DaisypathAnniversary Years Ticker
Lilypie 6th to 18th PicLilypie 6th to 18th Ticker
Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker

Kamis, Desember 18

bertemu si kucing malang

hari rabu siang, saat ibu ngambil uang di atm mandiri PLN Klandasan, tidak sengaja ibu bertemu anak kucing tepatnya bayi kucing dengan ciri-ciri layaknya anak kucing terlantar; kotor, kurus kering, mata belekan, dan loyo.
anak kucing itu beberapa kali menggesek2an badannya di mata kaki ibu. tadinya ibu nggak mau perduli, cuman karena dia rebahan ditengah jalan (ntah tidur, atau saking lemesnya dia jadi pingsan, atau bisa jadi acting kucing itu ajah)tiba-tiba ibu merasa iba dan ga tega untuk tidak membawanya kerumah.
sambil agak ngedumel menyesali nasib sial yang mempertemukan antara ibu dan anak kucing itu, ibu menyimpan kucing kecil malang itu dalam tempat sampah mobil dan membawanya pulang. ibu tahu akan ada banyak perubahan yang akan terjadi dirumah setelahnya. minimalnya akan tercium bau kucing di rumah, bau yang bisa bikin ibu tambah cerewet seharian. fhhh.... :-(






benar saja, setengah hari kucing itu tinggal ditempat barunya - sebuah kardus bekas mie yang diberi lubang sebagai jendela, sesuai permintaan abang fathir- ternyata anak kucing itu tidak mau minum susu sedikitpun, bahkan sampai sore, dia hanya tiduran sambil sesekali mengeong keras. Ibu jadi agak khawatir dan sedikit merasa bersalah. untung saja si mbak dirumah, mau menyusui (memberikan susu dengan sedikit paksaan)pada anak kucing itu, ntah karena dia penyuka kucing atau karena menghormati perintah ibu saja yah...? :-D. mungkin disinilah hubungan simbiosis mutualisma itu berjalan, ibu membutuhkan si mbak untuk membantu pekerjaan ibu dirumah, dan si mbakpun membutuhkan ibu untuk membantu perekonomian keluarganya, tapi apapun itu yang terpenting si mbak mau merawat anak kucing malang tersebut ^_^.

tidak hanya sampai disitu, malam harinya badan adek terasa panas, dan mencret2. abah menduga bahwa itu ada hubungannya dengan kehadiran kucing kotor dirumah. memang sejak kedatangannya adek dan abang bermain-main terus dengan kucing itu. beberapa kali bahkan adek menggendongnya tanpa merasa jijik ataupun takut. walaupun setelahnya abang dan adek mencuci tangan dan langsung mandi. abah sampai bilang "buang ajah anak kucing itu, disini cuman bikin penyakit saja.." serunya sambil melihat kearah ibu. ibu hanya terdiam dan berfikir banyak hal.

hari ini, badan adek masih terasa panas, bahkan tadi sore suhunya sampai 40.02 C, dan adek masih mencret-mencret juga, padahal adek sudah dibawa kedokter dan diberi obat-obatan. begitu juga dengan abang, tiba-tiba (ntah ketularan adek atau beda kasus) menjelang sore badan abang terasa hangat, dan malam ini suhu badan abang mencapai 39.04 C , padahal besok abang masih menghadapi ulangan umum disekolahnya.

ibu tidak tahu apa yang akan terjadi lagi selanjutnya, ibu tidak tahu apakah demamnya abang dan adek ini ada hubungannya dengan kehadiran kucing kecil itu dirumah. tapi setiap melihat sosok kecilnya, setiap mendengar erangan suaranya. ibu merasa tidak ada tempat yang lebih baik untuknya selain rumah ini.

ada saran untuk ibu..???





NB :
senin 22 des, pagi hari, saat si kucing malang itu dibangunin si mbak untuk diberi susu. anak kucing itu terus tertidur, badannya mulai kejang-kejang, si mbak menyelimutinya dengan baju bekas pemberian abah. tidak setetespun susu yang masuk kemulutnya.

menjelang siang, kucing itu masih tetap tidur, dan badannya mulai kaku.
ketika hari mulai masuk maghrib dan udara mulai terasa sejuk, abah bilang "bu, kayaknya anak kucing itu sudah mati, abah kubur saja ya..?". "iya..." jawab ibu akhirnya.

dan sekarang, disamping rumah kami, masih terlihat gundukan tanah segar tanpa taburan bunga, sebagai pertanda bahwa anak kucing malang itu, pernah hadir dan tinggal dirumah ini untuk beberapa saat.


Tidak ada komentar: