DaisypathAnniversary Years Ticker
Lilypie 6th to 18th PicLilypie 6th to 18th Ticker
Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker

Jumat, Agustus 31

Ponakan Baru


Tadi pagi ibu nelpon ke Bandung, niatnya mau nanya kabar auntie tina yang sedang hamil tua. Saat itu ibu taunya auntie tina sedang ada dirumah, setelah sehari sebelumnya masuk rumah sakit karena perutnya mulai mulas lagi. Saat itu dokter bilang, masih lama proses melahirkannya, bisa 2 atau 3 hari lagi. Akhirnya auntie tina pulang lagi kerumahnya.


Jadi ketika ibu mendengar kabar auntie sudah melahirkan dan sekarang sedang ada di RS lagi, ibu benar-benar kaget dan tentunya ikut berbahagia mendengarnya.


Naurah Qanita illahiyah nama bayi mungil itu, lahir normal di RSHS dengan berat 2,85 grm, panjang 27,5 cm, dan ini adalah cucu perempuan kedua ninin dan aki subang, setelah dua bulan yang lalu lahir cucu perempuan lain, putranya tante ani yang sekarang beken dengan nama kecilnya De Ola.


Seluruh keluarga sangat senang menyambut kehadiran bayi mungil itu, termasuk ibu dan keluarga di Duri, hanya saja, ibu sekeluarga belum bisa menjenguk auntie dan naurah karena jarak yang memisahkan keluarga ibu dengan saudara2 di pulau jawa sana. Sedih juga sih kalau ingat itu, karena ibu tidak bisa merasakan kebahagiaan secara langsung. Tapi om hendra suaminya auntie tina sudah mengirimkan foto2 haura kecil. Hmm.. lucu banget, ibu jadi melamun, "kapan ya.. ibu punya anak perempuan..?" ***





disamping ini foto2nya Haura (ola), de ola ini anak kedua tante ani dan om irwan, anak pertamanya adalah dimas, umurnya 1 thn diatas bang fathir, setiap bertemu dimas dan abang fathir selalu bermain bersama, tapi kadang rebutan mainan juga.


















Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 20

Suntik Rabies

Tadi siang ada orang housing ke rumah, bapak itu bertanya "punya binatang peliharan ga dirumah..?, kalau ada mau di suntik rabies", "oh ga punya pak.." jawab oman sambil menutup pintu.

Ibu : "suntik rabies itu untuk kucing, anjing dan kera, biar ga penyakitan binatang peliharaannya.." kata ibu sok menerangkan pada bang fathir

Bang Fathir : "kalau keong disuntik rabies ga..?" tanya bang fathir serius

ibu : " ya nggak la..." jawab ibu sambil tersenyum geli

Bang fathir : "oh..karena keong terlalu kecil ya bu..? nanti kalau disuntik, keongnya...jjjroooottt...(meledak*)" sahutnya lagi

ibu : "erm... (mikir sebentar*) karena keong kan tidak menggigit dan tidak suka mencakar"

Bangfathir : "kalau gitu semut harus disuntik dong"

ibu : "lho koq disuntik..?" tanya ibu heran

Bang fathir : "kan semut api suka menggigit, sakit lagiii..." serunya

ibu : (ketawa ketiwi kehabisan ide*)

Baca selengkapnya......

Hujan-Hujanan

Hujan turun di krakatau 313, tidak begitu deras tetapi tidak juga gerimis, tidak ada petir yang terdengar sedikitpun, anginpun bertiup sedang saja. Abah baru saja pulang dari mancing bersama om hendra, kurang lebih jam 3 sore saat itu. Abang dan Adek menyambutnya dengan senang, apalagi saat melihat ikan hasil tangkapan abah dan om hendra. “bhu..bhu..bhu..!!” seru Adek kegirangan ketika ikan kecil yang masih hidup itu dilepas dikolam ikan dibelakang rumah. Sesekali tangannya melambai lambai kearah air hujan yang meluncur cepat di sela-sela atap car port di pinggir kanan kolam ikan. “hujan de.. hujaaann…” kata ibu sambil menunjuk air yang berjatuhan dari atap dan langit luas. “jaa…jaa…” seru adek lagi, matanya tidak henti henti menatap bulir-bulir air hujan dengan takjub. “wah adek mau hujan-hujanan yah..?” tanya ibu tersenyum sambil membuka semua baju adek. Melihat adek telanjang abang fathir langsung sumringah, “aku juga mau hujan-hujanan ya bu..” sahutnya sambil melonjak-lonjak gembira. “iya.. tapi buka dulu bajunya, biar ga kedinginan..”, perintah ibu yang langsung ditaati oleh abang saat itu juga. “Bah tolong jagain abang dan adek ya, mau hujan-hujanan katanya, tanggung basah bah..” bujuk ibu pada abah yang saat itu baru saja hendak bersih-bersih.

Akhirnya sore itu abah, abang dan adek hujan-hujanan dibelakang rumah, “foto bu..fotoo..!” teriak abah disela-sela air hujan.
Sesaat adek tidak bergerak sedikitpun saat seluruh badannya bersentuhan dengan air hujan, Ini lah pengalaman pertama kali buat adek hujan-hujannan, dan yang kesekian kalinya buat abang dan abah, beberapa detik kemudian tangan adek mengembang, menengadah ketas, seperti sedang mencari sumber air yang berjatuhan, mulutnya terbuka, dan lidahnya dijulurkan menjilati tetesan air hujan yang mengguyur kepalanya. Semua orang yang melihat langsung tertawa melihat ulah adek. Tidak beberapa lama kemudian adek mulai berlari-lari mengejar abang dan abah yang asyik bermain bola.
Dan seluruh keluarga somantri sore itu larut dalam kegembiraan bermain hujan-hujanan. ***

Baca selengkapnya......

Jumat, Agustus 17

Oh..Duri Duriii...

Lagi-lagi yang dipermasalahkan abah dan ibu saat jalan-jalan adalah jalanan yang terbentang sepanjang Duri. Ibu pernah posting tentang kondisi jalan di Duri di (http://dapurvie.multiply.com/journal/item/27/oH_DuRi_yg_MaLAnG.. ), saat itu ibu mengisahkan beberapa ruas jalan sedang dalam perbaikan, yang menimbulkan efek samping beberapa bagian jalan yang menjadi rusak karenannya. Hari ini, 17 agustus 2007, ibu, abah, adek, abang, kembali berjalan-jalan menelusuri jalan sudirman, dengan tujuan membeli bensin, dan beli mainan anak di swalayan mandiri -satu-satunya swalayan terlengkap yang ada di Duri-. Niat awalnya membeli bensin dahulu, trus pulangnya baru mampir di swalayan mandiri, karena untung jalannya searah. Sesaat sebelum masuk gerbang pom bensin, berderet beberapa bapak-bapak berseragam DLLAJR, didampingi bapak-bapak Polantas tentunya. Mereka memblokir jalan didepannya agar lalulintas tidak bisa melewati arah pom bensin dan arah seterusnya. "pom bensin tutup, beli bensinnya di Hang tuah saja" seru pak polisi, menjawab pertanyaan abah yang kebingungan melihat para bapak ini berjalar rapi memblokir jalan raya. Akhirnya dengan sedikit menggerutu abah membelokan mobil kearah kiri, mengikuti ekor mobil didepannya, walapun kami tidak tau ujung arah dari jalan kecil tersebut. "oh tau deh kenapa diblokir, mungkin karena ada upacara atau kegiatan menyambut 17-an didepan kecamatan kali.." seru ibu tiba2 membuyarkan lamunan abah. "kan disebelah atas pombensin itu kantor kecamatan duri" lanjut ibu lagi. "hmm... iya, tapi kan ga usah ditutup ginih jalannya, jadi riweuh deh, mana jalan Hangtuah kan masih jelek, hp deeehh.." gerutu abah...


Sudah lama tidak terdengar gema para demonstran menyerukan kebebasan Duri dari kekuasaan Bengkalis -ntah apa alasannya..?-, hanya saja semenjak mobil-mobil raksasa pembuat jalan raya mulai bekerja disepanjang jalan Hang tuah yang terkenal dengan "kolam" nya beberapa bulan yang lalu, masyarakat seolah terbius dengan pertunjukan tersebut, dan sekarang setelah lebih dari 1/2 tahun, mobil-mobil tersebut parkir dipinggir jalan, tidak ada lagi kegiatan membetulkan jalanan, tidak ada lagi tumpukan kerikil, atau pasir. Yang ada hanya spanduk propaganda bertemakan Bengkalis tetap Jaya, disetiap kantor-kantor pemerintahan.
























































Dan foto2 diatas diambil saat tanggal 17 agustus 2007, menggunakan kamera hp, lokasi disepanjang jalan Hang tuah yang dilalui oleh keluarga kami. Tidak mewakili kondisi jalanan Duri pada umumnya, tetapi mudah-mudahan bisa mewakili isi hati Keluarga Somantri yang selalu dipusingkan saat berjalan-jalan disekitar Duri.

Baca selengkapnya......

Kamis, Agustus 16

Perpisahan :-(


Tetangga kami, sekaligus teman kami, jumat besok akan pindah ke Balikpapan (kalimantan), Suaminya pindah kerja kesana, otomatis mbak Yuni -temennya ibu- dan kedua anaknya alya dan arsa -temennya bang fathir- pun ikut pindah.

Kami bertetangga dengan keluarga mbak yuni sudah lebih dari 3 tahun, banyak kenangan manis diantara kami. Ibu sering meminjam atau meminta bumbu dapur disaat persediaan bumbu dirumah habis, kadang sampai meminjam terigu ataupun telor, begitu pula dengan mbak yuni, sesekali kami saling kirim hasil masakan, dan tentu saja kue-kue nya mbak yuni sangat lezat, karena beliau pandai masak dan buat kue. Dari mbak yuni pula ibu banyak belajar tentang cara buat kue, beberapa kali kami pernah buat kue bersama, menyenangkan kalau ingat itu.

Begitu pula dengan bang fathir, alya dan arsa teman akrabnya bang fathir selama ini, sering mereka bermain bersama selepas pulang sekolah. Kadang bermain dirumah, atau bersepedahan disekitar blok rumah.

Kemarin, Hari selasa 15 agustus, dirumah mbak yuni diadakan perpisahan, yang datang beberapa temannya, dan juga teman-teman se- liko yang dipimpin oleh Kak ifad. Namanya perpisahan nggak lepas dari rasa sedih dan air mata, diakhir acara kami saling bertukar kesan dan pesan, juga tidak lupa saling bermaaf-maaf-an. Dan terakhir foto bareng didepan rumahnya mbak yuni bersama teman2 se-liko, beserta anak2nya.

Selamat jalan mbak yuni, mbak alya, de arsa, semoga mendapat segala sesuatunya lebih baik ditempat barunya.

Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 13

Mancing di kolam Pak Toto

Sabtu, kurang lebih jam 4 sore, kami sekeluarga pergi memancing ke kolam ikannya Pak Toto, asalnya berangkat mancingnya mau pagi2, tapi karena ibu sibuk memasak dan baru selesai jam 11 siang, akhirnya tidak jadi, dan baru sore harinya kami bisa berangkat, itupun setelah abahnya memaksa ibu untuk ikut memancing.

Karena letak kolamnya dekat komplek -kurang lebih 15 menit saja- jadi kami cepat sampai. Sampai disana, kami langsung cari posisi masing2, abah, abang fathir, om hendra, dan oman, sibuk dengan pancingannya masing2, adek sibuk hilir mudik saja, dan berteriak teriak kegirangan, sedangkan ibu asyik dengan kameranya hehe..

Sebentar saja om hendra, abah dan abang sudah mendapatkan ikan, tapi kecil sekali, jadinya dilepas lagi, karena nggak tega. Karena ikan yang didapat kecil-kecil terus, akhirnya abah dan om hendra memutuskan untuk mencari spot baru. Tidak beberapa lama, pancingan abah mulai bergoyang-goyang. Dengan gerakan cepat abah menarik tongkat pancingnya, dan seekor ikan nila seberat 1/2 kg berhasil ditangkap abah. Wah sepertinya abah mulai bersemangat untuk mendapatkan ikan2 berikutnya :-)

Tidak semujur abah, tidak ada satu ekorpun ikan besar yang dipancing om hendra, "dapetnya ikan kecil2 terus nih hehe.." seru om hendra sambil tersenyum. Abang fathirpun begitu, beberapa ikan yang dipancingnya selalu berukuran kecil terus, jadi terpaksa dibuang lagi ke kolam. Tapi walau begitu abang tampak ikut menikmati mancing sore hari itu.

Ikan besar yang ditangkap dimasukan kedalam ember besar yang sengaja dibawa dari rumah, "bbhaa...bhaa..." celoteh ade riang saat melihat ikan hasil tangkapan bergerak-gerak dalam ember. Sesekali tangannya mengobok-obok air yang berisi ikan tersebut.

Sungguh nikmat rupanya memancing ikan disore hari. Ujung2 daun yang melambai ditiup angin, riak air kolam yang berkilau keemasan, menambah kesejukan hati kami saat itu.

Jam 6 sore, hari semakin gelap, sebentar lagi memasuki waktu maghrib, ikan yang didapat sebanyak 5 ekor yang berukuran sedang. Kamipun memutuskan untuk segara pulang. Diperjalanan pulang, ibu membeli 1 kg arang, 3 bungkus kerupuk, dan 2 papan petai pesanan abah. "hmm makan enak nih kita nanti malam.." seru abah ga sabar ingin segera sampai rumah. ***



Baca selengkapnya......

Senin, Agustus 6

Liburaaann bag III (jalan-jalan ke Dufan)

Besok harinya, kami berencana jalan-jalan ke Dufan. Saat itu cuacanya sedikit mendung dan bergerimis, tetapi karena jauh-jauh hari sudah direncanakan, maka cuaca mendung tidak jadi masalah. Kapan lagi ada kesempatan jalan-jalan ke dufan, kalau tidak sedang liburan?

Akhirnya kami berangkat, semuanya ada 9 orang, yaitu ; abah, ibu, adek, abang, om yoan, kakek, rizki, diky, dan tika. Saat dijalan tol, hujan turun dengan derasnya, untung saja ketika sampai di Dufan, hujan berhenti, dan udara bertiup dengan sejuk.
Jam 10 kami mulai ngantri membeli tiket, beberapa pintu masuk mulai dibuka.
Tidak disangka, rupanya pengunjung dufan hari itu sangat banyak, padahal saat itu bukan hari sabtu atau minggu lho. Mungkin karena mulai memasuki liburan panjang, jadi banyak anak-anak sekolah yang berdarmawisata. Untuk menikmati satu wahana permainan saja, kami harus mengantri berjam-jam, ffhhh....salah pilih hari deehh.. :-(, kasian abang dan para sepupu kecil kami, mereka harus antri berdesak-desakan untuk naik permainan "gajah beledug" saja, wek..!
Tapi dasar bocah, energinya besar sekali, seperti tidak pernah ada lelahnya, tidak terlihat rasa capek atau lemas pada wajah mereka. "bu, aku nggak mau pulang, tinggal disini saja ya..", " nanti kita kesini lagu ya bu..", "Aku mau naik yang itu.." ceroscos bang fathir tak henti-henti.
Karena antrian yang demikian panjangnya, jadi kami hanya menikmati beberapa permainan saja, tidak terasa hari mulai sore, awan kelabu mulai bergumpal-gumpal, anginpun bertiup kencang. Tidak beberapa lama hujan turun dengan derasnya, seperti ditumpahkan dari langit, sesekali suara petir menggelegar. Saat itu kami sedang berada didekat danau tempat permainan bebek kayuh, karena bang fathir ingin mencoba naik bebek kayuhnya, dengan adanya hujan terpaksa semua permainan harus dihentikan, jadi kamipun berteduh, berdesak-desakan dengan para pengunjung lainnya.
Setelah hujan reda, hari semakin senja, beberapa pengunjung mulai meninggalkan area dufan, begitupun keluarga kami, pulang dengan setumpuk kenangan. ***


Baca selengkapnya......