dear abah,
ibu tidak tahu apakah ibu nulis surat ini karena terpengaruh tanggal 14 februari, sebuah tanggal yang bermakna bagi segolongan orang. atau karena memang lagi ingin nulis saja.
hmm..ok deh.., mungkin sedikit terpengaruh, gimana nggak gitu coba... saat bangun tidur pagi ibu sudah mendapatkan sms berisikan "happy valentine" dari nomor asing yang tidak tercantum dalam daftar contact ibu. saat mengantar bang fathir sekolah, beberapa spanduk kecil dengan tulisan pink-nya yang menyala terpampang menarik perhatian diatas beberapa toko. begitupun lagu-lagu lembut penuh cinta yang diriquest seseorang untuk someone spesialnya mengalun merdu dibeberapa gelombang radio yang ibu dengar. bantal pink bulu berbentuk cinta bergelayutan dengan indahnya, bunga mawar imitasi aneka warna terbungkus plastik bening begitu mudahnya dijumpai hampir disepanjang toko selama perjalanan. belum lagi ketika menyalakan TV begitu banyak iklan dan program acara yang berhubungan dengan hari ini. Bahkan sampai sore, saat membuka milist..saat membaca postingan blog-nya orang lain.. hampir semuanya bertemakan sama, "Valentine" dalam beragam versi dan sudut pandang. Jadi gimana ibu tidak terpengaruh seharian ini...? Bagaimana remaja muslim sekarang tidak terbuai dengan moment 14 februari ini..? semuanya begitu mencolok, begitu mudah, dan ada disekeliling kita.
yahh...bagaimanapaun ibu hidup dizaman sekarang, zaman yang sedikit lebih maju dibanding abad sebelumnya, dimana semua informasi bisa didapat dengan mudah tanpa terkecuali. dan ibu tidak bisa membendungnya. ibarat seperti saat sedang berenang ditepi pantai -ketika semua ombak itu datang, ibu tidak bisa menolak kedatangannya, ibu hanya bertahan, berusaha agar tidak terseret lebih jauh arus gelombang, itu saja.
abah sayang,
ibu menulis surat ini bukan untuk mencari pembenaran atas apa yang sudah ibu dapatkan hari ini, juga bukan untuk menghakimi para remaja (muslim) itu.
Sepertinya memang tidak adil melihat kenyataan bahwa bangsa yang memperkenalkan budaya ini begitu menggagung-agungkan hari ini, sementara disaat yang bersamaan mereka sama sekali tidak berbuat apa-apa untuk mencegah kejahatan kemanusian di palestina yang terang-terangan sudah berlawanan dengan kasih sayang yang selalu mereka gembor-gemborkan setiap saat.
Benar-benar tidak adil ketika melihat hampir semua orang (muslim) dibuai dengan momen valentine ini. Sementara jauh-jauh hari sebelum hari kasih sayang ini ditetapkan, Rasul kita sepanjang zaman, Nabi Muhammad SAW, telah begitu banyak mencontohkan perilaku kasih sayangnya, tidak hanya terhadap keluarganya tetapi juga berlaku bagi musuh-musuhnya, orang yang terhina dalam masyarakat kala itu, semua binatang, dan mahluk hidup lainnya. sehingga tidaklah heran Allah SWT membuatnya menjadi suri tauladan, panutan, contoh yang benar dalam kehidupan ini, karena dedikasinya yang tinggi terhadap kasih sayang, baik secara vertikal maupun horizontal.
abah ganteng,
sudah lebih dari sehari ibu membuat surat ini, tetapi ibu masih belum bisa menuliskan kata-kata indah, kalimat yang penuh cinta untuk menunjukan perasaan ibu saat ini.
ibu hanya ingin berterimakasih atas perhatian dan pengertiannya abah yang begitu besar pada ibu dan anak-anak selama ini.
Makasih untuk semuanya. Mudah-mudahan Allah mendengarkan dan mengabulkan semua doa ibu. Mudah-mudahan kita akan terus bersama, bersama anak-anak, dan keluarga besar kita, didunia dan disyurga nanti.
ibu hanya ingin berterimakasih atas perhatian dan pengertiannya abah yang begitu besar pada ibu dan anak-anak selama ini.
Makasih untuk semuanya. Mudah-mudahan Allah mendengarkan dan mengabulkan semua doa ibu. Mudah-mudahan kita akan terus bersama, bersama anak-anak, dan keluarga besar kita, didunia dan disyurga nanti.
dengan penuh cinta,
ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar