DaisypathAnniversary Years Ticker
Lilypie 6th to 18th PicLilypie 6th to 18th Ticker
Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker

Senin, Desember 29

Met Tahun Baru..

bertambah tetapi pada hakikatnya berkurang..., coba tebak apa maksudnya..?

yup, jawabannya umur. dengan bertambahnya tahun makan berkurang pula jatah umur kita di dunia. artinya semakin berkurang juga kesempatan untuk menikmati segala keindahan dalam hidup. biarpun ada yang berpendapat bahwa keindahan dunia itu adalah semu dan keindahan yang hakiki dan abadi hanya dialam akhirat nanti. tapi ibu lebih memilih untuk bisa hidup seribu tahun lagi :-)
Masih banyak hal-hal yang belum ibu tahu, masih banyak hal-hal yang ingin ibu lakukan, dan masih banyak hal-hal yang ingin ibu pelajari.


berawal dari iseng, ibu brwosing tentang lama hidup orang indonesia, dan ternyata menurut data statistik, rata-rata harapan hidup orang indonesia untuk thn 2007 antara 64,4 dan yang tertinggi 74.0 tahun.




andaikata data statistik itu benar, yuk kita hitung angka harapan umur kita sendiri. berapa lama lagi waktu kita didunia...? berapa banyak lagi kesempatan kita mengerjakan hal-hal yang masih tertunda....?


berdasarkan data statistik diatas, untuk umur terpendek ibu masih punya kesempatan 34,4 tahun lagi, dan untuk umur terpanjang ibu masih punya kesempatan 44.0 tahun lagi. itupun dengan catatan bahwa takdir umur hidup ibu sesuai dengan data statistik tersebut. tapi bagaimana jika takdir umur ibu berkata lain, bisa saja umur ibu lebih pendek dari rata-rata harapan hidup orang indonesia atau bahkan bisa lebih lama. Hanya Alloh yang tahu.


jadi selama nafas masih dikandung badan (ceilah..kayak lagu ajah..) yuk kita manfaatin sisa waktu kita, sebelum semua kesempatan itu hilang.



Selamat Tahun baru Islam 1430 H, selamat tahun baru 2009 juga.
Mudah-mudahan apa yang akan kita lakukan di tahun baru ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.






Baca selengkapnya......

Jumat, Desember 19

cerita tentang si "butikeuk"

masih tentang kucing, ibu teringat kisah dimasa lalu, saat ibu masih duduk dibangku SMP. Saat itu kucing betina ibu mulai memasuki usia puber, beberapa kali ibu melihat "butikeuk" -nama panggilan kesayangan keluarga ibu pada kucing betina itu- sedang kejar-kejaran dengan kucing jantan liar.


terusterang saat awal nama "butikeuk" diusulkan, ibu dan adik-adik yang terhasut provokasi ibu sempat protes, menurut ibu nama itu begitu aneh, janggal, dan sedikit memalukan. selain itu ibu merasa jerih payah ibu mencari nama yang tepat untuk kucing betina itu sia-sia. ibu sendiri sudah memproklamirkan nama "florentina" buat kucing itu jauh-jauh hari. sebuah nama yang keren dan terdengar lebih cantik. hanya saja mamah keukeuh pada pendiriannya bahwa nama kucing tersebut adalah "butikeuk", sesuai dengan karakternya yaitu pendek, gendut, dan lincah. akhirnya semua orang dirumah memanggilnya dengan panggilan pilihan mamah. bahkan sampai paman, bibi dan semua sepupupun ikut memanggilnya dengan nama kampungan itu. akhirnya ibu menyerah dan ikut-ikutan memanggilnya "butikeuk". *_*



kembali ke masalah pubernya si butikeuk...!


kebanyakan orang menganggap kucing itu adalah sebagai binatang peliharaan saja, tidak lebih. sehingga kebanyakan orang memelihara hanya terbatas pada memberi makan saja atau sesekali memandikannya. bagi ibu dan adek-adek kehadiran butikeuk dirumah sudah melampaui batasan diatas tersebut. ibu dan adik-adik merasa butikeuk sudah menjadi bagian dari keluarga. oleh karenanya ibu tidak ingin ada sesuatu hal yang buruk terjadi padanya. salah satunya seperti hamil dan mempunyai anak.
bagaimanapun dengan bertambahnya jumlah kucing dirumah, tentu akan menambah masalah, jadi sebisa mungkin Butikeuk tidak boleh HAMIL..!


untuk itu ibu rela mencari informasi tentang keberadaan dokter hewan sebanyak-banyaknya, saat itu sangat jarang sekali terdengar keberadaan dokter hewan, apalagi dikota kecil tempat ibu tinggal. untung saja rumah ibu satu komplek dengan dinas peternakan. jadi dari sanalah ibu mengenal dokter agus. dokter hewannya butikeuk dikemudian hari.


****


suatu sore, sepulang sekolah, ibu berencana membawa butikeuk ketempat prakteknya dokter agus di jalan. otista. ibu sudah duduk manis didalam becak, sambil menggendong kardus yang berisikan butikeuk yang tampak sedikit gelisah. sampai ditempat praktek, ibu langsung dipersilahkan masuk oleh sang dokter yang terlihat tidak seperti dokter pada umumnya. begitupun ruang perakteknya betul-betul tidak mirip tempat praktek dokter seperti yang ibu pernah lihat selama itu, maklum hari itu adalah pertama kalinya ibu bertemu dan mendatangi tempat praktek dokter hewan. sepertinya ruangannya lebih mirip kamar kost yang penuh dengan baju-baju bekas pakai bergelantungan dibalik pintu.


"ehm.." dokter hewan itu berdehem agak keras, mengagetkan ibu dan butikeuk yang asyik memperhatikan sekeliling ruangan praktek. "ada perlu apa de..?" tanyanya ramah. "erm..ini dok, kucingnya pengen disuntik biar ga bisa hamil.." sahut ibu sedikit gugup. "oh..gitu..sekalian aja, suntik rabies dan suntik biar ga cacingan yah..?" ujar pak dokter sambil sibuk mempersiapkan alat dan obat-obatannya. "boleh deh..." jawab ibu setelah berfikir beberapa saat. "oya namanya siapa..?" tanya dokter itu lagi. "evi dok.." jawab ibu sambil tersenyum manis. "wah nama kucingnya bagus yah..." sahut dokter itu ikut tersenyum. "oh.. evi itu nama saya dok, kalau nama kucingnya butikeuk.." sahut ibu agak terbata-bata antara kaget dan malu. "oh... kirain nama kucingnya evi..." lanjut dokter itu lagi sambil tetap tersenyum. Ya ampuunn...ibu merasa sangat konyol dan bodoh sekali saat itu.


(bersambung) ^_^




Baca selengkapnya......

Kamis, Desember 18

bertemu si kucing malang

hari rabu siang, saat ibu ngambil uang di atm mandiri PLN Klandasan, tidak sengaja ibu bertemu anak kucing tepatnya bayi kucing dengan ciri-ciri layaknya anak kucing terlantar; kotor, kurus kering, mata belekan, dan loyo.
anak kucing itu beberapa kali menggesek2an badannya di mata kaki ibu. tadinya ibu nggak mau perduli, cuman karena dia rebahan ditengah jalan (ntah tidur, atau saking lemesnya dia jadi pingsan, atau bisa jadi acting kucing itu ajah)tiba-tiba ibu merasa iba dan ga tega untuk tidak membawanya kerumah.
sambil agak ngedumel menyesali nasib sial yang mempertemukan antara ibu dan anak kucing itu, ibu menyimpan kucing kecil malang itu dalam tempat sampah mobil dan membawanya pulang. ibu tahu akan ada banyak perubahan yang akan terjadi dirumah setelahnya. minimalnya akan tercium bau kucing di rumah, bau yang bisa bikin ibu tambah cerewet seharian. fhhh.... :-(






benar saja, setengah hari kucing itu tinggal ditempat barunya - sebuah kardus bekas mie yang diberi lubang sebagai jendela, sesuai permintaan abang fathir- ternyata anak kucing itu tidak mau minum susu sedikitpun, bahkan sampai sore, dia hanya tiduran sambil sesekali mengeong keras. Ibu jadi agak khawatir dan sedikit merasa bersalah. untung saja si mbak dirumah, mau menyusui (memberikan susu dengan sedikit paksaan)pada anak kucing itu, ntah karena dia penyuka kucing atau karena menghormati perintah ibu saja yah...? :-D. mungkin disinilah hubungan simbiosis mutualisma itu berjalan, ibu membutuhkan si mbak untuk membantu pekerjaan ibu dirumah, dan si mbakpun membutuhkan ibu untuk membantu perekonomian keluarganya, tapi apapun itu yang terpenting si mbak mau merawat anak kucing malang tersebut ^_^.

tidak hanya sampai disitu, malam harinya badan adek terasa panas, dan mencret2. abah menduga bahwa itu ada hubungannya dengan kehadiran kucing kotor dirumah. memang sejak kedatangannya adek dan abang bermain-main terus dengan kucing itu. beberapa kali bahkan adek menggendongnya tanpa merasa jijik ataupun takut. walaupun setelahnya abang dan adek mencuci tangan dan langsung mandi. abah sampai bilang "buang ajah anak kucing itu, disini cuman bikin penyakit saja.." serunya sambil melihat kearah ibu. ibu hanya terdiam dan berfikir banyak hal.

hari ini, badan adek masih terasa panas, bahkan tadi sore suhunya sampai 40.02 C, dan adek masih mencret-mencret juga, padahal adek sudah dibawa kedokter dan diberi obat-obatan. begitu juga dengan abang, tiba-tiba (ntah ketularan adek atau beda kasus) menjelang sore badan abang terasa hangat, dan malam ini suhu badan abang mencapai 39.04 C , padahal besok abang masih menghadapi ulangan umum disekolahnya.

ibu tidak tahu apa yang akan terjadi lagi selanjutnya, ibu tidak tahu apakah demamnya abang dan adek ini ada hubungannya dengan kehadiran kucing kecil itu dirumah. tapi setiap melihat sosok kecilnya, setiap mendengar erangan suaranya. ibu merasa tidak ada tempat yang lebih baik untuknya selain rumah ini.

ada saran untuk ibu..???





NB :
senin 22 des, pagi hari, saat si kucing malang itu dibangunin si mbak untuk diberi susu. anak kucing itu terus tertidur, badannya mulai kejang-kejang, si mbak menyelimutinya dengan baju bekas pemberian abah. tidak setetespun susu yang masuk kemulutnya.

menjelang siang, kucing itu masih tetap tidur, dan badannya mulai kaku.
ketika hari mulai masuk maghrib dan udara mulai terasa sejuk, abah bilang "bu, kayaknya anak kucing itu sudah mati, abah kubur saja ya..?". "iya..." jawab ibu akhirnya.

dan sekarang, disamping rumah kami, masih terlihat gundukan tanah segar tanpa taburan bunga, sebagai pertanda bahwa anak kucing malang itu, pernah hadir dan tinggal dirumah ini untuk beberapa saat.


Baca selengkapnya......

Jumat, Desember 12

diam

manusia tidak bisa tidak berkomunikasi, hingga "diam" pun adalah bentuk komunikasi.


percaya deh, diam itu adalah bagian dari komunikasi.

salah satu contohnya yaitu, seperti "diam" nya bang fathir saat abang marah sama adeknya. saat mainan abang direbut oleh adek, atau mainan kesayangan abang dipake adek tanpa meminta izinnya terlebih dahulu. Abang akan menutup mulutnya rapat-rapat sambil telungkup diatas kasur, dan tidak menghiraukan semua hal yang ada disekitarnya. termasuk pertanyaan dan bujuk rayu ibu.


atau "diam"nya adek, saat mempunyai makanan atau mainan kesukaannya sambil bersembunyi dibalik pintu. adek tidak ingin dirinya diganggu oleh siapapun saat itu. Atau saat adek terdiam setiap kali mendengar suara petir yang menggelegar.


atau juga, aksi "diam" nya ibu ketika ada hal-hal yang menurut ibu sudah sangat mengecewakannya.


jika anda menemukan anak/suami/istri atau orang-orang di sekeliling anda terdiam dalam beberapa saat lamanya. cobalah anda perhatikan, pasti ada sesuatu yang sedang terjadi dalam diri orang tersebut. ntah apapun itu.. dan orang-orang tersebut (sadar ataupun tidak) sudah memberitahukan pesan yang ingin disampaikan olehnya melalui aksi diamnya itu pada orang disekelilingnya.






Baca selengkapnya......