Di luar awan kelabu masih terus meneteskan airnya, mebasahi kota kecil tempat kami tinggal sekarang, tidak terasa hampir 6 tahun kami tinggal di Kota (eh tepatnya,Jalan) Duri. Demi mencari penghidupan yang lebih baik, kami rela (walaupun diawal tahun terasa berat) meninggalkan keluarga besar kami di Pulau Jawa, saya -ibu- adalah sulung dari 4 bersaudara, abahnya sulung dari 2 bersaudara, dan baru kami anggota keluarga yg menetap jauh. Dari pernikahan kami, lahirlah 2 bocah lucu, yaitu Fathir (abang) dan Karan (adek).
Kami tinggal disebuah kompleks perumahan perusahaan tempat abahnya kerja. Sebuah tempat yang lumayan menyenangkan, bersih, dan aman. Hanya sayang suasananya sangat sepi, jarang sekali orang berlalu lalang, kecuali sekuriti yang sedang berpatroli. Susah pula untuk mencari jajanan didalam kompleks, karena penjual makanan dilarang berjualan didalam camp. Ada pun letaknya sangat jauh (diluar kompleks), kurang lebih 3 km, baru kita bisa menjumpai para penjual makanan.
Dan itu merupakan salah satu hal yang membuat ibu belajar memasak dan buat kue. Agar bisa menikmati jajanan tanpa harus bersusah payah keluar rumah. Selain itu juga, memasak adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan bagi ibu, sehingga itu bisa menjadi salah satu hiburan yang bermanfaat bagi ibu dan keluarga.
Lain halnya dengan abah, kegemarannya adalah memancing, paling sedikit abah memancing 1 bulan sekali, dikolam pemancingan yang berada dekat dengan tempat tinggal kami, kadang abahpun memancing di Sungai Rangau, sungai satu-satunya yang ada di Duri bersama para mancingers lainnya yang tergabung dalam klub mancing perusahaan.
Kalau Abang Fathir, sampai sekarang hobby nya masih tetap "bermain", bermain game komputer, bermain di taman bermain, bermain sepedahan, dan banyak lagi.
Kesukaannya Adek sekarang adalah berjalan, adek saat ini sedang senang-senangnya berjalan (mungkin karena baru bisa berjalan), setiap hari kerjanya berkeliling rumah terus, melihat bagian2 rumah yang menarik perhatiannya :-)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar