ya..ibu memang nyontek salah satu sub judul yang ada dalam bukunya stepheni meyer -ntah serial yang mana (lupa)-.
setelah membaca 3 bukunya -seri terakhir belum sempet kebeli- ibu mulai kesel dengan sikapnya si bela yang sok menjadi pusat dari segalanya.
seharusnya dengan kapasitas otaknya yang cemerlang, dengan kebiasaan menjaga ibunya bertahun-tahun -yang digambarkan sangat kekanak-kanakan itu- itu sudah menjadi cukup alasan bahwa dia seharusnya berbuat lebih bijak/dewasa dalam melakukan sesuatu.
apalagi ditambah kondisi tubuhnya yang sangat rapuh - dikit-dikit berdarah, dikit-dikit tulangnya remuk/patah, dikit-dikit benjol- dan berada dekat sekali dengan sekawanan vampire harusnya membuat dia sedikit sadar diri akan kelemahannya itu. tapi lagi-lagi si bela melakukan kesalahan yang sama, berbuat hal-hal yg konyol dan bodoh dan ga masuk akal, mungkin karena dia tau bahwa dia sangat dicintai dan juga dibutuhkan. (huh sebel..!)
seharusnya dengan kapasitas otaknya yang cemerlang, dengan kebiasaan menjaga ibunya bertahun-tahun -yang digambarkan sangat kekanak-kanakan itu- itu sudah menjadi cukup alasan bahwa dia seharusnya berbuat lebih bijak/dewasa dalam melakukan sesuatu.
apalagi ditambah kondisi tubuhnya yang sangat rapuh - dikit-dikit berdarah, dikit-dikit tulangnya remuk/patah, dikit-dikit benjol- dan berada dekat sekali dengan sekawanan vampire harusnya membuat dia sedikit sadar diri akan kelemahannya itu. tapi lagi-lagi si bela melakukan kesalahan yang sama, berbuat hal-hal yg konyol dan bodoh dan ga masuk akal, mungkin karena dia tau bahwa dia sangat dicintai dan juga dibutuhkan. (huh sebel..!)
ok, ibu tahu bela emang ceroboh -diluar kenyataan bahwa dia memiliki IQ jenius- dan juga pembawa sial (itu sih emang pasti..). tapi hal yang paling menyebalkan bagi ibu yaitu ketika dia tidak bisa memilih diantara dua pilihan -setidaknya sampai serial ke3 dalam bukunya-, antara edward atau jacob. dua pria yang mempunyai kepribadian dan latar belakang yang bertolak belakang. bagaimana mungkin disaat yang bersamaan dia bisa mencintai dua sosok mahluk legenda tersebut? ibu tidak percaya bahwa ada orang yang bisa mencintai 2 orang -dalam hubungan percintaan orang dewasa- dalam satu waktu dengan kadar yang sama. setidaknya harus ada salah satu yang memiliki poin lebih tinggi atau lebih rendah. dan sesulit apapun SEHARUSNYA bela menentukan pilihan...!
dan lagi-lagi karena kebodohannya atau mungkin lebih tepatnya keserakahannya. bella mengombang-ambingkan perasaan keduanya, mengulur-ulur waktu hanya demi kepuasan dirinya semata, berdalih atas nama belas kasihan atau apapunlah namanya.
tapi yang ada hanya memperpanjang penderitaan dari kedua belah fihak. (huh menyebalkan...!!)
tapi yang ada hanya memperpanjang penderitaan dari kedua belah fihak. (huh menyebalkan...!!)
setelah melewati buku ke-3 ini, ibu malah menyesal karena pernah berkeinginan untuk menjadi sosok Bella Swan. Hmm.. ibu lebih baik dari dia kayaknya... tapi tentu saja itu tidak mengubah keadaan, tau kan maksud ibu...?? (LOL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar