DaisypathAnniversary Years Ticker
Lilypie 6th to 18th PicLilypie 6th to 18th Ticker
Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker

Rabu, Agustus 27

Prolog Ramadhan

Beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan, bulan yang suci dan penuh barokah. Setiap muslimim dan muslimat tentunya akan berlomba mencari kebaikan dibulan yang penuh rahmat itu. Begitupun dengan keluarga
somantri, berharap tahun ini bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusu dan benar. Untuk puasa kali ini, ibu ingin abang fathir mulai mengikuti semua aktifitas ibadah ramadhan. Walaupun masih dalam tahap belajar



Untuk mengenalkan kembali, ibu sudah mulai bercerita tentang semua hal yang berkaitan dengan puasa, bagaimana cara pelaksanaannya, apa yang boleh dilakukan,apa yang tidak boleh dilakukan.

***

"eh bang, sebentar lagi kita akan berpuasa lho..." sahut ibu memulai pembicaraan. "puasaaa...??", "ga boleh makan kan..?" tanya bang fathir. "iya, nggak boleh makan, ga boleh minum, ga boleh marah-marah, mulai dari shubuh sampe sore, kalau untuk anak-anak yang masih belajar boleh puasanya sampai jam 12 siang saja, tapi nanti dilanjutkan lagi puasanya sampai sore..."."puasa ini untuk melatih biar kita jadi orang yang sabar" lanjut ibu lagi.
"kalau nggak makan dan minum siang malam siang malam dan seterusnya boleh ga...?" celetuk abang memotong pembicaraan ibu. "ya nggak boleh dong, nanti bisa meninggal orang yang nggak makan dan minum dalam waktu yang lama, seperti pohon kalau tidak pernah diberi air pasti lama kelamaan pohon itu akan kering lalu mati..", jawab ibu.
"erm... kalau marah-marahnya dikiiiiiiitt gimana bu..?" tanya bang fathir lagi. "mau marahnya dikit apalagi marahnya banyak banget.. tetap... tidak boleh, nanti puasanya batal, jadi nanti pahalanya puasanya hilang..", "kalau ngupil batal ga..." tanya abang sambil cengar cengir. "nggak batal, tapi kalau upilnya di emam baru batal..." jawab ibu sambil cengar cengir juga. Abang fathir tertawa tergelak-gelak.


Setiap ada kesempatan ibu selalu mengulang bahasan tentang puasa itu, ntah sambil nonton tv atau sambil nemenin menggambar, dan waktu senggang lainnya. Kadang ibu menceritakannya melalui dongeng sebelum tidur, tentang anak yang suka berpuasa.


Sampai sejauh ini abang cukup tertarik untuk mengikutinya. Bahkan beberapa hari terakhir ini abang suka menghitung mundur bulan ramadhan tiba.

Mudah-mudahan tahun ini, keluarga somantri bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan khidmat, khususnya untuk abang fathir yang baru akan mulai belajar berpuasa



Kami, seluruh anggota Keluarga Somantri, mengucapkan :
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramdahan, Semoga kita mendapat rahmat dan kasih sayang Alloh yang tiada kira..

Mohon maaf lahir dan bathin...

Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim,
Marhaban Ya Ramadhan
Allaahumma baariklanaa fi Sya’ban wa ballighnaa Ramadhan
Amin.



Baca selengkapnya......

Jumat, Agustus 22

Jalan-jalan ke penangkaran beruang madu Sungai Wain



Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Balikpapan, selain pantainya yang indah. Salah satunya adalah penangkaran beruang madu Sungai Wain. Disana kita bisa melihat tingkah laku binatang beruang madu yang sudah sangat langka, selain udaranya yang sejuk dan alamnya yang masih asri begitu mempesona, juga jaraknya yang tidak begitu jauh menjadikan tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi keluarga somantri disaat libur.






Beruang madu adalah satwa asli balikpapan. Sifatnya yang mandiri, cerdas dan pantang mundur, serta penampilannya yang kekar, bersih, cantik, kuat serta lincah, menjadikan binatang ini dijadikan sebagai maskot kota Balikpapan. Populasinya yang terus menurun membuat beruang madu dilindungi oleh pemerintah maupun oleh persatuan konservasi dunia. Di penangkaran inilah, beruang madu dilindungi dan diteliti, ada kurang lebih 9 ekor beruang madu yang menempati area itu, semua beruang ini didapat dari hasil sita dari masyarakat. Setiap beruang mempunyai sejarahnya masing-masing, ada yang matanya buta sebelah, ada juga yang kukunya dan gigi taringnya habis dicabuti, ada juga yang mempunyai bekas luka disekeliling perutnya, dsb.




Jika ingin menyaksikan secara langsung, datang saja sekitar jam 9 pagi atau jam 3 sore, karena saat itu para beruang sedang diberi makan oleh pengelola. Tapi pengunjung tidak boleh ribut ya, karena beruang ini merupakan hewan yang pemalu. Mereka sebisa mungkin menghindar dari konflik, tetapi jika nyawanya terancam beruang madu tidak segan-segan maju melawan musuhnya. Jadi anggapan beruang madu adalah hewan yang buas adalah tidak benar. Mereka akan buas jika ada bahaya yang mengancam dirinya saja. Selain itu pengunjungpun dilarang keras memberi makanan secara langsung kepada para beruang itu. Jika ada yang ingin memberinya, maka makanan itu harus dititipkan pada relawan pengelola. Beruang madu sangat menyukai buah-buahan yang rasanya manis, mereka juga menyukai madu. Sekali makan, mereka diberi buah-buahan kurang lebih 5 kg yang disebar diseluruh kawasan perlindungan. Daya penciumannya yang tajam membuat beruang madu ini bisa mengetahui letak makanan itu, bahkan yang tersembunyi didalam tanah sekalipun.




Berlibur ke penangkaran beruang madu sungai wain sangat menyenangkan, keindahan alamnya, semilir angin yang berhembus sejuk, lingkungannya yang tenang, juga beruang madu-nya yang lucu nan menggemaskan. Sekali-kali jika ada kesempatan mainlah kesana, pasti kita akan sangat bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk bisa mengenal mereka secara lebih dekat.






(duh maaf ya, foto beruang madunya malah ga ada hehe....)

Baca selengkapnya......

Selasa, Agustus 19

Merdeka!!



Untuk memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke 63, tanggal 17 Agustus kemarin diadakanlah upacara militer di lapangan merdeka pertamina. Upacara tersebut dihadiri oleh banyak kalangan, baik dari fihak militer, para pegawai negeri, serta banyak juga anak-anak sekolah yang ikut serta, masyarakatpun diperbolehkan untuk hadir dan ikut berpartisipasi dalam upacara tersebut. Tidak terkecuali Keluarga somantri, yang semenjak pagi sudah bersiap-siap menghadiri upacara yang hanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali itu.



Hari itu langit sangat mendung, cuaca terlihat sedikit gelap, gerimis bahkan sudah mulai turun sedikit demi sedikit. "wah gimana nih kayaknya mo hujan bu, jadi nggak kelapangan merdekanya..?"tanya abah sambil memperhatikan langit."jadi lah, kan kita bawa payung, kalau hujannya tambah besar kita berteduh aja dimesjid istiqomah (mesjid disamping lapangan merdeka)" jawab ibu mantap.
Akhirnya berangkat juga keluarga somantri menuju Lapangan Merdeka Pertamina Balikpapan.



Sampai ditempat tujuan, upacara baru akan dimulai, semua peserta upacara banyak yang sudah berbaris rapi dilapangan. tapi ada juga yang masih bergerombol dibawah rindangnya pohon disekitar lapangan itu.Abah memeluk erat tas-nya yang berisi peralatan kamera, ibu memegangi payung, abang asyik memperhatikan orang-orang disekitarnya, adek duduk pasrah menahan kantuk didalam roda, dan hujan turun semakin deras, membasahi seluruh peserta upacara yang tetap berdiri tegak mengikuti jalannya upacara


Karena payung yang ibu pegang sudah tidak mampu menaungi derasnya air hujan, keluarga somantri memutuskan untuk berteduh dikantin disamping mesjid istiqomah. Dari kantin itu upacara masih bisa terlihat walaupun jaraknya jadi semakin jauh. Keluarga somantri harus berdesak-desakan dengan penonton lainnya yang telah berteduh lebih dahulu, para peserta upacara yang takut basahpun banyak yang duduk-duduk disana sambil tetap memperhatikan jalannya upacara.


Abang dan adek tidak begitu antusias memperhatikan upacara yang tengah berlangsung, mereka asyik bermain sambil ngemil makanan ringan yang ibu beli dikantin sebelah. Ibu duduk termangu, ingatannya melayang jauh kebelakang ke masa-masa ibu masih kecil dan masih jadi peserta upacara kemerdekaan yang selalu diperingati setiap tahunnya juga dikampung ditempat ibu dibesarkan.
"ada 3 kategori para peserta upacara itu, yaitu rasa nasionalismenya yang kuat, yang tidak takut basah, dan yang takut sama atasannya, ya bah..?", gumam ibu membuka pembicaraan, abah hanya terkekeh-kekeh saja sambil sesekali memfoto abang dan adek yang berebut cemilan.


Untuk mengurangi kebosanan menunggu hujan, ibu sedikit bercerita tentang upacara dan ulan tahun kemerdekaan pada bang fathir. Ibu bilang "bangsa indonesia sekarang sedang berulang tahun, upacara disana itu sebagai salah satu pertanda kita merayakannya, juga memperingati jasa pahlawan yang sudah susah payah merebut negara ini dari penjajah", "kalau gitu besok tahunnya berubah dong, jadi tahun 2009.." celetuk bang fathir "kan sekarang kita sedang berulang tahun..." lanjutnya lagi sambil mencolek-colek coklat kue nyam-nyam kesukaannya.Ibu jadi senyum-senyum geli, tidak membayangkan pernyataan itu yang keluar dari mulutnya abang fathir, dengan susah payah ibu menerangkan kembali makna hari ulang tahun kemerdekaan RI pada bang fathir. Soal mengerti atau tidaknya nanti, yang terpenting ibu sudah mengenalkan pada bang fathir tentang upacara kemerdekaan, dan maknanya. Seiring waktu bang fathir akan mengerti maksud ibu tadi.


Selamat HUT RI yang ke 63, tetap semangat menjalani semua rintangan yang ada...! Merdeka..!!!

Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 18

Lomba foto anak

Judul : wisatawan cilik..

Nama : Karan

Lokasi : Penagkaran beruang madu, sungai wain, balikpapan, kaltim







Baca selengkapnya......

Minggu, Agustus 17

Ketan Lapis Ayam



Bahan lapis ketan :

1 kg beras ketan

200 ml santan Kara (atau santan kental dari 1 buah kelapa)

Kurleb ½ sdm garam

Air

1 buah wortel yang merah, diparut trus diambil airnya saja





Bahan isian :

½ ekor ayam yang besar

3 btr bawang putih, cincang halus

2 batang seledri, cincang

½ sdt merica halus

½ sdm garam

1 sdm gula

Minyak untuk menumis


Cara buat:

Isi ayam :


1. rebus daging ayam yang sudah dicuci bersih dengan air, sampai ayamnya terendam. Masak hingga ayam matang. Susutkan air rebusan hingga kurleb ½ - 1 gelas kaldu, angkat daging ayam, tiriskan, kemudian suwir-suwir trus dicincang agak halus. Sisihkan kaldu ayam.



2. tumis bawang putih cincang, hingga harum, masukan daging ayam yang sudah dicincang, aduk-aduk, masukan air kaldu, beri garam, gula, dan merica, aduk lagi hingga rata, dan kaldu menyusut.


3. matikan api, masukan seledri, aduk hingga rata, angkat.



Lapis ketan :


1. cuci beras ketan, tiriskan beberapa menit


2. siapkan wajan, masukan beras ketan, santan kara kental, dan air, hingga volume air kurleb ½ buku jari diatas permukaan beras.



3. beri garam, aduk rata, masak dengan api sedang sambil sesekali diaduk, biar tidak gosong bawahnya. Masak hingga air menyusut, dan beras terlihat mengembang, angkat.


4. aron beras tadi dibagi 2, ½ bagian diwarnai dengan air perasan wortel (ceritanya sih mo buat warna merah, tapi rupanya setelah dikukus warna ketan berubah jadi oranye kekuningan hiks.. :-( ), sisanya dibiarkan putih.




5. panaskan dandang, masak ½ bagian aron beras ketan (yang mana aja), kurleb 20 menit atau lebih, angkat. Masak lagi sisa aron ketan lainnya.



6. siapkan loyang/pinggan kaca, olesi dahulu dengan minyak tipis-tipis bagian dalamnya, atau beri alas daun jika ada. Masukan nasi ketan yang sudah matang, selagi panas kedalam wadah, tekan pelan-pelan hingga rata dan memadat, taburi atasnya dengan tumisan daging, hingga rata, tutup atasnya dengan nasi ketan yang berbeda warna, tekan hingga padat.




7. siapkan tempat yang sudah dialasi plastik, balikan pinggan kaca diatasnya, hingga ketan lapis keluar dari Loyang, potong-potong, hiasi atasnya bisa dengan irisan cabe, atau daun seledri, kalau kemaren dihiasnya pake bendera merah putih, agustusan gitu lho ... ^_^, oya sajikan selagi hangat.



Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 4

pilih pahala atau uang...?

Kadang persediaan bumbu dapur adakalanya habis, jika sudah begitu ibu harus membelinya di tetangga sebelah yang kebetulan berprofesi sebagai penjual sayuran.


Suatu hari ketika sedang masak, ibu minta tolong pada bang fathir untuk membelikan bumbu dapur yang sudah habis. Saat itu abang sedang asyik-asyiknya nonton tv.



"bang tolong dong, beliin dulu tomat ke rumah "mbah".. (panggilan tetangga sebelah)..", seru ibu sambil memberikan uang lembaran ribuan pada bang fathir. "sebentar bu..." jawab bang fathir, matanya tidak lepas-lepas dari film kartun kesukaannya. "ayo..., lari dulu kerumah mbah sebentarrr ajaa...., nanti boleh nonton film lagi.." bujuk ibu. "ga mauuu.... nanti aja...." rengek bang fathir. "ya sudah, film nya ibu matikan dulu, nanti setelah tomatnya dibeli, baru ibu nyalakan lagi..". ibu langsung mematikan tv saat itu juga, dan kembali mengerjakan kerjaannya didapur. "ughhh.... ibu nakallll....!!" teriak bang fathir sambil menggenggam uang pemberian ibu dan berlari menuju rumah mbah.



"ini tomatnya.." teriak bang fathir masih gusar."terimakasih ya abang sudah membantu ibu..". Ibu langsung membawa belanjaan tomatnya kedapur. Dan bang fathir-pun kembali melanjutkan acara nonton televisinya lagi.



Begitu terus, setiap ibu minta tolong pada bang fathir, ibu dan abang harus berselisih dulu. Bahkan kalau sedang tidak mau, bang fathir tidak akan menuruti perintah ibu tersebut. Kalau sudah begitu, maka mau tidak mau akhirnya si mbak yang akan pergi belanja ketetangga sebelah. Hingga suatu hari ibu mendapatkan ide...


"siapa yang mau mendapatkan pahala...??" teriak ibu sambil mengacungkan telunjuknya keatas.
"abang mauuu...."teriak bang fathir sambil mengangkat tangannya keatas, "adek mauuuu..." teriak adek tidak kalah nyaring. "ya sudah, dua-duanya akan dapat pahala kebaikan kalau mau membantu ibu beliin jahe dirumah mbah.." sahut ibu sambil tersenyum. "sini biar abang aja yang beliinya.." sahut bang fathir sambil menyambar uang yang ibu pegang, lalu abang berlari menuju rumah mbah. "adek ikutt..." teriak adek sambil berlari mengikuti abang fathir dari belakang. "hati-hati ya..., adek nya dijagain bang" teriak ibu dari pintu rumah. hmmm... ibu terlihat senyum-senyum sendirian


Pulang dari mbah, abang dan adek terlihat bergandengan tangan. "ini bu jahenya.." sahut bang fathir terengah-engah. "wahh... terimakasih banyak yah... ibu senang sekali... pasti abang dan adek akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Alloh..." suara ibu terdengar riang. "besarnya seberapa bu..?, sebesar gudang kah..?" tanya bang fathir, matanya terlihat berbinar. "ermm... sebesar gunung..", jawab ibu setelah berfikir sejenak. "waaawww.... besar bangetttt..." seru bang fathir tertawa-tawa kesenangan.



Setelah itu abang fathir kembali melanjutkan kegiatannya lagi. Saat itu ibu merasa sangat senang, karena ibu bisa menyuruh bang fathir tanpa harus dengan ngomel-ngomel terlebih dahulu.


Trik "belanja berpahala" itu terus ibu lakukan dikemudian hari. Dan selama itu abang fathir melakukannya dengan senang. Hingga suatu hari, sepulang berbelanja dari rumah mbah.



"bu... minta uang yahh, abang kan sudah membantu ibu...", tangannya menengadah kearah ibu. "memangnya untuk apa uangnya..?" tanya ibu, "aku mau jajan.." jawab bang fathir. Untuk sementara waktu ibu terlihat berfikir, lalu ibu mengeluarkan uang dari dompet, selembar uang ribuan. "kalau bang fathir minta uang, ibu akan memberikannya sekarang juga,.... tapi itu namanya pamrih, artinya bang fathir minta imbalan setelah menolong ibu, jadi mungkin pahalanya akan hilang, karena menolong itu tidak boleh ada pamrihnya, nah sekarang abang mau yang mana... uang kah atau pahala yang besar...?" tawar ibu sambil melambai-lambaikan uang seribu rupiah.



"ah....mana pahalanya...ga keliatan..., ga ada kan...??" suara bang fathir terdengar serak, matanya terlihat sedikit berkaca-kaca. Melihatnya ibu jadi merasa kasihan. "pahala tidak bisa dilihat sekarang, tapi nanti saat kita sudah meninggal, nanti akan ditimbang kebaikan dan keburukan, kalau pahala kebaikan lebih besar dari keburukan, maka kita akan masuk syurga, tapi kalau keburukannya lebih besar dari pahala kebaikan, maka kita akan dimasukan neraka. Jadi mumpung masih hidup kita harus menabung pahala sebanyak-banyaknya, biar timbangan pahala kebaikan kita menjadi berat..." sahut ibu sambil mengusap-usap kepala bang fathir yang masih terlihat kecewa.



"nah sekarang... abang mau pilih mana, uang.... atau pahala...?" ibu kembali menawarkan pilihan. "kalau mau uang, ibu akan beri uang ini sekarang juga..., tapi kalau abang mau pahala... Alloh yang akan memberinya". "pahala saja..." jawab bang fathir pelan sambil membalikan badan meninggalkan ibu. "Terimakasih banyak ya bang, Alloh pasti akan memberikan pahala yang sangat besar buat abang.." seru Ibu sambil menarik nafas panjang..


Sore hari,selesai mandi, abang fathir dan adek sudah terlihat rapi dan wangi. "ayo... sudah saatnya main keluar..., nih ibu kasih uang untuk jajan, boleh dibelikan apa saja, tapi adek nanti dikasih juga ya..." seru ibu. "cihuyy...., bu boleh beli permen..?" teriak bang fathir sumringah, "boleh.." jawab ibu sambil mengeluarkan uang 3 lembar ribuan, satu untuk adek, satu untuk si mbak, dan satu lagi untuk bang fathir yang sudah berbuat kebaikan hari ini.

Baca selengkapnya......