Senin siang, saat abah pulang untuk istirahat jam makan siang, abah memberi kabar "bu surat pindah kerja-nya sudah keluar, tadi abah dipanggil HR perusahaan, dan tgl efektif kerjanya yaitu tanggal 1 okt" sahutnya, "tapi abah sudah kirim email (pd boss baru-nya abah), agar hari kerjanya bisa diundur setelah habis lebaran" lanjut abah lagi.
***
Akhirnya berita itupun datang juga, setelah sekian lama ibu (dan tentunya abah juga) merasa diombang-ambing oleh ketidakpastian kepindahaan kerja abah ke balikpapan. Tidak beberapa lama, telepon rumah berdering, "mbak, jadi suamimu, ikut pindah juga tho ke balikpapan" tanya ghesti temannya ibu terdengar ujung telepon, "soalnya tadi suamiku bilang, saat di kantor HR ketemu sama mas aprie, duh koq ndak bilang-bilang sih mau pindahan, kata suamiku efektif kerjanya tanggal 1 okt, sama ya mbak...? lha pindahan saat puasa koq ya ribet ya, itu bisa diundur nggak sih?... dst.. ", ceroscos ghesti dengan logat jawanya yg kental. Dengan tidak begitu yakin ibu berusaha menjawab pertanyaan itu. Tidak beberapa lama kemudian telepon kembali berdering, dan lagi-lagi dari teman ibu, yang memberi ucapan selamat atas kepindahannya itu. Wah duri memang kecil, kabar sebesar apapun pasti cepat tersebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar