DaisypathAnniversary Years Ticker
Lilypie 6th to 18th PicLilypie 6th to 18th Ticker
Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker

Selasa, September 18

Kabar dari abah

Senin siang, saat abah pulang untuk istirahat jam makan siang, abah memberi kabar "bu surat pindah kerja-nya sudah keluar, tadi abah dipanggil HR perusahaan, dan tgl efektif kerjanya yaitu tanggal 1 okt" sahutnya, "tapi abah sudah kirim email (pd boss baru-nya abah), agar hari kerjanya bisa diundur setelah habis lebaran" lanjut abah lagi.

***

Akhirnya berita itupun datang juga, setelah sekian lama ibu (dan tentunya abah juga) merasa diombang-ambing oleh ketidakpastian kepindahaan kerja abah ke balikpapan. Tidak beberapa lama, telepon rumah berdering, "mbak, jadi suamimu, ikut pindah juga tho ke balikpapan" tanya ghesti temannya ibu terdengar ujung telepon, "soalnya tadi suamiku bilang, saat di kantor HR ketemu sama mas aprie, duh koq ndak bilang-bilang sih mau pindahan, kata suamiku efektif kerjanya tanggal 1 okt, sama ya mbak...? lha pindahan saat puasa koq ya ribet ya, itu bisa diundur nggak sih?... dst.. ", ceroscos ghesti dengan logat jawanya yg kental. Dengan tidak begitu yakin ibu berusaha menjawab pertanyaan itu. Tidak beberapa lama kemudian telepon kembali berdering, dan lagi-lagi dari teman ibu, yang memberi ucapan selamat atas kepindahannya itu. Wah duri memang kecil, kabar sebesar apapun pasti cepat tersebar.

Baca selengkapnya......

Jumat, September 14

Puasa pertama keluarga somantri

Jauh-jauh hari ibu sudah banyak bercerita tentang puasa pada bang fathir, tujuannya agar bang fathir tahu dan tertarik untuk menjalaninya. Dan responnya sangat positif, bang fathir tampak senang dan ga sabaran untuk segera ikut berpuasa, "jadi aku boleh ga makan dan minum ya bu..?" tanyanya sumringah, "iya...bang..., kita tidak boleh makan, minum, juga tidak boleh marah2 sampai maghrib, tapi kalau bang fathir mah gapapa sampai dzuhur saja puasanya" sahut ibu menerangkan, "nggak ah.... aku mau puasa sampai maghrib juga..." katanya lagi sambil terlihat sedikit melamun, lalu mulutnya tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang kecil-kecil. Tentu saja bang fathir senang ketika diceritakan puasa, karena selama ini bang fathir selalu disuruh terus -bahkan dengan sedikit paksaan- kalau makan atau minum susu, jadi fikirnya dengan berpuasa bang fathir bisa dengan bebas bermain tanpa harus makan dan minum :)

***

Hari rabu, sehari sebelum puasa ramadhan, bang fathir tidak biasanya mau tidur siang, oh mungkin karena abang ingin ikut teraweh bersama di mesjid ushuludin kali, fikir ibu.
Dan memang selepas shalat maghrib, setelah abang fathir menyelesaikan makan malamnya, abah, ibu, abang dan adek pluzt oman, sudah bersiap-siap untuk sholat taraweh di MAU duri. Sajadah, mukena, botol susunya bang fathir, jus buah nya adek, baju ganti untuk abang dan adek, handuk kecil, semuanya sudah tersimpan rapi dalam tas ibu. "sekalian aja bu bawa kasur-nya juga.." canda abah, ketika melihat bawaan ibu yang berjibun. "wah kalau ada kasur seukuran adek, ibu mau bawa juga tuh hehe.." jawab ibu sambil tersenyum.



Tiba di MAU, azdan isya mulai berkumandang di speaker mesjid tersebut. Adek melonjak-lonjak gembira dipangkuan oman ketika mendengarnya, selama ini adek, sering mendengar azdan tersebut di televisi saja. Maklumlah ini pertama kalinya adek dibawa kemesjid. Mudah-mudahan adek tidak nangis saat sholat nanti, harap ibu berbesar hati.

ketika abah, abang dan oman mulai berderet rapi di shaft laki-laki, adek mulai tampak rewel, "naaaa...naaaaa...!!" jeritnya sambil menunjuk kearah tempat laki-laki sholat. "adek disini aja sama ibu" bisik ibu, tapi bukannya diam, adek malah menjerit nangis ketika ibu pangku untuk diajak sholat isya berjamaah. karena ibu takut menggangu jamaah lainnya oleh tangisan adek, akhirnya ibu mengurungkan niatnya untuk sholat berjamaah dimesjid, kemudian ibu memutuskan untuk pulang lebih awal, meninggalkan abah, abang dan oman yang sedang khusuk sholat berjamaah. Ibu tampak sedikit kecewa tapi mau gimana lagi, adek rupanya belum bisa diajak kemesjid :(

***

jam 3. 30 ibu sudah bangun untuk mempersiapkan sahur, ibu hanya tinggal memasak sayurannya saja, karena lauknya sudah ibu buat dari kemarin sore, jadi hanya tinggal dihangatkan saja.
tidak beberapa lama, satu-persatu penghuni KRT 313 mulai bangun, dengan wajah yang masih terlihat ngantuk, semuanya mulai menghabiskan sahurnya masing-masing. Setelah menghabiskan sahur-nya, ibu bergegas kekamar tidur untuk membangunkan bang fathir. "bang bangun, kita sahur sekarang, katanya abang mau puasa" panggil ibu sambil menepuk-nepuk pipi bang fathir pelan. ughhh.... gumam bang fathir tetap menutup matanya rapat. Karena tidak juga mau bangun, akhirnya ibu menggendong bang fathir menuju tempat makan.

"aku nggak mau emam bu..., ngantuk.."sahut bang fathir sedikit merujuk, matanya sesekali masih ditutupnya rapat. "kalau nggak mau makan dan minum, besok abang akan lemas", bujuk ibu "pilih deh, mau mam nasi atau mam roti aja dicelup susu..?" lanjut ibu lagi. "hhmm.... mam roti aja lah..".
Akhirnya dengan susah payah bang fathir mulai memasukan sedikit-demi sedikit roti dan susu kedalam mulutnya. Karena jam menunjukan hampir menjelang adzan shubuh, akhirnya acara makan sahur-nya bang fathir ibu hentikan, padahal saat itu abang hanya baru menghabiskan sepotong roti dan segelas susu saja. "ingat ya, besok abang mulai berpuasa, jadi kalaupun haus ataupun lapar, abang tidak boleh makan dan minum ya.." sahut ibu mengingatkan lagi. "sebelum tidur lagi, ayo kita sholat subuh dulu bareng-bareng.." ajak ibu sambil menuntun bang fathir kearah kamar mandi.

***

Jam 9 pagi, abang sudah duduk didepan tv menonton channel kesukaannya, "bu tenggorokannku sakit, perutnya juga sakit, sepertinya abang mau muntah.." seru bang fathir agak sedikit serak. "sabar ya, baru juga jam 9, nanti kalau sudah jam 12, abang boleh buka.." jawab ibu tidak menghiraukan bang fathir yang mulai merengek-rengek, minta minum. tidak beberapa lama, abang fathir tampak berlari kearah kamar mandi, terdengar abang memuntahkan isi perutnya. Ibu kaget dan langsung menghampiri bang fathir, saat ibu pegang tangan dan keningnya, terasa panas. Wajah bang fathir terlihat pucat dan tampak lemas, ibu langsung memberi segelas air hangat. setelah itu ibu langsung menghubungi medical untuk membuat janji bertemu dengan dokter spesialis anak.

***

"Jangan berpuasa dulu ya bu, anti biotiknya dihabiskan, saya sertakan juga obat anti mual, dan obat maag -nya", "fathir jangan makan yg dingin2 dulu ya, jangan dulu makan permen juga, banyak istirahat..dst.." dokter sustiyanto menjelaskan pada bang fathir. "iya terimakasih dok, assalamu'alaikum..." lalu ibu dan abang berpamitan.
"huhu...tanganku sakit.." rengek bang fathir sambil memegangi tangannya yang ditempeli kapas dan plester sehabis diambil darah dilaboratorium. Menurut hasil test darah, leukosit nya bang fathir menunjukan angka 9800, ibu tidak tahu apa artinya itu, tapi dokter sus bilang, leukositnya abang cukup tinggi, jadi abang harus minum antibiotik dengan dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya.

***

sesampainya dirumah, abang muntah lagi, setelah itu abang ibu beri obat, dan langsung tertidur lelap. Malam harinya, abang merajuk minta ikut sholat terawih di mesjid lagi, "nanti kalau abang sudah sembuh benar ya.." hibur abah. akhirnya malam itu abang fathir dan adek tidur lebih awal.
"bu kalau aku ga puasa, nanti pahalaku sedikit dong.." sahut bang fahtir suatu saat. "Tidak, karena abang kan lagi sakit, jadi kalau orang sedang sakit boleh tidak berpuasa, lagian sakit juga bisa menghapuskan dosa-dosa asal saat sakitnya bersabar, tidak suka marah-marah.." sahut ibu menerangkan. "oh..gitu ya bu.., jadi nanti aku nggak punya dosa ya bu..." sahut bang fathir matanya menerawang ntah kemana, tapi lagi-lagi mulutnya tersenyum lebar, memperlihatnya giginya yang hampir ompong :)

Baca selengkapnya......

Senin, September 3

treadmill ibu

Bulan april lalu abah beliin ibu treadmill di counter fitness di mall ska pekan baru, harganya lumayan mahal -menurut ibu, tapi karena ibu memang ingin sekali punya treadmill, dan kebetulan ibupun baru dapat arisan jula-juli, jadi abah cuman tinggal nambahin kekurangannya saja. Awalnya ibu rajin menggunakan alat olahraga itu, karena waktu itu motivasi ibu ingin mengurangi berat badan sangat kuat, maklum lah ibu ingin terlihat sedikit lebih kurus saat liburan di pulau jawa, jadi biar ga malu kalau ketemuan dengan teman-teman ibu :-), dan alhamdulillah, berkat kerja keras ibu selama dua bulan menggunakan treadmill juga diselingi dengan berenang, dan sepedahan (fhhhh..), berat ibu bisa turun 5 kg. Senangnyaaa.....^_^



Selain ibu yang bergembira punya treadmill, abang fathir pun ikut senang dengan adanya alat olahraga itu di rumah, bahkan tidak jarang ibu dan abang rebutan memakainnya. Adek juga sering main-main diatasnya, ntah itu sambil main mobilan, atau kadang cuman duduk-duduk saja.
***
Akhir agustus kemarin, abah sudah menerima kabar dari atasannya, bahwa lamaran abah yang di balikpapan sedang dalam proses, dan mulai tanggal 1 oktober abah sudah harus masuk kerja dikalimantan sana.
Antara senang dan sedih ibu mendengarnya, senangnya ibu bisa keluar dari kota duri dan mendapat pengalaman baru ditempat lain, sedihnya ibu harus meninggalkan semua kenangan yang sudah ibu alami di duri.
Setelah mempertimbangkan berbagai alasan, akhirnya ibu dan abah memutuskan, bahwa keluarga pindah rumahnya di awal november saja, saat itu abah memberi ide untuk menjual treadmill dan beberapa peralatan yang sekiranya tidak terpakai lagi, dengan berbagai alasan pindahannya bisa lebih praktis dan tidak menyita tempat baru kami nanti. Setelah ditimbang-timbang, akhirnya ibu pun setuju untuk menjual barang-barang itu termasuk treadmill ibu yang baru ibu beli 5 bulan yang lalu.
***
Tadi sore, calon pembeli treadmill-nya ibu datang untuk melihat-lihat barangnya. Setelah dicoba dan diperiksa calon pembeli itu, akhirnya treadmill itupun terjual sudah.
Sambil menerima uang DP, abah dan ibu berjanji akan segera mengirimkan treadmill itu besok malam, dan si pembeli itupun pulang.
Saat itu bang fathir masih asyik main-main diatas treadmill yang sekarang sudah terjual. "bang sudah ya, jangan dipakai lagi, kan treadmill nya sudah dijual" sahut ibu mengingatkan bang fathir. tiba-tiba bang fathir menjawab, "nggak mauu, treadmillnya nggak boleh dijual, nanti kita nggak punya lagi.." jawab bang fathir sendu sambil memegang erat treadmill itu.
***
"Bah kalau treadmill nya ga jadi dijual gimana..enak nggak yah sama orang itu? uang dp nya kita kembalikan saja" sahut ibu pada abah sedikit berkaca-kaca, masih terbayang-bayang kata-kata bang fathir oleh ibu, "nggak enak lah bu sama orangnya, nanti kalau ada rejeki, kita beli lagi ya" sahut abah menghibur ibu.
Tapi sampai sekarang ibu masih bersedih, biarpun cuman 5 bulan ibu dan keluarga menikmati treadmill itu, tapi ibu merasa benda itu sudah jadi bagian dari hidup keluarga ibu.
"maafin ibu ya bang, insyaallah kalau ada rezeki lagi, kita beli treadmill lain ditempat baru" bisik ibu dalam hati sambil mencium kening bang fathir yg sudah terlelap tidur.

Baca selengkapnya......