DaisypathAnniversary Years Ticker
Lilypie 6th to 18th PicLilypie 6th to 18th Ticker
Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker

Senin, Desember 29

Met Tahun Baru..

bertambah tetapi pada hakikatnya berkurang..., coba tebak apa maksudnya..?

yup, jawabannya umur. dengan bertambahnya tahun makan berkurang pula jatah umur kita di dunia. artinya semakin berkurang juga kesempatan untuk menikmati segala keindahan dalam hidup. biarpun ada yang berpendapat bahwa keindahan dunia itu adalah semu dan keindahan yang hakiki dan abadi hanya dialam akhirat nanti. tapi ibu lebih memilih untuk bisa hidup seribu tahun lagi :-)
Masih banyak hal-hal yang belum ibu tahu, masih banyak hal-hal yang ingin ibu lakukan, dan masih banyak hal-hal yang ingin ibu pelajari.


berawal dari iseng, ibu brwosing tentang lama hidup orang indonesia, dan ternyata menurut data statistik, rata-rata harapan hidup orang indonesia untuk thn 2007 antara 64,4 dan yang tertinggi 74.0 tahun.




andaikata data statistik itu benar, yuk kita hitung angka harapan umur kita sendiri. berapa lama lagi waktu kita didunia...? berapa banyak lagi kesempatan kita mengerjakan hal-hal yang masih tertunda....?


berdasarkan data statistik diatas, untuk umur terpendek ibu masih punya kesempatan 34,4 tahun lagi, dan untuk umur terpanjang ibu masih punya kesempatan 44.0 tahun lagi. itupun dengan catatan bahwa takdir umur hidup ibu sesuai dengan data statistik tersebut. tapi bagaimana jika takdir umur ibu berkata lain, bisa saja umur ibu lebih pendek dari rata-rata harapan hidup orang indonesia atau bahkan bisa lebih lama. Hanya Alloh yang tahu.


jadi selama nafas masih dikandung badan (ceilah..kayak lagu ajah..) yuk kita manfaatin sisa waktu kita, sebelum semua kesempatan itu hilang.



Selamat Tahun baru Islam 1430 H, selamat tahun baru 2009 juga.
Mudah-mudahan apa yang akan kita lakukan di tahun baru ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.






Baca selengkapnya......

Jumat, Desember 19

cerita tentang si "butikeuk"

masih tentang kucing, ibu teringat kisah dimasa lalu, saat ibu masih duduk dibangku SMP. Saat itu kucing betina ibu mulai memasuki usia puber, beberapa kali ibu melihat "butikeuk" -nama panggilan kesayangan keluarga ibu pada kucing betina itu- sedang kejar-kejaran dengan kucing jantan liar.


terusterang saat awal nama "butikeuk" diusulkan, ibu dan adik-adik yang terhasut provokasi ibu sempat protes, menurut ibu nama itu begitu aneh, janggal, dan sedikit memalukan. selain itu ibu merasa jerih payah ibu mencari nama yang tepat untuk kucing betina itu sia-sia. ibu sendiri sudah memproklamirkan nama "florentina" buat kucing itu jauh-jauh hari. sebuah nama yang keren dan terdengar lebih cantik. hanya saja mamah keukeuh pada pendiriannya bahwa nama kucing tersebut adalah "butikeuk", sesuai dengan karakternya yaitu pendek, gendut, dan lincah. akhirnya semua orang dirumah memanggilnya dengan panggilan pilihan mamah. bahkan sampai paman, bibi dan semua sepupupun ikut memanggilnya dengan nama kampungan itu. akhirnya ibu menyerah dan ikut-ikutan memanggilnya "butikeuk". *_*



kembali ke masalah pubernya si butikeuk...!


kebanyakan orang menganggap kucing itu adalah sebagai binatang peliharaan saja, tidak lebih. sehingga kebanyakan orang memelihara hanya terbatas pada memberi makan saja atau sesekali memandikannya. bagi ibu dan adek-adek kehadiran butikeuk dirumah sudah melampaui batasan diatas tersebut. ibu dan adik-adik merasa butikeuk sudah menjadi bagian dari keluarga. oleh karenanya ibu tidak ingin ada sesuatu hal yang buruk terjadi padanya. salah satunya seperti hamil dan mempunyai anak.
bagaimanapun dengan bertambahnya jumlah kucing dirumah, tentu akan menambah masalah, jadi sebisa mungkin Butikeuk tidak boleh HAMIL..!


untuk itu ibu rela mencari informasi tentang keberadaan dokter hewan sebanyak-banyaknya, saat itu sangat jarang sekali terdengar keberadaan dokter hewan, apalagi dikota kecil tempat ibu tinggal. untung saja rumah ibu satu komplek dengan dinas peternakan. jadi dari sanalah ibu mengenal dokter agus. dokter hewannya butikeuk dikemudian hari.


****


suatu sore, sepulang sekolah, ibu berencana membawa butikeuk ketempat prakteknya dokter agus di jalan. otista. ibu sudah duduk manis didalam becak, sambil menggendong kardus yang berisikan butikeuk yang tampak sedikit gelisah. sampai ditempat praktek, ibu langsung dipersilahkan masuk oleh sang dokter yang terlihat tidak seperti dokter pada umumnya. begitupun ruang perakteknya betul-betul tidak mirip tempat praktek dokter seperti yang ibu pernah lihat selama itu, maklum hari itu adalah pertama kalinya ibu bertemu dan mendatangi tempat praktek dokter hewan. sepertinya ruangannya lebih mirip kamar kost yang penuh dengan baju-baju bekas pakai bergelantungan dibalik pintu.


"ehm.." dokter hewan itu berdehem agak keras, mengagetkan ibu dan butikeuk yang asyik memperhatikan sekeliling ruangan praktek. "ada perlu apa de..?" tanyanya ramah. "erm..ini dok, kucingnya pengen disuntik biar ga bisa hamil.." sahut ibu sedikit gugup. "oh..gitu..sekalian aja, suntik rabies dan suntik biar ga cacingan yah..?" ujar pak dokter sambil sibuk mempersiapkan alat dan obat-obatannya. "boleh deh..." jawab ibu setelah berfikir beberapa saat. "oya namanya siapa..?" tanya dokter itu lagi. "evi dok.." jawab ibu sambil tersenyum manis. "wah nama kucingnya bagus yah..." sahut dokter itu ikut tersenyum. "oh.. evi itu nama saya dok, kalau nama kucingnya butikeuk.." sahut ibu agak terbata-bata antara kaget dan malu. "oh... kirain nama kucingnya evi..." lanjut dokter itu lagi sambil tetap tersenyum. Ya ampuunn...ibu merasa sangat konyol dan bodoh sekali saat itu.


(bersambung) ^_^




Baca selengkapnya......

Kamis, Desember 18

bertemu si kucing malang

hari rabu siang, saat ibu ngambil uang di atm mandiri PLN Klandasan, tidak sengaja ibu bertemu anak kucing tepatnya bayi kucing dengan ciri-ciri layaknya anak kucing terlantar; kotor, kurus kering, mata belekan, dan loyo.
anak kucing itu beberapa kali menggesek2an badannya di mata kaki ibu. tadinya ibu nggak mau perduli, cuman karena dia rebahan ditengah jalan (ntah tidur, atau saking lemesnya dia jadi pingsan, atau bisa jadi acting kucing itu ajah)tiba-tiba ibu merasa iba dan ga tega untuk tidak membawanya kerumah.
sambil agak ngedumel menyesali nasib sial yang mempertemukan antara ibu dan anak kucing itu, ibu menyimpan kucing kecil malang itu dalam tempat sampah mobil dan membawanya pulang. ibu tahu akan ada banyak perubahan yang akan terjadi dirumah setelahnya. minimalnya akan tercium bau kucing di rumah, bau yang bisa bikin ibu tambah cerewet seharian. fhhh.... :-(






benar saja, setengah hari kucing itu tinggal ditempat barunya - sebuah kardus bekas mie yang diberi lubang sebagai jendela, sesuai permintaan abang fathir- ternyata anak kucing itu tidak mau minum susu sedikitpun, bahkan sampai sore, dia hanya tiduran sambil sesekali mengeong keras. Ibu jadi agak khawatir dan sedikit merasa bersalah. untung saja si mbak dirumah, mau menyusui (memberikan susu dengan sedikit paksaan)pada anak kucing itu, ntah karena dia penyuka kucing atau karena menghormati perintah ibu saja yah...? :-D. mungkin disinilah hubungan simbiosis mutualisma itu berjalan, ibu membutuhkan si mbak untuk membantu pekerjaan ibu dirumah, dan si mbakpun membutuhkan ibu untuk membantu perekonomian keluarganya, tapi apapun itu yang terpenting si mbak mau merawat anak kucing malang tersebut ^_^.

tidak hanya sampai disitu, malam harinya badan adek terasa panas, dan mencret2. abah menduga bahwa itu ada hubungannya dengan kehadiran kucing kotor dirumah. memang sejak kedatangannya adek dan abang bermain-main terus dengan kucing itu. beberapa kali bahkan adek menggendongnya tanpa merasa jijik ataupun takut. walaupun setelahnya abang dan adek mencuci tangan dan langsung mandi. abah sampai bilang "buang ajah anak kucing itu, disini cuman bikin penyakit saja.." serunya sambil melihat kearah ibu. ibu hanya terdiam dan berfikir banyak hal.

hari ini, badan adek masih terasa panas, bahkan tadi sore suhunya sampai 40.02 C, dan adek masih mencret-mencret juga, padahal adek sudah dibawa kedokter dan diberi obat-obatan. begitu juga dengan abang, tiba-tiba (ntah ketularan adek atau beda kasus) menjelang sore badan abang terasa hangat, dan malam ini suhu badan abang mencapai 39.04 C , padahal besok abang masih menghadapi ulangan umum disekolahnya.

ibu tidak tahu apa yang akan terjadi lagi selanjutnya, ibu tidak tahu apakah demamnya abang dan adek ini ada hubungannya dengan kehadiran kucing kecil itu dirumah. tapi setiap melihat sosok kecilnya, setiap mendengar erangan suaranya. ibu merasa tidak ada tempat yang lebih baik untuknya selain rumah ini.

ada saran untuk ibu..???





NB :
senin 22 des, pagi hari, saat si kucing malang itu dibangunin si mbak untuk diberi susu. anak kucing itu terus tertidur, badannya mulai kejang-kejang, si mbak menyelimutinya dengan baju bekas pemberian abah. tidak setetespun susu yang masuk kemulutnya.

menjelang siang, kucing itu masih tetap tidur, dan badannya mulai kaku.
ketika hari mulai masuk maghrib dan udara mulai terasa sejuk, abah bilang "bu, kayaknya anak kucing itu sudah mati, abah kubur saja ya..?". "iya..." jawab ibu akhirnya.

dan sekarang, disamping rumah kami, masih terlihat gundukan tanah segar tanpa taburan bunga, sebagai pertanda bahwa anak kucing malang itu, pernah hadir dan tinggal dirumah ini untuk beberapa saat.


Baca selengkapnya......

Jumat, Desember 12

diam

manusia tidak bisa tidak berkomunikasi, hingga "diam" pun adalah bentuk komunikasi.


percaya deh, diam itu adalah bagian dari komunikasi.

salah satu contohnya yaitu, seperti "diam" nya bang fathir saat abang marah sama adeknya. saat mainan abang direbut oleh adek, atau mainan kesayangan abang dipake adek tanpa meminta izinnya terlebih dahulu. Abang akan menutup mulutnya rapat-rapat sambil telungkup diatas kasur, dan tidak menghiraukan semua hal yang ada disekitarnya. termasuk pertanyaan dan bujuk rayu ibu.


atau "diam"nya adek, saat mempunyai makanan atau mainan kesukaannya sambil bersembunyi dibalik pintu. adek tidak ingin dirinya diganggu oleh siapapun saat itu. Atau saat adek terdiam setiap kali mendengar suara petir yang menggelegar.


atau juga, aksi "diam" nya ibu ketika ada hal-hal yang menurut ibu sudah sangat mengecewakannya.


jika anda menemukan anak/suami/istri atau orang-orang di sekeliling anda terdiam dalam beberapa saat lamanya. cobalah anda perhatikan, pasti ada sesuatu yang sedang terjadi dalam diri orang tersebut. ntah apapun itu.. dan orang-orang tersebut (sadar ataupun tidak) sudah memberitahukan pesan yang ingin disampaikan olehnya melalui aksi diamnya itu pada orang disekelilingnya.






Baca selengkapnya......

Jumat, November 21

Pelajaran ikhlas..

Ada banyak sekali kata ikhlas yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari.


Ibu pernah membaca sebuah surat yang bernadakan protes disebuah milist (yg ibu ikuti). Disebutkan bahwa sang nara sumber rada kecewa karena artikel yang beliau buat untuk milist itu dijiplak habis oleh member lain di milist itu juga, lalu dimuat di media massa tanpa meminta izinnya terlebih dahulu serta tanpa menyebutkan sumbernya.

Tau nggak tanggapan dari sekian banyak surat yg masuk?, intinya kebanyakan surat menyatakan bahwa, si nara sumber harus belajar menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada alias ikhlas. Karena dengan ikhlas si nara sumber akan mendapatkan pahala yang luarrr biasaaa dari Sang Pencipta. Tidak ada seorangpun mencela tindakan si pelaku penjiplakan.




Baru-baru ini, dibeberapa stasiun tv. Muncul pula Iklan Layanan Masyarakat (ILM) tentang ibadah haji. Dalam ILM tersebut dibahas tentang teori ikhlas serta kebaikannya,
yang berinti sarikan (menekankan) bahwa para jemaah haji “harus ikhlas menerima jarak yang jauh antara pemondokan dengan tempat pelaksanaan ibadah haji”, untuk melengkapinya disebutkan pula bahwa “semakin jauh tempat beribadah akan semakin banyak pula pahala yang akan diraih oleh para jemaah tersebut”.


Jadi sebetulnya ikhlas itu apa sih..?


Ikhlas adalah : semata-mata bertujuan karena Allah SWT ketika melakukan ketaatan.
Ikhlas muncul dari diri masing-masing dengan sendirinya. Dengan ikhlas seseorang akan mengenyampingkan materi, popularitas, penghormatan atau peng-hargaan dirinya semata-mata karena mengharapkan ridha Allah SWT.


dari hal diatas,
ibu menyimpulkan bahwa si nara sumber yang kecewa itu bisa jadi ikhlas atau memang tidak ikhlas, atau awalnya ikhlas tetapi berakhir dengan tidak ikhlas, atau tidak ikhlas tetapi maksain jadi ikhlas (bingung..bingung deh..:-p). Tetapi diluar itu, harus ada aturan yang berlaku dan disepakati serta wajib ditaati oleh semua, agar jangan sampai ada fihak yang memanfaatkan “keikhlasan” seseorang.

Seperti pemondokan para jemaah haji indonesia yang paling jauh dibanding jemaah haji lainnya (berjarak 10 km dari tempat pelaksanaan ibadah), kasus 200 jemaah haji ONH + yang terlantar 2 hari dibandar udara Internasional Kualalumpur Malaysia, prasarana medis jamaah indonesia yang belum tertata baik, dan masih banyak contoh kasus lainnya yang sangat merugikan jamaah. Padahal ongkos berangkat haji jemaah indonesia adalah yang termahal di dunia.
Lantas semua contoh ketidak adilan diatas bisakah langsung terhapus hanya dengan kalimat “tolong di ikhlasin aja yah..”???.


Kalau ditanya ikhlas, tentu saja para jamaah itu akan ikhlas, karena niat awal mereka berkunjung kesana adalah Lillahita’ala, walaupun harus mengeluarkan segunung biaya dan harus melewati berbagai ujian. Tetapi bagi fihak yang melakukan kecerobohan/ketidak adilan apakah anda ikhlas dijuluki “si pencuri hak..?”.






Baca selengkapnya......

Senin, November 17

cheers..

kemarin adalah sejarah, besok adalah misteri, hari ini adalah berkah..” (Kungfu Panda)


sudah dua hari ini, matahari terus menerus menerangi kota tempat tinggal kami dengan sinarnya yang hangat saat pagi, dan panas menjelang siang. Awan cumulus putih berarak-arakan menuju suatu tempat, tertiup angin pantai yang berhembus kencang.





Hari yang ditunggu-tungu oleh para ibu yang mempunyai setumpuk cucian baju, hari yang indah bagi anak-anak, dan hari yang tepat bagi para pekerja bangunan.


Begitupun bagi ibu.…


Hari ini begitu sempurna.. dengan semua hal yang ibu lihat dan rasakan. Saatnya tersenyum pada dunia……cheersss…!!!





Baca selengkapnya......

Kamis, November 13

Proyek Sandwich

Jangan ngebayangin sandwich roti isi slice keju, dan potongan tomat serta selada segar ya..:-P.

Ini hanya sebuah istilah karangan abah saja pada proyek pembuatan jalan yang sekarang ini masih berjalan disekitar jalan mt haryono.

Ya, di jalan mt haryono, sebelahnya jembatan sungai arah Telkom sekarang ini sedang dibangun atau lebih tepatnya sedang ditinggikan jalannya. Karena bisa dipastikan setiap hujan besar jalan ditempat itu selalu terendam air sungai yang meluap. Karena posisi jalan itu memang lebih rendah dibandingkan daerah sekitarnya.



Untuk mencegah banjir pemda Balikpapan berupaya meninggikan jalan langganan banjir tersebut, setelah sebelumnya membuat pagar tembok disepanjang alur sungai yang diduga selalu meluap saat hujan besar turun.


Proyek peninggian jalan ini sudah berlangsung lebih dari 2 bulan, dan baru setengah bagian saja yang ditinggikan. Karena setengah bagian yang lain dipakai oleh kendaraan yang berlalu lalang. Tentu saja, dengan adanya proyek sandwich ini sekitar jam-jam tertentu jalanan disekitar itu macet total, karena jalan yang masih bisa dipakai tidak bisa menampung arus kendaraan yang melewati jalanan itu.


Kenapa abah menamakan proyek sandwich?

Tidak lain karena pembangunan jalan itu mengingatkan abah pada sebuah sandwich yang berlapis-lapis.

Memang pembangunan jalannya menggunakan cara penumpukan tanah secara berlapis, tanpa aspal jalannya dikelupas terlebih dahulu. Lalu diatas tanah yang telah bertumpuk itu diratakan oleh mobil khusus berukuran besar. Lalu setelah rata, permukaan tanahnya dilapisi kembali oleh kerikil dan pasir. Mungkin berikutnya akan dilapisi oleh aspal dugaaan abah dan ibu sementara ini.


Abah tidak menguasai ilmu kontruksi rancang bangun, apalagi cara meninggikan jalan. Tapi yang selalu jadi pertanyaan, bagaimana kalau hujan turun terus menerus dan menggenangi jalan tersebut dikemudian hari. Apakah lapisan tanah dibawahnya tidak akan erosi?


Akh..mudah2an teori abah tidak terbukti ya... Dan jalan sandwich akan bertahan lama sepanjang hayat. Amin





Baca selengkapnya......

Jumat, Oktober 17

Kamar 302




Saat di jogja kemarin, keluarga somantri menghabiskan waktu liburannya dikamar ini. sebuah kamar yang sangat bersih dengan peralatan yang lengkap, serta pelayanan-nya yang sangat baik. Para pegawainya yang ramah, menu yang ditawarkan sangat menggugah selera, serta atmosfir di ruangan ini terasa begitu bersahabat. Mencerminkan nilai-nilai Islami yang diusung tinggi oleh para pegawainya. Hingga ibu hampir lupa, bahwa tujuan keluarga somantri bermalam dikamar 302 adalah untuk pemulihan kondisi abang dan adek.



Ya, sesampainya di jogja, kota tujuan bagi keluarga somantri berlibur, abang terpaksa harus dirawat intensif disebuah rumah sakit swasta disana. Karena sejak malam sebelumnya abang mengalami muntah dan diare terus menerus. Melihat kondisi abang yang terlihat lemah, abah dan ibu ditemani Om yoan sebagai penunjuk jalan(adeknya abah, yang sedang menuntut ilmu di jogja), langsung membawa abang fathir kerumah sakit JIH (Jogja International Hospital).

Sebuah rumah sakit bertaraf international tetapi berbiaya sangat terjangkau.
Rumah sakit ini diresmikan pada tanggal 31 maret 2007 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan mottonya "ultimate value healthcare".

Nilai atau "value" di sini bersumber dari nilai-nilai syariah yang menjadi nilai inti dari rumah sakit ini, meliputi kejujuran, transparansi, keterbukaan dalam memberikan informasi, keramahan dan sentuhan kekeluargaan, sehingga setiap pasien merasa berada di rumah sendiri.

Dan memang terbukti, selama 2 hari menginap di kamar 302, keluarga somantri mendapat perlakuan yang sangat baik. Bayangkan saja, pas pertama kali datang keluarga somantri disambut oleh alunan gending Jawa, dibukakan pintu utama RS oleh seorang bell boy yang berpakaian rapi bak di hotel berbintang, dengan keramahannya mereka akan siap membantu mengangkut semua barang kita sampai dikamar tempat rawat inap.

Di rumah sakit itupun disediakan 'shopping arcade', 'coffee shop' dan salon. Ada pula ruangan khusus untuk anak-anak bermain dengan segala permainannya.

Bermalam di JIH tidak seperti bermalam dirumah sakit lainnya. Kita akan mendapatkan pelayanan yang istimewa dan keramahan yang luar biasa, sehingga siapapun yang berkunjung kesana akan akan memiliki kenangan yang menyenangkan.

Jangan pernah sakit saat di jogja..!, tapi kalau seandainya Alloh berkehendak lain, datang saja ke JIH, karena disana ada banyak saudara/i kita yang siap menolong dengan penuh kasih.





Baca selengkapnya......

Kamis, Oktober 16

Lebaran Fiestaaa....!!

Baca selengkapnya......

Minggu, September 28

teman lama



"ketemuannya di lippo aja yuk, jam 5 sore, sekalian buka bareng, di food court-nya" begitu sms yang ibu kirim sama lisna teman baik ibu saat kuliah dulu. "iya, mertua di ajak juga ya.., soalnya mertu dan ponakanku mo ikut juga.." balasan sms dari lisna. "waks.. kayaknya mertuku ga bisa ikut, adekupun ga mau diajak.., gpp ya..? kalau mertu n ponakanmu mo ikutmah gapapa atuh.." ibu kirim lagi sms berikutnya. "ok deh.. sampe ketemu disana ya..", balas lisna lagi.




jam 16.30,

ibu, abah, dan abang sudah berdandan rapi, wangi sabun mandi, deodorant, dan channel chance tercium bercampur aduk. Maklum ibu ingin terlihat lebih rapi setelah hampir 7 tahun tidak bertemu Lisna, cs ibu saat kuliah dulu.
sementara adek masih terlelap tidur, setelah sebelumnya asyik berlari-larian di empangnya kakek. "udaah.., langsung digantiin bajunya aja bu.., dah sore nih, nanti telat, soalnya malam minggu biasanya lippo padet banget, apalagi mo hari raya gini pasti banyak orang yang berbelanja.." sahut abah sambil menghidupkan mobil.


benar saja, sampai d mall karawaci, food court penuh sesak dengan orang, keluarga somantri bahkan harus berjejalan dengan pengunjung lainnya yang akan makan disana, semua tempat duduk telah penuh disemua lantai yang menjual makanan, akhirnya ibu, abah dan anak-anak naik kelantai paling atas, yaitu menuju counter makanan khas china, dan tempat duduk disanapun hanya tersisa 1 meja saja. "duh padahal lisna akan bawa keluarga besarnya pula, gimana nih...?", bathin ibu agak bingung. sementara orang yang akan membeli makanan masih mengantri menunggu tempat duduk. akhirnya ibu memesan 1 meja dan kursi 6 buah lagi, tapi karena semua tempat duduk penuh, ibu tidak bisa berbuat banyak. Mudah-mudahan pas lisna dan keluarganya datang, ada tempat kosong untuknya harap ibu.


sampai adzan maghrib berkumandang lisna dan keluarganya belum muncul juga, beberapa kali ibu telepon, rupanya mereka telat datang, selain itu karena penuhnya pengunjung membuat lisna dan keluarganya memutuskan untuk shalat maghrib duluan, sambil menunggu kursi dan meja makan ada yang kosong. akhirnya ibu, abah, dan anak-anak terpaksa makan duluan setelah mengunggu sekian lama. setelah acara berbuka selesai, akhirnya lisna dan rombongan muncul juga. untung saja saat itu ditempat itu mulai banyak meja dan kursi kosong. semuanya bersalam-salaman, saling memperkenalkan diri. Tidak banyak yang berubah kecuali sekarang semuanya sudah memiliki pasangan dan juniornya masing-masing. ibu dan lisna banyak bercerita, mengurai kisah dimasa lalu, maupun yang sedang terjadi. ada kisah sedih banyak pula kisah bahagianya. sampai tidak terasa waktu berlalu, dan malam mulai larut. akhirnya dua keluarga berpisah dikarenakan keterbatasan waktu, padahal dihati ibu dan lisna masih terdapat segunung cerita yang belum terungkap.


kapan-kapan kita ketemuan lagi yukk na..!





Baca selengkapnya......

Rabu, September 24

obrolan saat diperjalanan

Rabu, 10.15 ibu, abang fathir, dan adek karan sudah siap-siap pergi kerumah tante Yuni. Saat diperjalanan menuju rumah-nya tante Yuni, abang fathir tiba-tiba nyeletuk

abang : "bu, kalau puasa itu tidak ada pencuri ya..?"

ibu : "kata siapa..?" (tanya ibu dengan nada penasaran..)



abang : "kan kalau puasa tidak boleh nakal, kalau mencuri kan nanti puasanya batal dong.."

ibu : "erm.. pencuri itu tidak takut sama Alloh, makanya dia suka mencuri, dan pencuri pasti tidak suka berpuasa... , makanya kalau orang yang takut sama Alloh pasti tidak akan pernah mencuri, dan selalu berpuasa.." (jawab ibu sedikit ragu)

Abang : "hmm... gitu ya bu..?,eh bu.. abang tau caranya biar puasanya ga lapar.." (sahut bang fathir setelah berfikir sejenak)

ibu : "gimana caranya.."

Abang : "abang melamun saja.."

ibu : "koq melamun.." (tanya ibu sedikit bingung)

abang : "iyaa... abang akan melamunn... yang lamaaaa... nanti tau tau buka deh.."

ibu : " oh...(ibu senyum-senyum), hati-hati kalau suka melamun nanti setan bisa masuk kekepala..., karena saat melamun fikirannya melayang kemana-mana.., dan setan seneng dengan orang yang suka melamun.., dari pada melamun mendingan baca buku, atau main komputer, atau sepedahan.. apapun lah dari pada melamun.."

abang : "maksud abang.. melamun tuh melihat lihat pemandangan... seperti ini.." (abang fathir nemplok dikaca jendela mobil sambil memperhatikan sekitarnya)

ibu : "o..oh (dengan logat riau sambil cengar-cengir), ya ga papa kalau melihat-lihat pemandangan mah hehe.."



Baca selengkapnya......

Rabu, September 17

Rencana mudik 2008

Tanggal 26 september besok, insyaAllah seluruh keluarga somantri akan mudik ke pulau Jawa. Horeee... akhirnya...gitu lho...!!. Dengan segambreng aktifitas :-)) Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar, khususnya untuk abang dan adek sehat terus ya nak..!








Tgl 26-28 tujuan Tangerang --> kangen2an sama kakek dan neneknya abang dan adek

Tgl 29 tujuan Bandung --> nengokin rumah

Tgl 30-3 tujuan Subang --> lebaran dirumahnya aki dan ninin-nya abang dan adek

Tgl 4-6 tujuan Jogja --> jalan-jalan

Tgl 7-10 tujuan Bandung --> jalan-jalan, rendezvous dengan temen lama

Tgl 11-12 tujuan Cirebon --> menghadiri nikahan om afton

Tgl 12-14 tujuan Tangerang --> istirahat

Tgl 15 Kembali ke Balikpapan




Baca selengkapnya......

Jumat, September 5

yuk ke penangkaran buaya Tritip..



Balikpapan mempunyai objekwisata lain. Letaknya tidak begitu jauh pula. Horee....senangnya....yuk main kesana...;-)





Nama objek wisatanya : Penangkaran buaya Tritip. Letaknya kurang lebih 25 menit perjalanan dari arah kota Balikpapan. Jalan menuju kesanapun bagus dan mulus. Untuk sampai disana, kita akan melalui 2 objek wisata lainnya, yaitu Pantai Manggar, dan Pantai Lamaru. Jadi setelah kita puas melihat para buaya ternak di tritip, pulangnya kita bisa mampir disalah satu pantai itu. Asyik kan..?






Sabtu lalu, jam 4 sore keluarga somantri kembali berjalan-jalan disekitar Balikpapan. Tujuan kali ini adalah mengunjungi penangkaran buaya tritip. Sepanjang perjalan kita bisa melihat deretan pabrik dan perkantoran alat-alat berat yang berdiri kokoh disepanjang jalan. semakin mendekati arah tritip pemandangan berganti dengan suasana perkampungan. Pepohonan dan semak liar tumbuh subur disekitarnya.






Masuk kekawasan tritip, kita disambut oleh sepasang patung buaya berukuran besar. Biaya masuknya hanya Rp. 10.000,-/org dewasa, dan diskon setengahnya untuk anak-anak. Dibelakangnya ada beberapa kandang besar yang dihuni oleh beberapa ekor gajah dan kerbau. Diseberangnya kita bisa melihat rumah adat dayak yang baru saja dibangun. Untuk digunakan sebagai balai pertemuan, ataupun kegiatan lainnya. Beberapa meter selanjutnya baru kita memasuki wilayah kandang yang dihuni oleh ratusan buaya, berbagai bentuk dan ukuran.






dikandang itu kita bisa melihat beberapa jenis buaya, seperti buaya jenis garial (yang bermoncong panjang dan tipis), buaya muara, juga buaya air tawar. Mulai yang masih kecil sampai yang berukuran raksasa. Untuk yang berukuran raksasa, buaya itu ditempatkan dikandang paling belakang yang sangat luas ukurannya. Disana juga ada beberapa kandang bagi buaya ternak. Buaya ini dikhuskan hanya untuk diambil daging dan kulitnya saja. Jadi jangan heran kalau ditritip kita bisa menjumpai warung yang menjual sate daging buaya dan asesoris yang terbuat dari kulit buaya. Dengan aneka variasi bentuk dan harga. Untuk sebuah tas kulit buaya kecil dijual mulai dari harga Rp.1.080.000,-, kalau dompet dan sabuk sekitar Rp.300.000,- atau lebih.




Pulang dari penangkaran buaya tritip, jangan lupa bawa oleh-oleh sebotol madu asli. Kita bisa membelinya sekitar 3 - 5 menit perjalanan selanjutnya, tepatnya disekitar mesjid Ar Riyadh, kompleks pesantren Hidayatullah. Disebelahnya percetakan "lentera" ada rumah berdinding papan sederhana, nah rumah itulah yang menjual madu asli tersebut. Harganya Rp. 80.000,-/botol aqua. "insyaAllah madunya asli, saya sudah menjualnya bertahun-tahun.." ucap ibu berwajah ramah yang jual madu tersebut ketika ibu menanyakan keasliannya. "madu ini diambil dari hutan sulawesi, kadang dari sangat juga, tapi kalau dari sangata sekarang agak jarang karena sudah susah nyarinya.., yang ngantar saudara saya" lanjutnya lagi dengan suara lembut. Dan karena itulah ibu dan abah selalu menyempatkan datang kembali untuk membeli sebotol madu dikala persediaan dirumah habis.







bersambung...


Baca selengkapnya......

Selasa, September 2

Marhaban ya Ramadhan...



emang ulang tahun aja yang dimeriahkan...? :-) Bulan ramadhan harus dimeriahkan juga dong..., biar yang terekam sesuatu yang indah dan menyenangkan..;-)



keterangan gambar (ki-ka):

1 & 2. Abang n adek depan poster mini buatan abang yang dibuat sehari sebelum puasa tiba

3. main dibawah hiasan warna warni, dalam rangka menyambut ramadhan, yang ibu, mbak, abang, adek persiapkan beberapa hari sebelum puasa


4. abang tusuk balon, saat selesai berbuka puasa dihari pertama

5. kertas tugas untuk abang yang berada disetiap balon

6. akhirnya abah yang nusuk balon, karena abang ngeri nusuk sendiri hehe..





Baca selengkapnya......

Rabu, Agustus 27

Prolog Ramadhan

Beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan, bulan yang suci dan penuh barokah. Setiap muslimim dan muslimat tentunya akan berlomba mencari kebaikan dibulan yang penuh rahmat itu. Begitupun dengan keluarga
somantri, berharap tahun ini bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusu dan benar. Untuk puasa kali ini, ibu ingin abang fathir mulai mengikuti semua aktifitas ibadah ramadhan. Walaupun masih dalam tahap belajar



Untuk mengenalkan kembali, ibu sudah mulai bercerita tentang semua hal yang berkaitan dengan puasa, bagaimana cara pelaksanaannya, apa yang boleh dilakukan,apa yang tidak boleh dilakukan.

***

"eh bang, sebentar lagi kita akan berpuasa lho..." sahut ibu memulai pembicaraan. "puasaaa...??", "ga boleh makan kan..?" tanya bang fathir. "iya, nggak boleh makan, ga boleh minum, ga boleh marah-marah, mulai dari shubuh sampe sore, kalau untuk anak-anak yang masih belajar boleh puasanya sampai jam 12 siang saja, tapi nanti dilanjutkan lagi puasanya sampai sore..."."puasa ini untuk melatih biar kita jadi orang yang sabar" lanjut ibu lagi.
"kalau nggak makan dan minum siang malam siang malam dan seterusnya boleh ga...?" celetuk abang memotong pembicaraan ibu. "ya nggak boleh dong, nanti bisa meninggal orang yang nggak makan dan minum dalam waktu yang lama, seperti pohon kalau tidak pernah diberi air pasti lama kelamaan pohon itu akan kering lalu mati..", jawab ibu.
"erm... kalau marah-marahnya dikiiiiiiitt gimana bu..?" tanya bang fathir lagi. "mau marahnya dikit apalagi marahnya banyak banget.. tetap... tidak boleh, nanti puasanya batal, jadi nanti pahalanya puasanya hilang..", "kalau ngupil batal ga..." tanya abang sambil cengar cengir. "nggak batal, tapi kalau upilnya di emam baru batal..." jawab ibu sambil cengar cengir juga. Abang fathir tertawa tergelak-gelak.


Setiap ada kesempatan ibu selalu mengulang bahasan tentang puasa itu, ntah sambil nonton tv atau sambil nemenin menggambar, dan waktu senggang lainnya. Kadang ibu menceritakannya melalui dongeng sebelum tidur, tentang anak yang suka berpuasa.


Sampai sejauh ini abang cukup tertarik untuk mengikutinya. Bahkan beberapa hari terakhir ini abang suka menghitung mundur bulan ramadhan tiba.

Mudah-mudahan tahun ini, keluarga somantri bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan khidmat, khususnya untuk abang fathir yang baru akan mulai belajar berpuasa



Kami, seluruh anggota Keluarga Somantri, mengucapkan :
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramdahan, Semoga kita mendapat rahmat dan kasih sayang Alloh yang tiada kira..

Mohon maaf lahir dan bathin...

Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim,
Marhaban Ya Ramadhan
Allaahumma baariklanaa fi Sya’ban wa ballighnaa Ramadhan
Amin.



Baca selengkapnya......

Jumat, Agustus 22

Jalan-jalan ke penangkaran beruang madu Sungai Wain



Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Balikpapan, selain pantainya yang indah. Salah satunya adalah penangkaran beruang madu Sungai Wain. Disana kita bisa melihat tingkah laku binatang beruang madu yang sudah sangat langka, selain udaranya yang sejuk dan alamnya yang masih asri begitu mempesona, juga jaraknya yang tidak begitu jauh menjadikan tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi keluarga somantri disaat libur.






Beruang madu adalah satwa asli balikpapan. Sifatnya yang mandiri, cerdas dan pantang mundur, serta penampilannya yang kekar, bersih, cantik, kuat serta lincah, menjadikan binatang ini dijadikan sebagai maskot kota Balikpapan. Populasinya yang terus menurun membuat beruang madu dilindungi oleh pemerintah maupun oleh persatuan konservasi dunia. Di penangkaran inilah, beruang madu dilindungi dan diteliti, ada kurang lebih 9 ekor beruang madu yang menempati area itu, semua beruang ini didapat dari hasil sita dari masyarakat. Setiap beruang mempunyai sejarahnya masing-masing, ada yang matanya buta sebelah, ada juga yang kukunya dan gigi taringnya habis dicabuti, ada juga yang mempunyai bekas luka disekeliling perutnya, dsb.




Jika ingin menyaksikan secara langsung, datang saja sekitar jam 9 pagi atau jam 3 sore, karena saat itu para beruang sedang diberi makan oleh pengelola. Tapi pengunjung tidak boleh ribut ya, karena beruang ini merupakan hewan yang pemalu. Mereka sebisa mungkin menghindar dari konflik, tetapi jika nyawanya terancam beruang madu tidak segan-segan maju melawan musuhnya. Jadi anggapan beruang madu adalah hewan yang buas adalah tidak benar. Mereka akan buas jika ada bahaya yang mengancam dirinya saja. Selain itu pengunjungpun dilarang keras memberi makanan secara langsung kepada para beruang itu. Jika ada yang ingin memberinya, maka makanan itu harus dititipkan pada relawan pengelola. Beruang madu sangat menyukai buah-buahan yang rasanya manis, mereka juga menyukai madu. Sekali makan, mereka diberi buah-buahan kurang lebih 5 kg yang disebar diseluruh kawasan perlindungan. Daya penciumannya yang tajam membuat beruang madu ini bisa mengetahui letak makanan itu, bahkan yang tersembunyi didalam tanah sekalipun.




Berlibur ke penangkaran beruang madu sungai wain sangat menyenangkan, keindahan alamnya, semilir angin yang berhembus sejuk, lingkungannya yang tenang, juga beruang madu-nya yang lucu nan menggemaskan. Sekali-kali jika ada kesempatan mainlah kesana, pasti kita akan sangat bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk bisa mengenal mereka secara lebih dekat.






(duh maaf ya, foto beruang madunya malah ga ada hehe....)

Baca selengkapnya......

Selasa, Agustus 19

Merdeka!!



Untuk memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke 63, tanggal 17 Agustus kemarin diadakanlah upacara militer di lapangan merdeka pertamina. Upacara tersebut dihadiri oleh banyak kalangan, baik dari fihak militer, para pegawai negeri, serta banyak juga anak-anak sekolah yang ikut serta, masyarakatpun diperbolehkan untuk hadir dan ikut berpartisipasi dalam upacara tersebut. Tidak terkecuali Keluarga somantri, yang semenjak pagi sudah bersiap-siap menghadiri upacara yang hanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali itu.



Hari itu langit sangat mendung, cuaca terlihat sedikit gelap, gerimis bahkan sudah mulai turun sedikit demi sedikit. "wah gimana nih kayaknya mo hujan bu, jadi nggak kelapangan merdekanya..?"tanya abah sambil memperhatikan langit."jadi lah, kan kita bawa payung, kalau hujannya tambah besar kita berteduh aja dimesjid istiqomah (mesjid disamping lapangan merdeka)" jawab ibu mantap.
Akhirnya berangkat juga keluarga somantri menuju Lapangan Merdeka Pertamina Balikpapan.



Sampai ditempat tujuan, upacara baru akan dimulai, semua peserta upacara banyak yang sudah berbaris rapi dilapangan. tapi ada juga yang masih bergerombol dibawah rindangnya pohon disekitar lapangan itu.Abah memeluk erat tas-nya yang berisi peralatan kamera, ibu memegangi payung, abang asyik memperhatikan orang-orang disekitarnya, adek duduk pasrah menahan kantuk didalam roda, dan hujan turun semakin deras, membasahi seluruh peserta upacara yang tetap berdiri tegak mengikuti jalannya upacara


Karena payung yang ibu pegang sudah tidak mampu menaungi derasnya air hujan, keluarga somantri memutuskan untuk berteduh dikantin disamping mesjid istiqomah. Dari kantin itu upacara masih bisa terlihat walaupun jaraknya jadi semakin jauh. Keluarga somantri harus berdesak-desakan dengan penonton lainnya yang telah berteduh lebih dahulu, para peserta upacara yang takut basahpun banyak yang duduk-duduk disana sambil tetap memperhatikan jalannya upacara.


Abang dan adek tidak begitu antusias memperhatikan upacara yang tengah berlangsung, mereka asyik bermain sambil ngemil makanan ringan yang ibu beli dikantin sebelah. Ibu duduk termangu, ingatannya melayang jauh kebelakang ke masa-masa ibu masih kecil dan masih jadi peserta upacara kemerdekaan yang selalu diperingati setiap tahunnya juga dikampung ditempat ibu dibesarkan.
"ada 3 kategori para peserta upacara itu, yaitu rasa nasionalismenya yang kuat, yang tidak takut basah, dan yang takut sama atasannya, ya bah..?", gumam ibu membuka pembicaraan, abah hanya terkekeh-kekeh saja sambil sesekali memfoto abang dan adek yang berebut cemilan.


Untuk mengurangi kebosanan menunggu hujan, ibu sedikit bercerita tentang upacara dan ulan tahun kemerdekaan pada bang fathir. Ibu bilang "bangsa indonesia sekarang sedang berulang tahun, upacara disana itu sebagai salah satu pertanda kita merayakannya, juga memperingati jasa pahlawan yang sudah susah payah merebut negara ini dari penjajah", "kalau gitu besok tahunnya berubah dong, jadi tahun 2009.." celetuk bang fathir "kan sekarang kita sedang berulang tahun..." lanjutnya lagi sambil mencolek-colek coklat kue nyam-nyam kesukaannya.Ibu jadi senyum-senyum geli, tidak membayangkan pernyataan itu yang keluar dari mulutnya abang fathir, dengan susah payah ibu menerangkan kembali makna hari ulang tahun kemerdekaan RI pada bang fathir. Soal mengerti atau tidaknya nanti, yang terpenting ibu sudah mengenalkan pada bang fathir tentang upacara kemerdekaan, dan maknanya. Seiring waktu bang fathir akan mengerti maksud ibu tadi.


Selamat HUT RI yang ke 63, tetap semangat menjalani semua rintangan yang ada...! Merdeka..!!!

Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 18

Lomba foto anak

Judul : wisatawan cilik..

Nama : Karan

Lokasi : Penagkaran beruang madu, sungai wain, balikpapan, kaltim







Baca selengkapnya......

Minggu, Agustus 17

Ketan Lapis Ayam



Bahan lapis ketan :

1 kg beras ketan

200 ml santan Kara (atau santan kental dari 1 buah kelapa)

Kurleb ½ sdm garam

Air

1 buah wortel yang merah, diparut trus diambil airnya saja





Bahan isian :

½ ekor ayam yang besar

3 btr bawang putih, cincang halus

2 batang seledri, cincang

½ sdt merica halus

½ sdm garam

1 sdm gula

Minyak untuk menumis


Cara buat:

Isi ayam :


1. rebus daging ayam yang sudah dicuci bersih dengan air, sampai ayamnya terendam. Masak hingga ayam matang. Susutkan air rebusan hingga kurleb ½ - 1 gelas kaldu, angkat daging ayam, tiriskan, kemudian suwir-suwir trus dicincang agak halus. Sisihkan kaldu ayam.



2. tumis bawang putih cincang, hingga harum, masukan daging ayam yang sudah dicincang, aduk-aduk, masukan air kaldu, beri garam, gula, dan merica, aduk lagi hingga rata, dan kaldu menyusut.


3. matikan api, masukan seledri, aduk hingga rata, angkat.



Lapis ketan :


1. cuci beras ketan, tiriskan beberapa menit


2. siapkan wajan, masukan beras ketan, santan kara kental, dan air, hingga volume air kurleb ½ buku jari diatas permukaan beras.



3. beri garam, aduk rata, masak dengan api sedang sambil sesekali diaduk, biar tidak gosong bawahnya. Masak hingga air menyusut, dan beras terlihat mengembang, angkat.


4. aron beras tadi dibagi 2, ½ bagian diwarnai dengan air perasan wortel (ceritanya sih mo buat warna merah, tapi rupanya setelah dikukus warna ketan berubah jadi oranye kekuningan hiks.. :-( ), sisanya dibiarkan putih.




5. panaskan dandang, masak ½ bagian aron beras ketan (yang mana aja), kurleb 20 menit atau lebih, angkat. Masak lagi sisa aron ketan lainnya.



6. siapkan loyang/pinggan kaca, olesi dahulu dengan minyak tipis-tipis bagian dalamnya, atau beri alas daun jika ada. Masukan nasi ketan yang sudah matang, selagi panas kedalam wadah, tekan pelan-pelan hingga rata dan memadat, taburi atasnya dengan tumisan daging, hingga rata, tutup atasnya dengan nasi ketan yang berbeda warna, tekan hingga padat.




7. siapkan tempat yang sudah dialasi plastik, balikan pinggan kaca diatasnya, hingga ketan lapis keluar dari Loyang, potong-potong, hiasi atasnya bisa dengan irisan cabe, atau daun seledri, kalau kemaren dihiasnya pake bendera merah putih, agustusan gitu lho ... ^_^, oya sajikan selagi hangat.



Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 4

pilih pahala atau uang...?

Kadang persediaan bumbu dapur adakalanya habis, jika sudah begitu ibu harus membelinya di tetangga sebelah yang kebetulan berprofesi sebagai penjual sayuran.


Suatu hari ketika sedang masak, ibu minta tolong pada bang fathir untuk membelikan bumbu dapur yang sudah habis. Saat itu abang sedang asyik-asyiknya nonton tv.



"bang tolong dong, beliin dulu tomat ke rumah "mbah".. (panggilan tetangga sebelah)..", seru ibu sambil memberikan uang lembaran ribuan pada bang fathir. "sebentar bu..." jawab bang fathir, matanya tidak lepas-lepas dari film kartun kesukaannya. "ayo..., lari dulu kerumah mbah sebentarrr ajaa...., nanti boleh nonton film lagi.." bujuk ibu. "ga mauuu.... nanti aja...." rengek bang fathir. "ya sudah, film nya ibu matikan dulu, nanti setelah tomatnya dibeli, baru ibu nyalakan lagi..". ibu langsung mematikan tv saat itu juga, dan kembali mengerjakan kerjaannya didapur. "ughhh.... ibu nakallll....!!" teriak bang fathir sambil menggenggam uang pemberian ibu dan berlari menuju rumah mbah.



"ini tomatnya.." teriak bang fathir masih gusar."terimakasih ya abang sudah membantu ibu..". Ibu langsung membawa belanjaan tomatnya kedapur. Dan bang fathir-pun kembali melanjutkan acara nonton televisinya lagi.



Begitu terus, setiap ibu minta tolong pada bang fathir, ibu dan abang harus berselisih dulu. Bahkan kalau sedang tidak mau, bang fathir tidak akan menuruti perintah ibu tersebut. Kalau sudah begitu, maka mau tidak mau akhirnya si mbak yang akan pergi belanja ketetangga sebelah. Hingga suatu hari ibu mendapatkan ide...


"siapa yang mau mendapatkan pahala...??" teriak ibu sambil mengacungkan telunjuknya keatas.
"abang mauuu...."teriak bang fathir sambil mengangkat tangannya keatas, "adek mauuuu..." teriak adek tidak kalah nyaring. "ya sudah, dua-duanya akan dapat pahala kebaikan kalau mau membantu ibu beliin jahe dirumah mbah.." sahut ibu sambil tersenyum. "sini biar abang aja yang beliinya.." sahut bang fathir sambil menyambar uang yang ibu pegang, lalu abang berlari menuju rumah mbah. "adek ikutt..." teriak adek sambil berlari mengikuti abang fathir dari belakang. "hati-hati ya..., adek nya dijagain bang" teriak ibu dari pintu rumah. hmmm... ibu terlihat senyum-senyum sendirian


Pulang dari mbah, abang dan adek terlihat bergandengan tangan. "ini bu jahenya.." sahut bang fathir terengah-engah. "wahh... terimakasih banyak yah... ibu senang sekali... pasti abang dan adek akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Alloh..." suara ibu terdengar riang. "besarnya seberapa bu..?, sebesar gudang kah..?" tanya bang fathir, matanya terlihat berbinar. "ermm... sebesar gunung..", jawab ibu setelah berfikir sejenak. "waaawww.... besar bangetttt..." seru bang fathir tertawa-tawa kesenangan.



Setelah itu abang fathir kembali melanjutkan kegiatannya lagi. Saat itu ibu merasa sangat senang, karena ibu bisa menyuruh bang fathir tanpa harus dengan ngomel-ngomel terlebih dahulu.


Trik "belanja berpahala" itu terus ibu lakukan dikemudian hari. Dan selama itu abang fathir melakukannya dengan senang. Hingga suatu hari, sepulang berbelanja dari rumah mbah.



"bu... minta uang yahh, abang kan sudah membantu ibu...", tangannya menengadah kearah ibu. "memangnya untuk apa uangnya..?" tanya ibu, "aku mau jajan.." jawab bang fathir. Untuk sementara waktu ibu terlihat berfikir, lalu ibu mengeluarkan uang dari dompet, selembar uang ribuan. "kalau bang fathir minta uang, ibu akan memberikannya sekarang juga,.... tapi itu namanya pamrih, artinya bang fathir minta imbalan setelah menolong ibu, jadi mungkin pahalanya akan hilang, karena menolong itu tidak boleh ada pamrihnya, nah sekarang abang mau yang mana... uang kah atau pahala yang besar...?" tawar ibu sambil melambai-lambaikan uang seribu rupiah.



"ah....mana pahalanya...ga keliatan..., ga ada kan...??" suara bang fathir terdengar serak, matanya terlihat sedikit berkaca-kaca. Melihatnya ibu jadi merasa kasihan. "pahala tidak bisa dilihat sekarang, tapi nanti saat kita sudah meninggal, nanti akan ditimbang kebaikan dan keburukan, kalau pahala kebaikan lebih besar dari keburukan, maka kita akan masuk syurga, tapi kalau keburukannya lebih besar dari pahala kebaikan, maka kita akan dimasukan neraka. Jadi mumpung masih hidup kita harus menabung pahala sebanyak-banyaknya, biar timbangan pahala kebaikan kita menjadi berat..." sahut ibu sambil mengusap-usap kepala bang fathir yang masih terlihat kecewa.



"nah sekarang... abang mau pilih mana, uang.... atau pahala...?" ibu kembali menawarkan pilihan. "kalau mau uang, ibu akan beri uang ini sekarang juga..., tapi kalau abang mau pahala... Alloh yang akan memberinya". "pahala saja..." jawab bang fathir pelan sambil membalikan badan meninggalkan ibu. "Terimakasih banyak ya bang, Alloh pasti akan memberikan pahala yang sangat besar buat abang.." seru Ibu sambil menarik nafas panjang..


Sore hari,selesai mandi, abang fathir dan adek sudah terlihat rapi dan wangi. "ayo... sudah saatnya main keluar..., nih ibu kasih uang untuk jajan, boleh dibelikan apa saja, tapi adek nanti dikasih juga ya..." seru ibu. "cihuyy...., bu boleh beli permen..?" teriak bang fathir sumringah, "boleh.." jawab ibu sambil mengeluarkan uang 3 lembar ribuan, satu untuk adek, satu untuk si mbak, dan satu lagi untuk bang fathir yang sudah berbuat kebaikan hari ini.

Baca selengkapnya......

Jumat, Juli 25

Belajar bikin "readmore"

Ibu sedang belajar bikin "readmore" atau "baca selengkapnya.." yang pernah ibu baca diantara postingan, di blog-nya orang lain. ibu baru tahu istilah itu dari blogfam'ers yang pinter-pinter dan baik hati yang mau berbagi ilmunya dengan ibu yang super duper gaptek ini (fhh... gaptek koq dipelihara...)



Setelah ngikuti semua petunjuk trik membuatnya, ibu langsung coba praktekan, dan hasilnya... eng...ing...eng... jadi seperti ini deeehh....
"ugh senang-nya.... akhirnya gitu lho....!!!", pekik ibu dalam hati saja, ga berani diluar hati takut adek ikut-ikutan memekik juga. Tau sendiri adek selalu ikutan memekik kencang tiap ada orang yang berteriak kegirangan.


Makasih banyak mbak-mbak dan mas-mas yang baik hati dan pinter, mudah-mudahan ilmunya bermanfaat... khususnya buat ibu yang tiap mau nulis suka kebingungan cari ide, tapi setelahnya... selalu kebingungan nutup tulisannya :-)
jazakumullahu khairan katsiran..



Baca selengkapnya......

Rabu, Juli 23

Nonton PON XVII

Baca selengkapnya......

Minggu, Juli 20

Cita-cita..

Semua orang pasti pernah punya cita-cita, begitupun dengan ibu ketika masih kecil dulu. Ibu masih ingat berbagai cita-cita yang pernah ibu impikan, mulai dari ingin menjadi polisi lalulintas, karena saat itu ibu sedang senang-senangnya mengikuti latihan Polisi Keamanan Sekolah (PKS) sebagai kegiatan ekstra kurikuler sekolah. Kemudian cita-cita ibu berubah lagi yaitu ingin menjadi detektif cilik karena ibu begitu terpesona oleh cerita 5 Sekawan dan cerita detektif lainnya yang sering ibu baca. Lalu ibu pernah bercita-cita menjadi seorang pengacara karena waktu itu guru ngaji ibu pernah bercerita, katanya ; ada 2 golongan manusia yang pertama akan masuk syurga yaitu pemimpin yang bijak, dan hakim yang adil.



Saat itu ibu berfikir alangkah menyenangkan bila ibu bisa menjadi salah satu orang pertama yang bisa masuk syurga, dan akhirnya ibu memilih mejadi pengacara (saat itu ibu berfikir untuk menjadi hakim harus melalui tahapan sebagai pengacara terlebih dahulu) sebagai cita-cita ibu dimasa depan. Hanya cita-cita inilah yang selalu mendapat komentar dari apa (panggilan bapak-nya ibu), apa selalu bilang "jangan pernah bercita-cita menjadi pengacara, hakim, dan sejenisnya... karena berat pertanggung jawabannya diakhirat nanti.." tegas apa setiap kali ibu berbicara tentang itu. Sungguh sampai detik ini ibu masih belum mengerti arti dari ucapan apa. Mungkin ibu harus menjadi seorang pengacara terlebih dahulu agar memahami makna pesan apa tersebut. Seiring waktu ibu pernah juga bercita-cita menjadi dokter hewan, karena ibu selalu sedih ketika harus melihat ayam atau kucing peliharaan ibu jatuh sakit. Pernah juga bercita-cita menjadi wartawan, karena ibu membayangkan bisa berpergian kemana-mana mencari berita. Dan cita-cita yang agak bertahan lama yaitu ibu ingin menjadi ahli pertanian, karena ibu senang dengan suasana pedesaan, ibu senang bercocok tanam. Biarpun cita-cita ibu tidak ada satupun yang terwujud, tapi ibu tetap senang. Karena setidaknya ibu pernah berkeinginan sesuatu yang menyenangkan.


Lain halnya dengan cita-cita bang fathir, suatu saat abang pernah berkata "aku ingin menjadi supir truk balak .."(truk besar pengangkut kayu-kayu gelondongan), setiap ibu tanya cita-citanya bang fathir. "karena truk balak itu mobil yang hebat, kuat, dan besuaarrr..." lanjutnya lagi. Mendengar itu biasanya ibu akan berkomentar " kalau begitu abang harus pintar dan kuat, karena menyetir (mengemudikan) mobil besar itu lebih susah, butuh tenaga yang besar, jadi biar bisa menyetir abang harus banyak belajar, untuk menjadi kuat abang harus banyak makan yang bergizi..". Lain waktu abang pernah bercita-cita ingin menjadi supir mobil molen (mobil pengaduk semen), alasannya tetap sama karena mobil molen itu mobil yang hebat, besar dan kuat. Abang memang mengidolakan mobil besar, semua mainannya didominasi dengan mobil jenis besar. Pernah juga abang bercita-cita, "bu, kalau sudah besar aku ingin jadi masinis kereta api saja lah, soalnya kereta api itu hebat, bisa mengangkut banyak orang.." katanya suatu saat pada ibu, lagi-lagi ibu akan mengomentari dengan komentar sebelumnya. Lalu pernah juga abang fathir bercita-cita ingin menjadi pilot setiap selesai berpergian, alasannya lagi-lagi karena pesawat itu sangat hebat, besar dan kuat. Tidak berapa lama kemudian tiba-tiba abang ingin menjadi astronot setelah selesai dibacakan tentang antariksa. Lalu pernah juga abang bercita-cita ingin menjadi peneliti ketika abang fathir selesai membuka-buka buku ensiklopedia-nya, lalu pernah juga bercita-cita menjadi tukang bangunan setiap selesai nonton serial " Mega structure". Pernah juga abang bercita-cita jadi tukang parkir, alasannya, "enak..., banyak yang ngasih uang.." katanya sambil tertawa senang.


Suatu hari sepulang hari pertama bersekolah di SDIT Istiqomah abang berkata "bu, aku ingin jadi ustadz saja lah.." seru bang fathir sambil membuka baju seragamnya, tentu saja ibu agak sedikit kaget, karena cita-cita yang ini agak berbeda dengan bidang sebelumnya. "soalnya biar nanti aku bisa masuk syurga.." sahut abang lagi. Ibu hanya tersenyum mendengarnya, ibu tidak pernah mempersoalkan setiap cita-cita yang pernah diucapkan abang fathir. Paling ibu akan berkomentar hal yang sama yaitu : "abang harus pintar, dan kuat". Biarlah abang fathir memiliki segudang cita-citanya, karena setiap memikirkan cita-cita pasti sangatlah menyenangkan.

Baca selengkapnya......

Rabu, Juli 16

Hari pertama masuk sekolah (pagi yang sibuk)

Pagi, jam 5.15, bang fathir sudah bangun, begitu juga adek, setelah cuci muka abang langsung ibu suapin, lauknya hanya dengan nugget ayam seperti yang dipesan abang sebelumnya. Tidak biasanya abang sarapan lebih cepat, mungkin abang sudah tidak sabaran untuk segera berangkat sekolah fikir ibu. Sejak malamnya tidur abang memang tidak begitu lelap, beberapa kali abang fathir bangun sambil bertanya hal yang sama, "bu, sudah pagi belum..? katanya abang mau sekolah hari ini..?" sahutnya sambil mengedip-ngedipkan mata menahan kantuk, "belum, masih gelap, bobo lagi aja nanti ibu bangunkan kalau sudah pagi.." sahut ibu sambil melihat jam dinding yang terpasang ditengah ruangan.



Jadi ketika ibu bangunkan, bang fathir langsung menurut saja tanpa ada protes ataupun keluh kesah sedikitpun :-)




Setelah selesai sarapan, abang langsung mandi bareng abah lalu sholat shubuh, sementara ibu nyuapin adek yang sejak dari tadi pagi sudah ikut-ikutan bangun pagi. Tidak begitu susah kalau nyuapin adek, sebentar saja, semangkuk bubur susu hangat sudah adek habiskan. Beres nyuapin dan membersihkan adek, ibu langsung membuat sarapan untuk abah, sepiring mie goreng dengan telor ceplok goreng, dan memberi topping pada donat yang akan abang fathir bawa kesekolah. Sambil menunggu waktu berangkat sekolah, abang nonton film kartun di channel favoritnya sambil tidur-tiduran.


Jam 7 kurang 15 menit, semuanya sudah siap, termasuk ibu yanga akan mengantar abang kesekolah pagi itu. Cuaca sedikit gelap, awan hitam bergulung-gulung diatas kota balikpapan, "wah akan hujan besar nih hari ini.." sahut abah sambil memperhatikan awan-awan tersebut dari teras depan rumah. "abah berangkatnya naik motor saja lah, ibu dan abang naik mobil saja, kalau abah yang bawa mobil nanti takut siang abah ga bisa jemput abang, hari ini abah harus nyelesaikan kerjaan", sahut abah sambil bergegas menghidupkan motornya takut hujan keburu turun, "abah usahakan nengok abang di sekolah, tapi kalau tidak hujan ya...". sahut abah lagi sambil berpamitan pada ibu dan abang. Tidak berapa lama ibu dan abangpun menyusul abah pergi, menuju SDIT Istiqamah, sekolah barunya abang fathir. Sementara adek ditinggal dirumah bersama si mbak, soalnya adek sudah terlihat ngantuk selesai mandi pagi tadi, biarlah adek melanjutkan tidurnya lagi dirumah fikir ibu.



Sampai di sekolah, tempat parkir sudah penuh dengan mobil yang mengantar jemput anak sekolah, maklum dihari pertama masuk sekolah sepertinya semua orang tua ingin mengantar anaknya masing-masing, termasuk ibu, jadi ibu harus memarkir mobil agak lebih jauh jadinya.
Hujan mulai turun rintik-rintik, abang dan ibu bergegas masuk kedalam gedung sekolah, bergabung dengan anak murid baru dan para pengantarnya lainnya. 'selamat ya, abang sudah masuk SD.." bisik ibu sambil menjabat tangan abang dalam rangka membesarkan hati abang fathir yang sedikit terlihat gugup. Abang cuman tersenyum.



7.30, semua anak murid baru berbaris didepan kelasnya masing-masing, termasuk abang fathir yang terlihat asyik memperhatikan semua teman-teman barunya itu.
Setelah semua murid masuk kelas, ruang kelas langsung ditutup oleh ibu guru-nya. Terpaksa para pengantar hanya bisa melihat anaknya masing-masing lewat jendela kelas yang letaknya lumayan tinggi, ibu saja sampai harus berjinjit-jinjit agar bisa melihat abang fathir didalam kelas. Untung saja abang fathir terlihat bisa menyesuaikan dengan suasana barunya, soalnya ada beberapa anak perempuan yang mulai menangis histeris memanggil ibunya masing-masing saat pintu kelas ditutup. Karena terlihat berjalan dengan baik, maka ibu memutuskan pulang lebih awal, lagian waktu menunjukan jam 9 pagi. Saat itu hujan turun dengan deras. Ibu sudah khawatir terjebak banjir saat pulang.




Ditengah perjalanan, beberapa ruas jalan memang dipenuhi air hujan yang sudah tidak tertampungi oleh saluran air disekitarnya. Untung saja tingginya hanya sampai semata kaki, tapi yang membuat resah yaitu kemacetan yang ditimbulkan akibat salah satu kegiatan PON saat itu. rupanya disaat bersamaan, hari itu adalah hari terakhirnya kegiatan PON di Balikpapan, yaitu pertandingan gerak jalan drumband. jadi 1 ruas jalan terpaksa ditutup sementara waktu selama kontingen drumband tersebut melalui jalan tersebut. bisa dipastikan Jl. Sudirman dan jalan-jalan disekitarnya macet total. Sudah 1 jam, ibu dan para pengguna jalan terjebak macet, padahal biasanya waktu tempuh antara rumah dan sekolah abang hanya sekitar 20 menit. Setelah semua kontingen PON tersebut lewat didepan jalan yang polisi blokir, arus lalulintas kembali normal.




Saat ibu berada dipertigaan menuju Jl. MT.Haryono, depan jalan tersebut telah terpasang pagar blokir yang menunjukan dilarang melewati jalan tersebut dikarenakan banjir. Padahal untuk sampai dirumah, ibu harus melalui jalan tersebut, lalu ibu memutuskan untuk membeli bensin terlebih dahulu, sambil menunggu hujan reda dan berfikir kedepannya. Saat itu ibu bertelepon ria dengan abah, abah menyarankan agar ibu pulangnya ke pasir ridge saja (ke kantornya abah) yang letaknya memang lebih tinggi. Tapi karena ibu teringat terus pada adek yang sudah ibu tinggal agak lama, akhirnya ibu memilih pulang kerumah, walaupun harus melalui Jl. MT. Haryono.



Ternyata banjir yang menggenangi jalan MT. haryono bagian depan hanya setinggi setengah lutut orang dewasa saja, sedangkan bagian yang terparah yaitu arah menuju kantor PDAM, banjirnya sampai setengah badan orang dewasa, untung saja ibu tidak harus melalui kantor PDAM untuk mencapai rumah. Jadi walaupun sambil sedikit gemetaran dan penuh keringat, tapi akhirnya ibu bisa membawa mobil sampai dirumah dengan selamat. Fhh..


Baca selengkapnya......

Selasa, Juli 8

Liburan sekolah (nonton PON XVII - angkat besi)

Nggak ada rencana keluar kota liburan sekolah akhir tahun kali ini, alasannya biasa : bokek, tapi abah tetap masih memberi pilihan, mo liburan ke jawa tapi lebaran stay di balikpapan, atau liburan nggak pergi kemana-mana tapi lebaran bisa pulang kampung alias mudik, tentu saja ibu memilih mudik dan membiarkan impian jalan-jalan keluar kota ditunda sementara waktu.




Untung saja, kegundahan hati ibu tidak berlangsung lama ketika ibu tahu di Balikpapan ada beberapa venue, tempat dilangsungkannya beberapa pertandingan olahraga, "horeeeeeyyy.... liburan kita nonton PON aja bang..." teriak ibu girang. Abang dan adek ikut-ikutan berteriak senang, "PON itu apa sih bu..?" tanya bang fathir pada akhirnya, dan ..bla..bla...bla... ibu menjeleskan sekilas tentang PON (sepengetahuan ibu saja), "asyiiikkkk abang mau nonton PON...." seru abang setelahnya, "adek mau totoonnn....." teriak adek tidak kalah nyaring. ibu dan abah cuman senyum-senyum aja melihatnya.

Hari pertandinganpun tiba, itupun setelah tahu dari jadwal pertandingan di balikpapan yang abah copy dari internet beberapa hari sebelumnya. Untuk ukuran kegiatan akbar sekala nasional, PON XVII ini sepertinya tidak begitu menggema dibalikpapan, ntah ya kalau di tempat lainnya. Sungguh sayang, publisitas tentang PON tidak seheboh dana yang dikucurkan untuk membuat beberapa gelanggang olahraga baru yang megah nian. Padahal pastinya pemerintah sudah mengeluarkan bermilyar-milyar rupiah untuk membiayai PON kali ini, kabarnya saat pembukaan PON-pun acara terkesan hambar, padahal dibuka langsung oleh Presiden RI lho.

Di Balikpapanpun promosi hanya terbatas pada spanduk yang dipasang dibeberapa ruas jalan, itupun hanya berisi motivasi untuk para atlet yang bertanding, tidak disebutkan venue cabang olahraga yang dipertandingkan, apalagi jadwal kegiatannya, jadi bagaimana masyarakat tahu dan peduli akan keberadaan pertandingan2 tersebut?

Tidak semua orang sempat membaca koran, tidak semua orang mampu mengakses internet, jadi alangkah baiknya kalau ada pemberitahuan ntah itu berupa spanduk, atau leaflet yang mempromosikan kegitan tersebut, apalagi ditambah kerjasamanya dengan berbagai radio swsta tentu masyarakat akan lebih antusias menyambutnya. Andai juga disediakan shuttle bus gratisan bagi yang akan nonton PON pasti lebih seru jadinya... akh jadi ngelantur deh.
Menjelang jam 9 pagi, ibu, abang, dan adek sudah siap berangkat nonton, agendanya hari itu adalah nonton pertandingan angkat besi di Gedung Hevindo, tidak jauh dari rumah, kurang lebih 10 menit saja kalau naik kendaraan.
Sampai ditempat, orang sudah banyak berkerumun saat itu memang sedang ada atraksi tari daerah. Karena tidak boleh parkir didekat gedung hevindo, akhirnya ibu memarkirkan mobil diplataran parkir gedung PLN, lumayan jauh juga, kurang lebih 300 meter-an dari tempat acara berlangsung.
Gedung Hevindo merupakan gedung olahraga yang sengaja dibangun untuk PON XVII, bangunannya cukup megah, letaknyapun lumayan strategis, dipinggir jalan besar MT. Haryono. Gedung tersebut hanya diperuntukan bagi pertandingan angkat berat dan angkat besi saja. Karena didalam gedung masih sangat lengang, jadi ibu, abang, dan adek memilih tempat duduk dibarisan paling depan penonton. Berbagai spanduk sponsor terpajang disekeliling ruangan, bendera dari berbagai kontingen yang ikut, dan bendera warna-warni lainnya ikut menyemarakan gedung baru tersebut. Para panitia dan official penyelenggara PON terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Beberapa kamera dari stasiun tv dan tv lokal berdiri ditempat strategis. Para atlet, pelatih dan supporternya masing-masing, terlihat bergerombol, duduk-duduk santai sambil sesekali bertelepon ria. Ibu, dan abang sangat antusias dan bersemangat, sedangkan adek sibuk dengan mainan ikan-ikanannya yang sengaja dibawa dari rumah. Berkali-kali abang bertanya, sambil sesekali mengomentari apa yang dilihatnya.
Jam 10.40, acara masih juga belum dimulai, para penonton yang kebanyakan rekan-rekannya atlet dan keluarganya mulai memenuhi kursi yang tersedia. Abang mulai tampak jenuh "ibu koq lama sekali sih... kapan mulainya..?" tanyanya berulang-ulang, "sabar... sebentar lagi kayaknya..." jawab ibu ga pasti, "nanti dek jam 11 dimulainya.." sahut wartawati yang duduk disebelah ibu sambil tersenyum melihat abang yang mulai banyak protes. Waks jam 11..?, duh mana adek lagi pupup pula, kelamaan nunggu bisa-bisa ruamnya kambuh fikir ibu, karena melihat abang yang mulai tambah ga sabar, dan adek yang ga bisa diam karena popoknya mulai terasa gatal, akhirnya ibu memutuskan keluar ruangan mencari kamar mandi terdekat. Dan kamar mandi di mesjid PLN lah yang ibu pilih pada akhirnya, karena KM dalam gedung hevindo diperuntukan bagi atlet dan official PON.
"ayolah pulang bu...., abang nggak mau nonton angkat besinya lagi..., mending kita main aja ke mbak alya.." rengek abang sepanjang perjalanan, bajunya basah oleh keringat. Adekpun terlihat lelah, rambutnya yang ikal ngembang jadi terlihat layu, dipenuhi oleh keringat. Udara hari itu memang sangat panas, ditambah ibu, abang, dan adek harus bolak-balik ketempat parkir. Ibu jadi tergoda ingin cepat pulang juga akhirnya. Tetapi karena tanggung capek dan ibu betul-betul ingin menyaksikan sekaligus mengenalkan pada abang dan adek secara langsung tentang moment yang hanya berlangsung 4 tahun sekali, akhirnya ibu berusaha membujuk abang. Untuk itu ibu membelikan es krim dan beberapa makanan dan minuman untuk dimakan sambil nonton pertandingan. Biarpun sesekali masih menggerutu abang akhirnya setuju juga untuk melanjutkan lagi nontonnya PON nya.
Saat masuk lagi keruangan, tempat duduk ibu rupanya sudah diisi oleh penonton lain, jadi terpaksa ibu, dan anak-anak duduk ditempat penonton bagian atas. Waktu itu beberapa lifter putri dari berbagai provinsi sudah tampil, teriakan keras penonton yang menyemangati atlet yang berjuang rupanya membuat adek ciut. Selama menonton adek memeluk erat ibu, sementara abang serius memperhatikan jalannya acara. Sambil sesekali bertanya dan berkomentar.
Mendekati jam 12 siang, akhirnya ibu memutuskan untuk pulang, padahal acara masih berlangsung, ibu merasa sudah cukup memperlihatkan pada abang dan adek kegiatan PON hari itu. Lagian sepertinya abang dan adek sudah terlihat lelah.

Baca selengkapnya......

Kamis, Juli 3

Gara2 harga gas selangit, ibu mencak-mencak...

Saat ini harga isi tabung gas nembus angka Rp. 90.000,- / 12 kg di balikpapan, kaget campur kesel jadinya, gimana nggak gitu sebelumnya harga gas cuman Rp. 60.000,-/tabung, tiba-tiba cuman selang 1 bulan aja harganya sampe melambung jauh banget, dan yang tambah bikin sebelnya yaitu karena gas susah banget dicari, udahmah mahal.... langka pula, menyebalkan...!!!




Menurutku fihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah :

1. Pemerintah,
karena telah mencabut subsidi gas untuk kalangan industri tetapi tanpa dibarengi dengan peraturan yang jelas, menyebabkan kalangan industri memborong gas yang seharusnya diperuntukan oleh kalangan rumah tangga, yang pada akhirnya kebijakan tersebut salah sasaran, dan ujung2nya masyarakat yang dirugikan.

Solusinya :

Buat peraturan dong, buat undang-undang yang jelas, siapa-siapa aja yang berhak menerima gas yang bersubsidi dengan yang nggak, bagi yg ngelanggar termasuk semua fihak yang bekerjasama dg sipelanggar kenai hukuman yg seberat-beratnya.
  • Awasi pendistribusian gas, bagi out let gas yg nimbun or ngejual ke fihak industri, beri hukuman yg berat, cabut izin usahanya.
  • Pendistribusian gas jangan hanya dimonopoli oleh pertamina aja, cobalah terbuka bagi perusahaan lain, jadi tidak ada kata stok gas yg menipis atau macet, dengan adanya produsen lain yg berjualan akan membuat persaingan bisnis yang sehat.
  • (langkah terakhir) Stop subsidi gas!!!. artinya kalau sudah tidak ada yang disubsidi orang tidak akan ada yang nimbun, tidak akan ada yg jual keluar negeri, soal harga jadi mahal???, akh... sekarang aja yg katanya untuk kalangan rumah tangga masih disubsidi tapi nyatanya harga tetep muahaaaaaaaaaalllll benerrrr....., yang ada malah para penimbuner, fihak industri nakal, dan orang2 jahat lainnya yang ongkah-ongkah kaki menikmati subsidi gas.

    2. Penimbuner

    fihak yang ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan, fihak yg ingin mengeruk keuntungan dalam penderitaan orang lain, dengan cara menimbun gas yang seharusnya mereka jual, agar langka dipasaran yang otomatis akan menaikan harga jual gas mereka, padahal para penimbun tersebut membeli gas-gas tersebut dengan harga normal pada pertamina. dampaknya banyak banget bahkan bisa ngerusak stabilitas perekonomian. Bayangin aja, kalau seandainya saya adalah sebagai penjual nasi goreng dipinggir jalan yang berjualan dengan menggunakan gas sebagai alat memasaknya yang saya beli dengan harga yang selangit, tentunya saya akan menaikan nilai jual nasi goreng yang saya buat, kalau seandainya pembeli nasi goreng saya adalah para supir angkot, atau pedagang kecil-kecilan tentunya mereka pun akan mencari uang tambahan lain agar dapat membayar nasi goreng saya yang sudah saya naikan harganya, alhasil para supir angkot and tukang jualan tersebut akan menaikan tarif ongkos angkot dan atau harga jual barang2 mereka, ujung-ujungnya semua akan kena dampak kenaikan harga diberbagai bidang hanya gara-gara harga gas yang selangit yang diakibatkan penimbuner yang ingin mencari untung.


    Nah orang-orang seperti inilah yang seharusnya diberi hukuman yang seberat-beratnya, dan dicabut izin usahanya, karena sudah merusak hak hidup orang banyak.

    Baca selengkapnya......
  • Selasa, Mei 27

    Semalam di Tenggarong





    (NB : foto jembatan diatas diambil oleh Ngakan Nyoman Maesa Yuda


    Judul diatas bukan judul sebuah lagu ya... tapi memang terinspirasi oleh lagu "semalam dicianjur", bedanya bahwa saya disini terpesona oleh kecantikan kota (pada malam hari) serta adat budayanya, dan berharap suatu saat bisa berkunjung kembali.




    Setiap mendengar kata Kutai hal yang pertama kali muncul dalam memori saya adalah kerajaannya. Dahulu kala sekitar abad ke-5 Masehi diperkirakan adanya sebuah kerajaan Hindu pertama di Indonesia yaitu Kerajaan Kutai Martadipura yang berlokasi di seberang Kota Muara Kaman, dibawah pimpinan Sang Raja Mulawarman, putra dari Raja dari Aswawarman, cucu dari Maharaja Kundungga. Hal ini bisa dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah prasasti yang ditulis diatas yupa (tugu batu) menggunakan bahasa sansakerta dengan tulisan huruf pallawa.

    Pada abad berikutnya, sekitar awal abad ke-13, berdirilah sebuah kerajaan baru di Tepian Batu atau Kutai Lama yang bernama Kerajaan Kutai Kartanegara dengan rajanya yang pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325).


    Dengan adanya dua kerajaan ini dikawasan Sungai Mahakam tentunya menimbulkan perselisihan diantaranya. Yang pada puncaknya sekitar abad ke-16 terjadilah peperangan yang pada akhirnya dimenangkan oleh Kerajaan Kutai Kartanegara pada kepemimpinan Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa. Raja akhirnya menamakan kerjaan taklukannya itu menjadi Kerajaan Kartanegara Ing Martadipura.

    Sesuai dengan perkembangan berikutnya, ketika Islam masuk ke wilayah Kalimantan sekitar abad ke-17. Kerajaan Kutai menerima dengan baik ajaran ini. Selanjutnya munculah nama-nama Islami dalam anggota keluarga kerajaan. Sebutan Rajapun berubah menjadi Sultan. Sultan yang pertama kali menggunakan nama Islam adalah Sultan Aji Muhammad Idris (1735-1778).

    Akh.. tapi saya tidak ingin membahas lebih jauh tentang sejarah Kutai Kartanegara, saat ini saya hanya ingin mereportasikan perjalanan wisata saya dan keluarga saja (ugh...senangnya.. ^_^ )

    ***

    Karena penasaran ingin tahu lebih banyak tentang kota yang termasyhur pada zaman dulunya itu, saya dan abahnya anak-anak akhirnya memutuskan liburan panjang kali ini dengan mengunjungi Kota Kutai Kartanegara.



    Berbekal peta dibarengi tanya kiri kanan, akhirnya kami berangkat juga menuju Tenggarong ibu kota Kutai Kartanegara.

    Hari itu Kamis 2 Mei, langit terlihat sedikit mendung, udara tidak begitu panas (ntah apa karena kami didalam mobil ber-ac ya..?). Kami berangkat menuju arah Samarinda. Memasuki daerah Kutai Kartanegara (Kukar), sepanjang jalan yang kami lewati penuh dengan lubang dibahu kiri-kanan jalan. Jarak tempuh dari Samarinda-Tenggarong sebetulnya kurleb 40 km-an, hanya saja karena jalanan yang rusak serta sempit membuat perjalanan kami terasa sangat lama. Rumah-rumah sederhana berdinding kayu menghiasi jalan yang terbentang disepanjang Sungai Mahakam. Tidak ada istimewanya perjalanan kami saat itu, bahkan saya sempat curiga, betul ga sih arah jalannya..? Soalnya melihat kondisi jalan yang begitu tidak terbayangkan dalam benak saya bahwa nun jau disana terdapat sebuah kota yang cukup terkenal akan keindahan jembatannya.

    Saya merasa kebenaran arah jalan yang kami tempuh ketika mulai memasuki Kota Tenggarong, ketika ruas jalan menjadi lebar -sangat lebar-, kontras dengan jumlah kendaraan yang melaluinya, jalan besar tersebut terlihat sedikit lengang jadinya.



    Karena capek dan lapar, akhirnya kami berputar-putar mencari penjual makanan. Menurut pengamatan saya, sepanjang jalan besar itu hanya ada satu rumah makan yang terlihat paling besar diantara warung makan lainnya, yaitu : RM Padang (ugh.. nggak lah, jau-jauh ke Tenggarong masa maemnya masakan Padang sih..., secara kami dah kenyang makan masakan Padang semasa masih tinggal di Duri - Riau gitu lho...). Akhirnya kami memutuskan untuk makan ditempat lain, dan warung masakan Banjarlah yang kami pilih. Tempatnya kecil tetapi terlihat lebih bersih dibanding warung lainnya. Menu yang ditawarkan tentunya khas Banjar lah. Karena baru pertama kali makan masakan Banjar, jadi rasanya masih agak asing dilidah, tapi teteeppp habiss dong (wah ini karena lapar apa gembul ya..?hehe). Selesai makan, kami langsung menuju Hotel Singgasana (hotel terbesar satu-satunya-untuk saat ini), letaknya diatas perbukitan, dari hotel itu terlihat pemandangan Kota Tenggarong dan hutan disekitarnya.




    Seperti halnya di pusat kota, suasana di hotel inipun sangat sepi, sepintas seperti hotel yg sedang tutup, tapi karena melihat sekuriti yang menjaga gerbang, dan beberapa motor karyawan yang terparkir, saya merasa ada segelintir orang didalamnya. Karena nggak ada penjaga pintu hotel, sambil celingukan saya membuka pintu tersebut, mencari para pegawai hotel didalamnya. Sunyi senyap yang terlihat. Beberapa detik kemudian salah satu resepsionis hotel itu akhirnya menyembul juga dari balik meja kayu besar didepannya. Sambil menyapa dengan senyum yang dibuat seramah mungkin "selamat sore bu..ada yang bisa saya bantu..?". Fhh... lega jadinya, ternyata ada juga orang di hotel itu.

    Melihat dari bentuk dan isinya, sepertinya hotel ini masuk kategori hotel berbintang, berdasarkan plakat peresmian yang dipasang didinding, hotel ini diresmikan tahun 2003 yang lalu oleh wapres Hamzah Haz. Mungkin karena pengunjungnya yang sedikit, jadi pemasukannya pun sedikit juga, menjadikan hotel ini terlihat terbengkalai.


    Malam harinya, setelah puas beristirahat, kami keluar untuk berjalan-jalan dan cari makan. Dari atas bukit, pemandangan Kota Tenggarong pada malam hari terlihat sangat cantik, lampu-lampu hias kota dan lampu sepanjang jembatan begitu berkilau keemasan, tidak disangka pemandangan kota yang kami lihat disiang hari sunguh jauh beda dengan apa yang terlihat pada malam hari. Dengan perasaan senang dan sedikit merasa romantis, kami meluncur turun menuju pusat kota.



    Lampu-lampu hias berukuran besar beraneka bentuk dan warna menghias gedung-gedung pemerintahan yang berdiri megah sepanjang jalan besar. Begitu juga lampu-lampu penerangan sepanjang jembatan yang menghubungkan dua wilayah kota yang terpisah oleh Sungai Mahakam. Yang menariknya yaitu ditengah-tengah sungai terhampar sebuah pulau kecil, konon katanya pulau itu dulunya adalah sebuah kapal yang karam, kemudian berubah menjadi pulau, Pulau itu bernama Pulau Kumala, luasnya kurang lebih 8 Hektar, dikelilingi oleh pohon2 kecil juga beberapa wahana permainan, seperti sky tower, kereta gantung, boom-boom car, kereta api mini, ada juga beberapa cottage kecil yang dikelilingi oleh danau buatan, rumah adat dayak, dan replika candi lembuswana, sayangnya kurangnya biaya perawatan membuat hampir semua wahana permainan itu rusak, begitupun dengan cottage dan danau buatannya, terlihat sangat kotor dan terbengkalai. Untuk mencapai Pulau Kumala, kita bisa menyewa perahu motor kecil yang tersedia sepanjang pinggir sungai Mahakam, ongkosnya hanya Rp. 20.000 untuk sekali jalan. Sedangkan untuk biaya masuk pulau, kita dikenai biaya Rp. 5.000/ orang (kalau tidak salah). Disana juga tersedia mobil rekreasi dengan sopir sebagai pemandunya. Hanya dengan biaya Rp. 20.000/ mobil (ini diluar tip untuk pemandu yaa..) kita bisa berkeliling semua bagian pulau.





    Selain Pulau Kumala, tempat rekreasi lainnya yang kami kunjungi yaitu Museum Mulawarman, Museum ini terbuka untuk umum, buka setiap harinya mulai dari jam 8 pagi sampe jam 4 sore, kecuali hari Jum’at buka hanya setengah hari saja, dengan ongkos masuk Rp. 2.500/ org dewasa kita bisa melihat kebudayaan rakyat Kutai mulai dari zaman dahulu sampai sekarang. Didalam Museum kita bisa melihat beberapa replica yupa berbahasa sansakerta serta patung sisa peninggalan jaman Kutai, ada juga beberapa foto2 sultan Kutai yang memerintah, pernak – pernik masyarakat pribumi (dayak) dan banyak lagi. Dibelakang Museum terdapat mesjid serta kompleks pemakaman sultan Kutai. Untuk yang ingin berburu souvenir jangan khawatir ya.., karena di belakang kompleks pemakaman raja-raja Kutai kita bisa menemukan beberapa kios yang menjual cendramata khas Dayak, ada juga beberapa batu mulia yang dijual disana, cuman namanya juga ditempat wisata, jadi harga yang dijual memang agak lebih mahal lah. Disamping Musium Mulawarman terdapat gedung planetarium, sayangnya saat kami berkunjung kesana, tempat itu sedang dalam perbaikan.



    Setelah puas berkeliling Kota Tenggarong, waktu menunjukan jam 4 sore, abah memutuskan untuk kembali menginap, hanya saja kali ini kami akan menginap di Samarinda. Kota Samarinda lebih semerawut dan kotor dibanding Balikpapan, tidak banyak papan petunjuk jalan disana, jadi bagi kami sebagai tamu sangat menyulitkan kondisi seperti itu. Lebih 1 jam lamanya kami berputar-putar mencari hotel. Akhirnya abah membeli sebuah peta Samarinda di dekat lampu merah. ½ jam kemudian akhirnya kami sampai juga di Hotel Bumi Senyiur. Sebuah tempat yang lumayan menyenangkan untuk bermalam.



    Besoknya, menjelang siang, kami pulang kembali ke Balikpapan. Ditengah perjalanan kami beristirahat dan makan siang di RM. Tahu Sumedang, warungnya cukup luas, dengan lahan parkir yang lumayan luas juga. Suasana yang masih asri dan sejuk, penuh dengan pepohonan, ditambah alunan musik gending sunda dan sajian makanan khas sunda yang uenaakk pisan, membuat siapapun akan merasa ingin kembali makan disana. Setelah makan siang dan sholat dzuhur, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan, tempat baru kami menaruh harapan.





    Baca selengkapnya......