahur sekarang, katanya abang mau puasa" panggil ibu sambil menepuk-nepuk pipi bang fathir pelan. ughhh.... gumam bang fathir tetap menutup matanya rapat. Karena tidak juga mau bangun, akhirnya ibu menggendong bang fathir menuju tempat makan.

"aku nggak mau emam bu..., ngantuk.."sahut bang fathir sedikit merujuk, matanya sesekali masih ditutupnya rapat. "kalau nggak mau makan dan minum, besok abang akan lemas", bujuk ibu "pilih deh, mau mam nasi atau mam roti aja dicelup susu..?" lanjut ibu lagi. "hhmm.... mam roti aja lah..".
Akhirnya dengan susah payah bang fathir mulai memasukan sedikit-demi sedikit roti dan susu kedalam mulutnya. Karena jam menunjukan hampir menjelang adzan shubuh, akhirnya acara makan sahur-nya bang fathir ibu hentikan, padahal saat itu abang hanya baru menghabiskan sepotong roti dan segelas susu saja. "ingat ya, besok abang mulai berpuasa, jadi kalaupun haus ataupun lapar, abang tidak boleh makan dan minum ya.." sahut ibu mengingatkan lagi. "sebelum tidur lagi, ayo kita sholat subuh dulu bareng-bareng.." ajak ibu sambil menuntun bang fathir kearah kamar mandi.

***

Jam 9 pagi, abang sudah duduk didepan tv menonton channel kesukaannya, "bu tenggorokannku sakit, perutnya juga sakit, sepertinya abang mau muntah.." seru bang fathir agak sedikit serak. "sabar ya, baru juga jam 9, nanti kalau sudah jam 12, abang boleh buka.." jawab ibu tidak menghiraukan bang fathir yang mulai merengek-rengek, minta minum. tidak beberapa lama, abang fathir tampak berlari kearah kamar mandi, terdengar abang memuntahkan isi perutnya. Ibu kaget dan langsung menghampiri bang fathir, saat ibu pegang tangan dan keningnya, terasa panas. Wajah bang fathir terlihat pucat dan tampak lemas, ibu langsung memberi segelas air hangat. setelah itu ibu langsung menghubungi medical untuk membuat janji bertemu dengan dokter spesialis anak.

***

"Jangan berpuasa dulu ya bu, anti biotiknya dihabiskan, saya sertakan juga obat anti mual, dan obat maag -nya", "fathir jangan makan yg dingin2 dulu ya, jangan dulu makan permen juga, banyak istirahat..dst.." dokter sustiyanto menjelaskan pada bang fathir. "iya terimakasih dok, assalamu'alaikum..." lalu ibu dan abang berpamitan.
"huhu...tanganku sakit.." rengek bang fathir sambil memegangi tangannya yang ditempeli kapas dan plester sehabis diambil darah dilaboratorium. Menurut hasil test darah, leukosit nya bang fathir menunjukan angka 9800, ibu tidak tahu apa artinya itu, tapi dokter sus bilang, leukositnya abang cukup tinggi, jadi abang harus minum antibiotik dengan dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya.

***

sesampainya dirumah, abang muntah lagi, setelah itu abang ibu beri obat, dan langsung tertidur lelap. Malam harinya, abang merajuk minta ikut sholat terawih di mesjid lagi, "nanti kalau abang sudah sembuh benar ya.." hibur abah. akhirnya malam itu abang fathir dan adek tidur lebih awal.
"bu kalau aku ga puasa, nanti pahalaku sedikit dong.." sahut bang fahtir suatu saat. "Tidak, karena abang kan lagi sakit, jadi kalau orang sedang sakit boleh tidak berpuasa, lagian sakit juga bisa menghapuskan dosa-dosa asal saat sakitnya bersabar, tidak suka marah-marah.." sahut ibu menerangkan. "oh..gitu ya bu.., jadi nanti aku nggak punya dosa ya bu..." sahut bang fathir matanya menerawang ntah kemana, tapi lagi-lagi mulutnya tersenyum lebar, memperlihatnya giginya yang hampir ompong :)

Baca selengkapnya......

Senin, September 3

treadmill ibu

Bulan april lalu abah beliin ibu treadmill di counter fitness di mall ska pekan baru, harganya lumayan mahal -menurut ibu, tapi karena ibu memang ingin sekali punya treadmill, dan kebetulan ibupun baru dapat arisan jula-juli, jadi abah cuman tinggal nambahin kekurangannya saja. Awalnya ibu rajin menggunakan alat olahraga itu, karena waktu itu motivasi ibu ingin mengurangi berat badan sangat kuat, maklum lah ibu ingin terlihat sedikit lebih kurus saat liburan di pulau jawa, jadi biar ga malu kalau ketemuan dengan teman-teman ibu :-), dan alhamdulillah, berkat kerja keras ibu selama dua bulan menggunakan treadmill juga diselingi dengan berenang, dan sepedahan (fhhhh..), berat ibu bisa turun 5 kg. Senangnyaaa.....^_^



Selain ibu yang bergembira punya treadmill, abang fathir pun ikut senang dengan adanya alat olahraga itu di rumah, bahkan tidak jarang ibu dan abang rebutan memakainnya. Adek juga sering main-main diatasnya, ntah itu sambil main mobilan, atau kadang cuman duduk-duduk saja.
***
Akhir agustus kemarin, abah sudah menerima kabar dari atasannya, bahwa lamaran abah yang di balikpapan sedang dalam proses, dan mulai tanggal 1 oktober abah sudah harus masuk kerja dikalimantan sana.
Antara senang dan sedih ibu mendengarnya, senangnya ibu bisa keluar dari kota duri dan mendapat pengalaman baru ditempat lain, sedihnya ibu harus meninggalkan semua kenangan yang sudah ibu alami di duri.
Setelah mempertimbangkan berbagai alasan, akhirnya ibu dan abah memutuskan, bahwa keluarga pindah rumahnya di awal november saja, saat itu abah memberi ide untuk menjual treadmill dan beberapa peralatan yang sekiranya tidak terpakai lagi, dengan berbagai alasan pindahannya bisa lebih praktis dan tidak menyita tempat baru kami nanti. Setelah ditimbang-timbang, akhirnya ibu pun setuju untuk menjual barang-barang itu termasuk treadmill ibu yang baru ibu beli 5 bulan yang lalu.
***
Tadi sore, calon pembeli treadmill-nya ibu datang untuk melihat-lihat barangnya. Setelah dicoba dan diperiksa calon pembeli itu, akhirnya treadmill itupun terjual sudah.
Sambil menerima uang DP, abah dan ibu berjanji akan segera mengirimkan treadmill itu besok malam, dan si pembeli itupun pulang.
Saat itu bang fathir masih asyik main-main diatas treadmill yang sekarang sudah terjual. "bang sudah ya, jangan dipakai lagi, kan treadmill nya sudah dijual" sahut ibu mengingatkan bang fathir. tiba-tiba bang fathir menjawab, "nggak mauu, treadmillnya nggak boleh dijual, nanti kita nggak punya lagi.." jawab bang fathir sendu sambil memegang erat treadmill itu.
***
"Bah kalau treadmill nya ga jadi dijual gimana..enak nggak yah sama orang itu? uang dp nya kita kembalikan saja" sahut ibu pada abah sedikit berkaca-kaca, masih terbayang-bayang kata-kata bang fathir oleh ibu, "nggak enak lah bu sama orangnya, nanti kalau ada rejeki, kita beli lagi ya" sahut abah menghibur ibu.
Tapi sampai sekarang ibu masih bersedih, biarpun cuman 5 bulan ibu dan keluarga menikmati treadmill itu, tapi ibu merasa benda itu sudah jadi bagian dari hidup keluarga ibu.
"maafin ibu ya bang, insyaallah kalau ada rezeki lagi, kita beli treadmill lain ditempat baru" bisik ibu dalam hati sambil mencium kening bang fathir yg sudah terlelap tidur.

Baca selengkapnya......

Jumat, Agustus 31

Ponakan Baru


Tadi pagi ibu nelpon ke Bandung, niatnya mau nanya kabar auntie tina yang sedang hamil tua. Saat itu ibu taunya auntie tina sedang ada dirumah, setelah sehari sebelumnya masuk rumah sakit karena perutnya mulai mulas lagi. Saat itu dokter bilang, masih lama proses melahirkannya, bisa 2 atau 3 hari lagi. Akhirnya auntie tina pulang lagi kerumahnya.


Jadi ketika ibu mendengar kabar auntie sudah melahirkan dan sekarang sedang ada di RS lagi, ibu benar-benar kaget dan tentunya ikut berbahagia mendengarnya.


Naurah Qanita illahiyah nama bayi mungil itu, lahir normal di RSHS dengan berat 2,85 grm, panjang 27,5 cm, dan ini adalah cucu perempuan kedua ninin dan aki subang, setelah dua bulan yang lalu lahir cucu perempuan lain, putranya tante ani yang sekarang beken dengan nama kecilnya De Ola.


Seluruh keluarga sangat senang menyambut kehadiran bayi mungil itu, termasuk ibu dan keluarga di Duri, hanya saja, ibu sekeluarga belum bisa menjenguk auntie dan naurah karena jarak yang memisahkan keluarga ibu dengan saudara2 di pulau jawa sana. Sedih juga sih kalau ingat itu, karena ibu tidak bisa merasakan kebahagiaan secara langsung. Tapi om hendra suaminya auntie tina sudah mengirimkan foto2 haura kecil. Hmm.. lucu banget, ibu jadi melamun, "kapan ya.. ibu punya anak perempuan..?" ***





disamping ini foto2nya Haura (ola), de ola ini anak kedua tante ani dan om irwan, anak pertamanya adalah dimas, umurnya 1 thn diatas bang fathir, setiap bertemu dimas dan abang fathir selalu bermain bersama, tapi kadang rebutan mainan juga.


















Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 20

Suntik Rabies

Tadi siang ada orang housing ke rumah, bapak itu bertanya "punya binatang peliharan ga dirumah..?, kalau ada mau di suntik rabies", "oh ga punya pak.." jawab oman sambil menutup pintu.

Ibu : "suntik rabies itu untuk kucing, anjing dan kera, biar ga penyakitan binatang peliharaannya.." kata ibu sok menerangkan pada bang fathir

Bang Fathir : "kalau keong disuntik rabies ga..?" tanya bang fathir serius

ibu : " ya nggak la..." jawab ibu sambil tersenyum geli

Bang fathir : "oh..karena keong terlalu kecil ya bu..? nanti kalau disuntik, keongnya...jjjroooottt...(meledak*)" sahutnya lagi

ibu : "erm... (mikir sebentar*) karena keong kan tidak menggigit dan tidak suka mencakar"

Bangfathir : "kalau gitu semut harus disuntik dong"

ibu : "lho koq disuntik..?" tanya ibu heran

Bang fathir : "kan semut api suka menggigit, sakit lagiii..." serunya

ibu : (ketawa ketiwi kehabisan ide*)

Baca selengkapnya......

Hujan-Hujanan

Hujan turun di krakatau 313, tidak begitu deras tetapi tidak juga gerimis, tidak ada petir yang terdengar sedikitpun, anginpun bertiup sedang saja. Abah baru saja pulang dari mancing bersama om hendra, kurang lebih jam 3 sore saat itu. Abang dan Adek menyambutnya dengan senang, apalagi saat melihat ikan hasil tangkapan abah dan om hendra. “bhu..bhu..bhu..!!” seru Adek kegirangan ketika ikan kecil yang masih hidup itu dilepas dikolam ikan dibelakang rumah. Sesekali tangannya melambai lambai kearah air hujan yang meluncur cepat di sela-sela atap car port di pinggir kanan kolam ikan. “hujan de.. hujaaann…” kata ibu sambil menunjuk air yang berjatuhan dari atap dan langit luas. “jaa…jaa…” seru adek lagi, matanya tidak henti henti menatap bulir-bulir air hujan dengan takjub. “wah adek mau hujan-hujanan yah..?” tanya ibu tersenyum sambil membuka semua baju adek. Melihat adek telanjang abang fathir langsung sumringah, “aku juga mau hujan-hujanan ya bu..” sahutnya sambil melonjak-lonjak gembira. “iya.. tapi buka dulu bajunya, biar ga kedinginan..”, perintah ibu yang langsung ditaati oleh abang saat itu juga. “Bah tolong jagain abang dan adek ya, mau hujan-hujanan katanya, tanggung basah bah..” bujuk ibu pada abah yang saat itu baru saja hendak bersih-bersih.

Akhirnya sore itu abah, abang dan adek hujan-hujanan dibelakang rumah, “foto bu..fotoo..!” teriak abah disela-sela air hujan.
Sesaat adek tidak bergerak sedikitpun saat seluruh badannya bersentuhan dengan air hujan, Ini lah pengalaman pertama kali buat adek hujan-hujannan, dan yang kesekian kalinya buat abang dan abah, beberapa detik kemudian tangan adek mengembang, menengadah ketas, seperti sedang mencari sumber air yang berjatuhan, mulutnya terbuka, dan lidahnya dijulurkan menjilati tetesan air hujan yang mengguyur kepalanya. Semua orang yang melihat langsung tertawa melihat ulah adek. Tidak beberapa lama kemudian adek mulai berlari-lari mengejar abang dan abah yang asyik bermain bola.
Dan seluruh keluarga somantri sore itu larut dalam kegembiraan bermain hujan-hujanan. ***

Baca selengkapnya......

Jumat, Agustus 17

Oh..Duri Duriii...

Lagi-lagi yang dipermasalahkan abah dan ibu saat jalan-jalan adalah jalanan yang terbentang sepanjang Duri. Ibu pernah posting tentang kondisi jalan di Duri di (http://dapurvie.multiply.com/journal/item/27/oH_DuRi_yg_MaLAnG.. ), saat itu ibu mengisahkan beberapa ruas jalan sedang dalam perbaikan, yang menimbulkan efek samping beberapa bagian jalan yang menjadi rusak karenannya. Hari ini, 17 agustus 2007, ibu, abah, adek, abang, kembali berjalan-jalan menelusuri jalan sudirman, dengan tujuan membeli bensin, dan beli mainan anak di swalayan mandiri -satu-satunya swalayan terlengkap yang ada di Duri-. Niat awalnya membeli bensin dahulu, trus pulangnya baru mampir di swalayan mandiri, karena untung jalannya searah. Sesaat sebelum masuk gerbang pom bensin, berderet beberapa bapak-bapak berseragam DLLAJR, didampingi bapak-bapak Polantas tentunya. Mereka memblokir jalan didepannya agar lalulintas tidak bisa melewati arah pom bensin dan arah seterusnya. "pom bensin tutup, beli bensinnya di Hang tuah saja" seru pak polisi, menjawab pertanyaan abah yang kebingungan melihat para bapak ini berjalar rapi memblokir jalan raya. Akhirnya dengan sedikit menggerutu abah membelokan mobil kearah kiri, mengikuti ekor mobil didepannya, walapun kami tidak tau ujung arah dari jalan kecil tersebut. "oh tau deh kenapa diblokir, mungkin karena ada upacara atau kegiatan menyambut 17-an didepan kecamatan kali.." seru ibu tiba2 membuyarkan lamunan abah. "kan disebelah atas pombensin itu kantor kecamatan duri" lanjut ibu lagi. "hmm... iya, tapi kan ga usah ditutup ginih jalannya, jadi riweuh deh, mana jalan Hangtuah kan masih jelek, hp deeehh.." gerutu abah...


Sudah lama tidak terdengar gema para demonstran menyerukan kebebasan Duri dari kekuasaan Bengkalis -ntah apa alasannya..?-, hanya saja semenjak mobil-mobil raksasa pembuat jalan raya mulai bekerja disepanjang jalan Hang tuah yang terkenal dengan "kolam" nya beberapa bulan yang lalu, masyarakat seolah terbius dengan pertunjukan tersebut, dan sekarang setelah lebih dari 1/2 tahun, mobil-mobil tersebut parkir dipinggir jalan, tidak ada lagi kegiatan membetulkan jalanan, tidak ada lagi tumpukan kerikil, atau pasir. Yang ada hanya spanduk propaganda bertemakan Bengkalis tetap Jaya, disetiap kantor-kantor pemerintahan.
























































Dan foto2 diatas diambil saat tanggal 17 agustus 2007, menggunakan kamera hp, lokasi disepanjang jalan Hang tuah yang dilalui oleh keluarga kami. Tidak mewakili kondisi jalanan Duri pada umumnya, tetapi mudah-mudahan bisa mewakili isi hati Keluarga Somantri yang selalu dipusingkan saat berjalan-jalan disekitar Duri.

Baca selengkapnya......

Kamis, Agustus 16

Perpisahan :-(


Tetangga kami, sekaligus teman kami, jumat besok akan pindah ke Balikpapan (kalimantan), Suaminya pindah kerja kesana, otomatis mbak Yuni -temennya ibu- dan kedua anaknya alya dan arsa -temennya bang fathir- pun ikut pindah.

Kami bertetangga dengan keluarga mbak yuni sudah lebih dari 3 tahun, banyak kenangan manis diantara kami. Ibu sering meminjam atau meminta bumbu dapur disaat persediaan bumbu dirumah habis, kadang sampai meminjam terigu ataupun telor, begitu pula dengan mbak yuni, sesekali kami saling kirim hasil masakan, dan tentu saja kue-kue nya mbak yuni sangat lezat, karena beliau pandai masak dan buat kue. Dari mbak yuni pula ibu banyak belajar tentang cara buat kue, beberapa kali kami pernah buat kue bersama, menyenangkan kalau ingat itu.

Begitu pula dengan bang fathir, alya dan arsa teman akrabnya bang fathir selama ini, sering mereka bermain bersama selepas pulang sekolah. Kadang bermain dirumah, atau bersepedahan disekitar blok rumah.

Kemarin, Hari selasa 15 agustus, dirumah mbak yuni diadakan perpisahan, yang datang beberapa temannya, dan juga teman-teman se- liko yang dipimpin oleh Kak ifad. Namanya perpisahan nggak lepas dari rasa sedih dan air mata, diakhir acara kami saling bertukar kesan dan pesan, juga tidak lupa saling bermaaf-maaf-an. Dan terakhir foto bareng didepan rumahnya mbak yuni bersama teman2 se-liko, beserta anak2nya.

Selamat jalan mbak yuni, mbak alya, de arsa, semoga mendapat segala sesuatunya lebih baik ditempat barunya.

Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 13

Mancing di kolam Pak Toto

Sabtu, kurang lebih jam 4 sore, kami sekeluarga pergi memancing ke kolam ikannya Pak Toto, asalnya berangkat mancingnya mau pagi2, tapi karena ibu sibuk memasak dan baru selesai jam 11 siang, akhirnya tidak jadi, dan baru sore harinya kami bisa berangkat, itupun setelah abahnya memaksa ibu untuk ikut memancing.

Karena letak kolamnya dekat komplek -kurang lebih 15 menit saja- jadi kami cepat sampai. Sampai disana, kami langsung cari posisi masing2, abah, abang fathir, om hendra, dan oman, sibuk dengan pancingannya masing2, adek sibuk hilir mudik saja, dan berteriak teriak kegirangan, sedangkan ibu asyik dengan kameranya hehe..

Sebentar saja om hendra, abah dan abang sudah mendapatkan ikan, tapi kecil sekali, jadinya dilepas lagi, karena nggak tega. Karena ikan yang didapat kecil-kecil terus, akhirnya abah dan om hendra memutuskan untuk mencari spot baru. Tidak beberapa lama, pancingan abah mulai bergoyang-goyang. Dengan gerakan cepat abah menarik tongkat pancingnya, dan seekor ikan nila seberat 1/2 kg berhasil ditangkap abah. Wah sepertinya abah mulai bersemangat untuk mendapatkan ikan2 berikutnya :-)

Tidak semujur abah, tidak ada satu ekorpun ikan besar yang dipancing om hendra, "dapetnya ikan kecil2 terus nih hehe.." seru om hendra sambil tersenyum. Abang fathirpun begitu, beberapa ikan yang dipancingnya selalu berukuran kecil terus, jadi terpaksa dibuang lagi ke kolam. Tapi walau begitu abang tampak ikut menikmati mancing sore hari itu.

Ikan besar yang ditangkap dimasukan kedalam ember besar yang sengaja dibawa dari rumah, "bbhaa...bhaa..." celoteh ade riang saat melihat ikan hasil tangkapan bergerak-gerak dalam ember. Sesekali tangannya mengobok-obok air yang berisi ikan tersebut.

Sungguh nikmat rupanya memancing ikan disore hari. Ujung2 daun yang melambai ditiup angin, riak air kolam yang berkilau keemasan, menambah kesejukan hati kami saat itu.

Jam 6 sore, hari semakin gelap, sebentar lagi memasuki waktu maghrib, ikan yang didapat sebanyak 5 ekor yang berukuran sedang. Kamipun memutuskan untuk segara pulang. Diperjalanan pulang, ibu membeli 1 kg arang, 3 bungkus kerupuk, dan 2 papan petai pesanan abah. "hmm makan enak nih kita nanti malam.." seru abah ga sabar ingin segera sampai rumah. ***



Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 6

Liburaaann bag III (jalan-jalan ke Dufan)

Besok harinya, kami berencana jalan-jalan ke Dufan. Saat itu cuacanya sedikit mendung dan bergerimis, tetapi karena jauh-jauh hari sudah direncanakan, maka cuaca mendung tidak jadi masalah. Kapan lagi ada kesempatan jalan-jalan ke dufan, kalau tidak sedang liburan?

Akhirnya kami berangkat, semuanya ada 9 orang, yaitu ; abah, ibu, adek, abang, om yoan, kakek, rizki, diky, dan tika. Saat dijalan tol, hujan turun dengan derasnya, untung saja ketika sampai di Dufan, hujan berhenti, dan udara bertiup dengan sejuk.
Jam 10 kami mulai ngantri membeli tiket, beberapa pintu masuk mulai dibuka.
Tidak disangka, rupanya pengunjung dufan hari itu sangat banyak, padahal saat itu bukan hari sabtu atau minggu lho. Mungkin karena mulai memasuki liburan panjang, jadi banyak anak-anak sekolah yang berdarmawisata. Untuk menikmati satu wahana permainan saja, kami harus mengantri berjam-jam, ffhhh....salah pilih hari deehh.. :-(, kasian abang dan para sepupu kecil kami, mereka harus antri berdesak-desakan untuk naik permainan "gajah beledug" saja, wek..!
Tapi dasar bocah, energinya besar sekali, seperti tidak pernah ada lelahnya, tidak terlihat rasa capek atau lemas pada wajah mereka. "bu, aku nggak mau pulang, tinggal disini saja ya..", " nanti kita kesini lagu ya bu..", "Aku mau naik yang itu.." ceroscos bang fathir tak henti-henti.
Karena antrian yang demikian panjangnya, jadi kami hanya menikmati beberapa permainan saja, tidak terasa hari mulai sore, awan kelabu mulai bergumpal-gumpal, anginpun bertiup kencang. Tidak beberapa lama hujan turun dengan derasnya, seperti ditumpahkan dari langit, sesekali suara petir menggelegar. Saat itu kami sedang berada didekat danau tempat permainan bebek kayuh, karena bang fathir ingin mencoba naik bebek kayuhnya, dengan adanya hujan terpaksa semua permainan harus dihentikan, jadi kamipun berteduh, berdesak-desakan dengan para pengunjung lainnya.
Setelah hujan reda, hari semakin senja, beberapa pengunjung mulai meninggalkan area dufan, begitupun keluarga kami, pulang dengan setumpuk kenangan. ***


Baca selengkapnya......

Selasa, Juli 24

Liburaaann...(bagian II)

libur tlah tiba..libur tlah tiba.. horrree..horreeee....!!
19 Juni 2007, tepatnya Hari Kamis, kami sekeluarga berencana berlibur di Pulau Jawa, abahnya ngabil cuti 5 hari kerja.
Jam 4 pagi, kami semua sudah bangun, maklum... mau naik pesawat gratisan, jadi jam 5 mesti dah siap dijemput hehe, padahal take off nya jam 9 pagi lho. akhirnya bis jemputan pun datang, telat 1 jam-an deh. Bis travel itu membawa kami dan para penumpang lainnya menuju Bandara Pangkal Pinang Dumai, dengan tujuan yang sama Halim Perdana Kusuma Jkt.
Sesampainya di Jakarta, hari sudah siang, waktu menunjukan hampir jam 12 siang. Abah langsung mencarter taxi. Karena kami ingin segera sampai ditujuan, Tangerang, tempat nenek kakeknya abang dan adek.
Sepanjang perjalanan seperti biasanya yang terlihat adalah gedung gedung yang menjulang tinggi, spanduk yang mulai terlihat usang berderet disepanjang jalan, mempromosikan partai-partai yang siap beradu dalam pemilu berikutnya. Debu, asap, dan suara klakson kendaraan, menambah penatnya badan kami. Tidak terasa kami telah tertidur lelap dalam hingar bingarnya kota Jakarta.
***
(bersambung...)
lagi nginget2 dulu.. ^_^,

Baca selengkapnya......

Kamis, Juni 14

Liburaaannn....(bagian I )

Bagi ibu semua hari adalah sama, yaitu Hari Minggu. Ibu tidak pernah ambil pusing setiap harinya, bahkan istilah "i hate monday!" yang sering ibu dengan di Radio Mendoza, satu-satunya radio "sah" yang ada di Duri yang selalu menemani ibu saat memasak, tidak begitu ibu fahami maksudnya..? "apa seeh... ?,koq sampe segitunya, biasaa aja deehh...." batin ibu, sambil tetap mengiris sayuran.
Bagi ibu semua hari adalah sama, selalu diisi dengan kegiatan ngurusin anak, ngurusin abahnya, belanja, masak, buat kue, olahraga, nggosip, dan kerjaan lainnya seperti ibu-ibu lain pada umumnya.
Bagi ibu semua hari adalah sama, bisa tidur siang sepuasnya, atau bisa sibuk seharian.
Bagi ibu sem..." bu, tanggal 19 Juni abah ambil cuti, kita liburan di Tangerang, Bandung, dan Subang.." suara abah, terdengar dari ujung telepon.
"liburr..??, wah...asyikk, liburr euuy...!!" teriak ibu dalam hati.
Biarpun ibu tahu, aktivitas ibu tidak akan jauh beda saat liburan di Jawa atau dimanapun, tapi bathin ibu tetap senang. Karena dengan bersenang hati bagi ibu semua hari adalah sama, yaitu Hari Minggu, saatnya bersenang senang :-)

Baca selengkapnya......

Rabu, Juni 6

Posting pertama (rabu yang mendung)

Di luar awan kelabu masih terus meneteskan airnya, mebasahi kota kecil tempat kami tinggal sekarang, tidak terasa hampir 6 tahun kami tinggal di Kota (eh tepatnya,Jalan) Duri. Demi mencari penghidupan yang lebih baik, kami rela (walaupun diawal tahun terasa berat) meninggalkan keluarga besar kami di Pulau Jawa, saya -ibu- adalah sulung dari 4 bersaudara, abahnya sulung dari 2 bersaudara, dan baru kami anggota keluarga yg menetap jauh. Dari pernikahan kami, lahirlah 2 bocah lucu, yaitu Fathir (abang) dan Karan (adek).
Kami tinggal disebuah kompleks perumahan perusahaan tempat abahnya kerja. Sebuah tempat yang lumayan menyenangkan, bersih, dan aman. Hanya sayang suasananya sangat sepi, jarang sekali orang berlalu lalang, kecuali sekuriti yang sedang berpatroli. Susah pula untuk mencari jajanan didalam kompleks, karena penjual makanan dilarang berjualan didalam camp. Ada pun letaknya sangat jauh (diluar kompleks), kurang lebih 3 km, baru kita bisa menjumpai para penjual makanan.
Dan itu merupakan salah satu hal yang membuat ibu belajar memasak dan buat kue. Agar bisa menikmati jajanan tanpa harus bersusah payah keluar rumah. Selain itu juga, memasak adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan bagi ibu, sehingga itu bisa menjadi salah satu hiburan yang bermanfaat bagi ibu dan keluarga.
Lain halnya dengan abah, kegemarannya adalah memancing, paling sedikit abah memancing 1 bulan sekali, dikolam pemancingan yang berada dekat dengan tempat tinggal kami, kadang abahpun memancing di Sungai Rangau, sungai satu-satunya yang ada di Duri bersama para mancingers lainnya yang tergabung dalam klub mancing perusahaan.
Kalau Abang Fathir, sampai sekarang hobby nya masih tetap "bermain", bermain game komputer, bermain di taman bermain, bermain sepedahan, dan banyak lagi.
Kesukaannya Adek sekarang adalah berjalan, adek saat ini sedang senang-senangnya berjalan (mungkin karena baru bisa berjalan), setiap hari kerjanya berkeliling rumah terus, melihat bagian2 rumah yang menarik perhatiannya :-)
***

Baca selengkapnya......