liburan sekolah diawal tahun tentunya harus diisi sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang beda dari biasanya.
kali ini abah mengajak kami berlibur ke Loksado.
ntah dari mana abah tiba2 saja mendapat informasi tentang objek wisata loksado. mendengarnya saja sudah terbayangkan sebuah tempat yang terpencil, eksotik, tapi cantik, mungkin mirip2 seperti di pandora (film avatar) yang pernah ibu lihat di XXI, hayal ibu.
berbekal kata itu, ibu googling di internet, mencoba mengintip loksado secara utuh. dari beberapa foto yang terselip di website yang semuanya hampir berbahasa asing, ibu melihat keindahan loksado yang mengasyikan, yang tidak pernah terbayangkan/terlihat sebelumnya. tentu saja ibu jadi sangat tidak sabaran untuk segera berlibur kesana :-)
tanggal 1 januari, jam 6 pagi. rombongan kami terdiri dari 3 keluarga, beriring-iringan menuju suatu tempat nun jauh disana, loksado.
untuk mencapai kesana, kami harus menyebrang teluk balikpapan dengan menggunakan kapal fery. untung saja, karena hari masih pagi dan mungkin juga karena masih dalam suasana tahun baru-an, jalananpun terlihat cukup lengang, dan tanpa menunggu antrian lama di pelabuhan kariangau, kamipun langsung berlayar.
langit sangat bersih dengan degradasi warna yang indah. udara pagi masih berhembus sejuk, meniup sepoi-sepoi para penumpang fery yang asyik menikmati hiburan dvd dalam kapal tersebut. air laut berkilauan memantul-mantulkankan cahaya matahari pagi yang keemasan. ibu, abang, adek, abah, dan rombongan lainnya terlihat menikmati perjalanan pagi itu.
kurang lebih 1 jam, fery yang kami tumpangi merapat. kamipun langsung menyusuri sepanjang jalan provinsi kaltim - kalsel. membelah daratan kalimantan yang menakjubkan, berhiaskan gunung2 dikelilingi perbukitan hutan hujan hijau nan subur.
disepanjang perjalanan kami menemukan banyak penjual buah2an, diantaranya buah khas kalimantan.
selain buah durian yang banyak dijumpai, ada pula 3 sejenis buah durian lainnya. bentuknya mirip durian, tapi kulit dan daging buahnya berwarna kuning terang, rasanyapun manis tetapi tidak setajam durian, namanya buah lai.
ada juga yang berwarna merah terang, dengan duri tipis, panjang, tapi tajam, isinya berwarna kuning rasanya manis mirip buah lai, namanya yaitu buah layung.
yang satu lagi bentuknya mirip sekali durian, hanya saja warnanya hijau muda cerah, daging buah berwarna kuning, rasanya manis masih seperti buah lai, tapi lupa namanya.
selain buah2an asli diatas, masih banyak juga buah2an lainnya yang dijajakan hampir disepanjang jalan. seperti sawo, langsat (semacam duku tapi rasanya asam manis), manggis, nanas, pepaya, pisang dan banyak lagi. jadi nggak heran kalau perjalanan kami jauh lebih lama dari seharusnya, karena beberapa kali mampir dulu dibeberapa saung tempat para penjual buah tersebut untuk sekedar mencicipi sekaligus melepaskan penat selama perjalanan.
loksado berada diwilayah kalimantan selatan, arah sebelum mencapai banjarmasin, kurang lebih disekitar kandangan ada papan penunjuk arah yang bertuliskan LOKSADO (belok kiri). dari papan penunjuk jalan tersebut kita masih terus melanjutkan perjalanan sekitar 30 km-an lagi menuju daerah pegunungan. semakin mendekati arah tujuan semakin jarang rumah penduduk, yang terlihat hanya perbukitan dan hutan dengan pohonnya yang yang beraneka ragam jenis.
kami menginap di amandit lodge, pemondokan murah meriah ala backpacker. konon katanya pondok tersebut dulunya selalu dipenuhi oleh turis manca negara yang menyukai keindahan alam kalimantan, tetapi semenjak tragedi bom bali pondok itu jadi sepi pengunjung. satu kamar dikenai harga 200rb/malam. tanpa sarapan, tanpa air panas, dan jauh dari mana-mana. tetapi pemandangan alam sekitarnya luar biasa indah, uadaranya sangat sejuk, berlatar belakang pegunungan batu dan sungai jernih yang mengalir deras.. masyaAllah.. indah banget deh pokoknya.. :-)
sampai di amandit lodge hari sudah menjelang maghrib, kamipun langsung memasuki kamar yang telah kami pesan dulu beberapa hari sebelumnya. namanya juga pemondokan ala backpaker jadi fasilitas yang kami terimapun seadanya saja. untung saja kami telah membawa bahan makanan dari rumah.
jadi sesampainya disana, kami langsung membongkar bahan2 makanan dan memasaknya dengan kompor portable yang kami bawa. abang fathir, adek dan teman-teman main lainnyapun terlihat menikmati acara masak memasak, mereka berebutan menggoreng nugget yang kami bawa. sambil kejar-kejaran dilantai rumah yang beralas kayu ulin.
udaranya yang sejuk ditambah perut yang melilit keroncongan setelah perjalanan yang melelahkan, masakan yang biasapun jadinya terasa sangat nikmat. ibu jadi teringat saat kemping dulu. hhmm... seru..!!
besok harinya, sekitar jam 8.30 pagi (telat 1 jam dari perjanjian) kami langsung menuju arah hulu sungai, dari amandit lodge perjalanannya mungkin sekitar 20 menitan lagi kearah pegunungan. sampai ditempat, ternyata banyak penduduk yang tinggal disekitar hulu sungai itu. bahkan tersedia lahan parkir yang cukup luas.
kami bertemu dengan pak amat pemilik rakit bambu yang telah kami kontak beberapa hari sebelumnya. harga sewanya dikenai rp.300rb/rakit bambu, dengan kapasitas penumpang max 4 orang (2 dewasa, 2 anak). tiap rakit tersebut dikemudikan oleh seorang joki.
dengan hati berdebar, antara excited banget, tapi juga khawatir, sekaligus takut, kamipun menaiki rakit-rakit tersebut. dan..., petualangan itupun dimulai..!!
airnya sangat sejuk -sedikit dingin- juga jernih, dasar sungainya yang berbatu terlihat jelas dari rakit kami, kadang kami melewati beberapa jeram yang mengasyikan sekaligus mendebarkan, kadang juga alur airnya sangat tenang. semilir angin pagi yang segar dan hangatnya sinar matahari yang menerobos sela-sela rimbunnya hutan menambah kesempurnaan petualangan kami pagi itu.
sepanjang perjalanan hanya hutan yang kami lihat, kadang ladang dan beberapa rumah penduduk pribumi (dayak). karena masih pagi jadi kami bisa melihat aktifitas mereka disungai, ada yang mencuci, mandi, atau cuman sekedar bermain-main air. sangat menyenangkan!
ditengah perjalanan, rakitnya keluarga mb nur (teman kami) tersangkut ditengah derasnya jeram. rakitnya jadi terlihat miring. tentu saja penumpang rakit tersebut (mayoritas perempuan) langsung pada histeris. ibu saja yang melihatnya langsung ikut-ikutan deg-degan apalagi penumpangnya ya..? hehe..
kurang lebih 3 jam kami mengarungi derasnya jeram sungai loksado. sebuah pengalaman baru bagi kami. pengalaman yang tidak bisa dilukiskan dengan kata2, tidak bisa ditukar dengan harga manapun. suatu hal yang menyenangkan -sangat menyenangkan-, hingga kami berharap, suatu saat bisa kembali lagi ke loksado, untuk kembali menikmati pesona jeram sungai loksado.
hanya ada satu kata yang tersimpan dalam hati kami sekarang "Loksado, we love U.. so much!!"
***Tamat***
nb : sebetulnya ibu ragu harus posting loksado, karena secara tidak langsung hal ini bisa mempublikasikan pesona sungai loksado pada orang banyak. bagaimanapun keberadaan wisatawaan bisa merusak keasrian alam disana.
jadi bagi yang berminat pergi ke loksado, dan rafting disana, TOLONG JANGAN MENYAMPAH!!! boleh saja membawa bekal makanan, tapi sisa makanan/sampahnya harus dikumuplkan didalam tas, jangan dibuang diarus sungai itu ya..!
pesona loksado adalah anugrah, jadi jangan sia-siakan itu. kalo bukan kita, siapa lagi yang akan menjaganya..??
-
2 komentar:
Tolong jaga dan lestarikan alam hutan Loksado dari penambang-penambang yang hanya menginginkan uang dan harta tanpa memikirkan kerusakan hutan nantinya.
Hutan Loksado yang indah ini adalah warisan untuk anak cucu kita di masa depan.
Mantap..dilema jg ya buu..semakin banyak wisatawan. Terkadang semakin banyak sampah yg ditinggal...perlu adanya kesadaran wisatawan..numpang share bu.. kami pny kegiatan iseng #ONEBAGISENOUGH..yaitu kalo kita mau berwisata,jangan lupa bawa satu kantung plastik(kresek),untuk mengunpulkan sampah anorganik yg terkadang ditinggal o/wisatawan yg terhormat..kita buang ditempat yg benar...
Alam indah adalah pinjaman anak cucu kita...lestarilah alamku jayalah negriku..salam bolang.adjiepariyem
Posting Komentar